First Meeting

   Minggu kemarin, tanggal 24 Agustus ya? Aku akhirnya bertemu juga dengan pacarku, setelah 9 bulan 12 hari aku menjalin hubungan dengannya. Long distance. Oke, akhirnya aku bertemu dia bersama ayahku di Kampus B Unair. 

   Ternyata, saudara-saudara... Dia agak berbeda dengan yang di foto. tapi tak apa-apa. Imut banget untuk ukuran cowok. Menurutku sih.. Hehehehe....

   Ayahku, memberikan semacam "kuliah" untuknya. Menanyakan tentang rencana-rencana masa depannya. Aku jadi geli sendiri. Dia seperti tegang. Ayahku sampai bilang kalau dia tidak perlu tegang seperti itu. Aku jadi kasihan dan benar-benar ingin tertawa! hahahaha...

   Di depan ayahku, aku tak berani melihat wajah pacarku itu. Aku masih malu-malu kucing. Miaww.... hehe... Aku jadi gugup sendiri waktu dia melihat wajahku. Benar-benar payah... Dan jantungku serasa mau copot waktu dia memegang lengan kiriku, melihat jam tanganku. Aku tahu itu hanya kedoknya saja. Tapi tetap saja aku deg-degan.

   Ayahku mengizinkan aku berjalan-jalan dengannya. Aku dan pacarku, dengan motor ayahku, pergi ke kampus C, tempatnya kuliah. Ayahku tidak ikut, menunggu di masjid kampus B. Surabaya benar-benar panas. Aku merasa pusing. Padahal sebelum ini, aku sudah beberapa kali ke Surabaya dan tak pernah sampai sepusing ini. Aku sangat menikmati Surabaya, karena suasananya mirip Jakarta. Ya, aku benar-benar menyayangi Jakarta...

   Kampus C cukup sejuk, tapi kampus B tetaplah lebih sejuk. Di sana hanya melihat-lihat, duduk di pinggir kolam sebentar. Tapi temannya berualng kali menghubungi dia. Memang dia sudah lebih dulu janji pada temannya akan membeli dasi untuk tugas ospek. Benar-benar menganggu. Setelah agak lama di sana, akhirnya kami kembali ke kampus B.

   Di tengah jalan, dia mengatakan akan memberiku "sesuatu". Aku penasaran, tetapi dia tak mau memberi tahu. Katanya, "Nanti aja di kampus B" dan aku tak menyanyakan lagi. Begitu kami akan sampai di kampus B, dia melihat kaca spion dan berkata bahwa aku lebih manis dari pada yang di foto. Malu sekali aku.... Rasanya wajahku terbakar. Ah, aku memang payah.

  Di kampus B, dia mengendarai motor ayahku ke belakang kampus Ilmu Budaya. Sepi, pepohonan pinus merkusi menaungi tempat itu. Sejuk sekali. Dan sesuai janjinya, dia memberiku hadiah itu. Hadiah yang istimewa. Aku akan menyimpannnya sampai kapanpun.

  Sayangnya aku dan dia tak bisa berlama-lama sebab aku sudah janji akan mengunjungi nenekku di Sidoarjo. Dia mengantarkanku pada ayahku yang asyik mengobrol di warung kopi. Saat kami akan berpisah, dia berjanji bahwa kami akan bertemu lagi...

   Aku akan menantikan saat itu....

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates