"Apa-apaan ini? Kok saya tidak Diajak??"

Tanggal 22 September kemarin kelas XII mengikuti pondok ramadhan. Hari itu kelasku, kelas IPA 4 dan 5 masuk ke post yang pertama. Aku lupa itu post apa, gurunya adalah Pak Sundusin, guru agamaku waktu kelas X. Beliau dulu juga wali kelas X-4, tetangga kelasku. Aku ingat anak-anak X-4 memajang foto pak Sundusin. Pak Sundusin yang bertubuh kurus itu (kalau ngga mau dibilang kerempeng *astagfirullah..*) berpose dengan gagahnya. Aku geli sendiri mengingat hal itu. Jadilah aku dan Desy ngalor-ngidul membicarakan hal-hal yang tidak penting dan tidak ada syafaatnya. Termasuk bernostagila tentang foto Pak Sundusin yang gagah itu.

Betapa malangnya guru agama kami itu. Mengapa? Karena 90% peserta di post itu tidak memperhatikan beliau. Oh, sungguh nista murid-muridmu, Pak Guru!

Post kedua: di musholla Haqqul Ilmi, musholla milik sekolah kami. Pemberi materi adalah Pak Saiful, guru agamaku di kelas XI. Beliau terkenal karena lucu dan gokil! Tetapi dengan tajam dan pedas menyindir kami yang hampir semua pernah melakukan maksiat. Ya, termasuk aku. Apalagi bagi anak-anak perempuan yang tidak memakai jilbab, siap-siap saja tersenyum getir ketika menemui beliau di kelas XI.

Aku juga lupa judul materi yang diberikan. tapi aku ingat Pak Saiful membacakan hadist Qudsi yang berisi larangan-larangan. Larangan itu begitu menohok hatiku. Betapa banyak yang telah aku langgar dan aku tak berusaha untuk menghindarinya. Munafik bukan? Aku sampai malu kalau aku tengah membawa nama Islam dalam jati diriku, bahkan untuk seumur hidup! Aku berharap aku bisa menjadi seorang muslimah yang kaffah sebelum aku dipanggilNya.

Pak Saiful sempat menyinggung berita di JTV yang menyebutkan ada seorang cewe yang tertangkap basah telah berbuat zina. Cewe itu pamit pada kedua orang tuanya bahwa dia pergi mengikuti pondok ramadhan di sekolahnya. Tapi ternyata dia berbuat "sesuatu". Dan bagaimana dia ketahuan, sungguh memalukan dan tidak profesional. Pakaian dalamnya tercecer di tengah jalan! Guruku Pak Saiful tanpa basa-basi menceritakannnya dengan eksplisit. "Apa-apaan itu?!" kata beliau. Saat itu, aku dan pastinya teman-temanku juga berpikir bahwa Pak Saiful sangat marah dan gemas atas kejadian itu. Tetapi pikiran kami meleset. Beliau mengulangi kalimat terakhirnya, "Apa-apaan itu? (berbuat zina) Kok saya tidak diajak???" Gubrakk!! Aku tak menyangka Pak Saiful berkata seperti itu. Tapi aku sudah hafal tabiat beliau. Beliau berkata seperti itu pasti ingin menyindir secara halus dan tentu saja GOKIL!! Hah... Aku sampai berniat mengundurkan diri dari nominasi "Anggota JC Terjayus" di Jayus Community Indonesia karena aku mengakui aku kalah jayus dari beliau!

Itulah  hari pertama di pondok ramadhanku. Tidak begitu garing dan menyenangkan. Aku sampai ingin mengulang sesi di post itu lagi.

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates