Kebenaran itu....

26 Maret, aku online di warnet. aku online di YM dan menulis: happy birthday, my love... sebagai status message-ku. apa akibat dari kebodohanku itu? Hanif marah. ya, dia marah padaku.

mungkin dia tidak akan begitu marah kalau saja cewe barunya tidak online dengan id YM Hanif dan melihat status message-ku. cewe itu marah-marah pada Hanif. lalu Hanif marah padaku. aku meminta maaf padanya berulang kali. aku tidak bermaksud untuk menghancurkan semuanya. malam itu dia bilang masalahnya sudah bisa teratasi. dan aku bisa sedikit bernafas lega.

tapi keesokannya tidak seperti itu. aku ingat malam itu dia bilang dia tak punya uang, makanya dia tak bisa ke rumahku. alasan? mungkin. aku merasa dia menghindariku. aku tahu, orang tuanya tidak suka padaku. mereka punya anggapan jelek padaku. tapi apa yang mereka kira tentang aku itu tidak benar. tidak asap jika tidak ada api. mereka seharusnya menyelidiki siapa sebenarnya yang memulai duluan sehingga aku dan Hanif terjebak pada situasi seperti itu. ah, sudah. aku tak ingin membahas kesalahpahaman itu. biar Allah yang menunjukkan kebenaran ke hati mereka...

oke, karena aku ingat Hanif tak punya uang, aku membelikannya pulsa. bukannya terima kasih yang kudapat, malah kena damprat. dia menjawab dengan dingin dan ketus:"kenapa diisi pulsa akang? akang pulsa masih ada 20 ribu lagi.." sakit aku mendengarnya. aku memberinya pulsa karena ingat dia tak punya uang. tapi aku berusaha menahan emosi dan bertanya apa dia masih marah padaku dan masih belum mau memaafkanku? lalu apa jawabannya? dia bilang: "Cha ngrusak hubungan akang." deg! aku takut, kalut, dan cemas.... aku tak bermaksud menghancurkan hubungannya. dan aku takut dia marah padaku. langsung saja aku meminta maaf padanya. sampai seperti orang gila. dia bilang dia memaafkanku, bahkan sebelum aku meminta maaf. benarkah? lalu mengapa dia masih bersikap dingin? seperti itukah balasannya atas semua yang aku berikan padanya? bahkan ketika dia sudah berkhianat, berselingkuh saat aku masih berstatus sebagai pacarnya, aku memaafkannya. tapi sebaliknya. dia seperti tidak ikhlas.

aku takut jika persahabatan kami putus. aku takut dia meninggalkanku. walaupun dia berjanji untuk tidak meninggalkanku, aku masih ragu. dia sudah banyak berjanji padaku dan hampir semua dia ingkari. seperti itu masih aku maafkan. kurang apa, coba? padahal kalau aku pikir-pikir, apa istimewanya sih dia? dia bahkan yang mencampakanku dengan alasan yang tidak jelas. dia yang berkhianat sementara aku di sini berdzikir (!) agar aku bisa menjaga diri dan hatiku. tetapi, tetap saja aku menyayanginya.... dan mereka semua menyalahkanku hanya karena perasaanku itu.

apa karena suatu komitmen yang putus, kasih sayang kita harus berhenti juga?

apakah kita tak boleh menyayangi siapapun yang kita inginkan?

yang jelas aku tak setuju dengan statement bodoh semacam itu.

cinta itu universal, tak terbatas pada hubungan kekasih saja. sungguh kasihan orang-orang yang berpikiran sempit seperti itu. karena mereka takkan bisa mendapatkan kasih sayang (yang ternyata melebihi dari yang diharapkan) dari orang lain. siapa yang tahu dalamnya hati orang? siapa yang tahu bahwa ada yang memperhatikan kita, lebih dari kita memperhatikan orang yang kita sayangi? kita tak tahu apa-apa. kita tak tahu kebenaran itu apa. kita tak tahu apa rencana Allah untuk kita....

karena apa yang kita anggap tidak adil itu ternyata adil bagi Allah, maka aku tak bisa menyatakan semua ini tak adil. walaupun aku merasa dizalimi oleh Hanif, orang tuanya, atau siapapun yang membuatku menangis, aku membuka pintu maaf di hatiku selebar-lebarnya untuk mereka yang menzalimiku. seandainya kalian tahu apa yang aku minta dalam setiap doaku? tidak perlu aku jabarkan yah? aku tak mau jadi orang riya' lagi. biar hanya aku dan Allah yang tahu isi doaku. dengan begitu, semua akan terjaga..

aku dipersalahkan karena keyakinan hatiku. aku dizalimi karena situasi yang menjebakku. mungkin itu adalah karmaku juga. makanya aku lepas semua rasa benar itu. aku pun memiliki kesalahan. tapi siapa yang menjebak duluan? hey, kalau kalian semua punya akal dan hati, pikirkanlah! apa yang kalian, kita anggap benar itu belum tentu benar di mata Yang Maha Memiliki Kebenaran. ahahaha... aku kasihan pada orang-orang yang berpikiran sempit seperti kalian itu..

aku memang bukan orang suci, bukan ahli ibadah. tapi semakin bertambah umurku, semakin aku yakin kepada Allah. aku ingin menjadi kekasihNya, dimulai dari pertaubatan terlebih dahulu. lalu aku ingin lepas dari kebusukan yang manusia sembah, yang manusia berpikiran sempit anggap benar. aku ingin dilindungi oleh Allah, beserta orang-orang yang kusayangi, yang membenciku, yang menzalimiku. dengan begitu aku semakin kuat.

jangan salahkan aku jika aku meninggalkan kalian... (sementara kalian yang menzalimi aku belum meminta maaf padaku)

I'm trying to forgive you all...

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates