Storm crashes me inside

aku akhirnya tahu siapa nama anak itu. padahal aku sama sekali tidak ingin mengetahuinya! tetapi kecelakaan bodoh itu terjadi. tadi pagi, saat pelajaran komputer, aku membuka profile facebookku. hanif sudah meng-approveku menjadi teman facebooknya. hasilnya? aku melihat statusnya: "berpacaran dengan illyas.." dan bla.. bla.. bla... aku juga melihat pesan dari anak itu. ia memanggilnya "sayang". deg! aku sakit lagi. aku keluar dari ruang komputer dengan wajah pucat. bahkan guru komputerku yang ramah itu tak kusapa seperti biasanya. aku cuma menyalaminya dengan tangan gemetar dan keluar.

sesampainya di kelas, aku menangis. aku berusaha untuk tidak menarik perhatian teman-temanku, seperti yang sudah-sudah. aku tak sanggup menjelaskannya pada mereka. tetapi seorang teman sekelasku, namanya evika, meminta tisu pada seorang sahabatku. "ini, mbak djay!" katanya sambil memberikan tisu itu padaku. aku terharu sekali... dan prahara menggoncangku hebat di dalam hatiku.

aku berusaha tenang, tapi badai itu kuat sekali. aku tak bisa melawan. aku biarkan diriku menangis perlahan. dan aku tetap menangis sampai pelajaran matematika dimulai. untungnya guruku sama sekali tidak menanyakan apa-apa mengenai tangis gombalku itu. saat semua tengah mengerjakan soal deret geometri, aku menulis pesan kepada desy melalui kertas. aku ceritakan semuanya. dan dia mengerti keadaanku. aku juga meminta tolong padanya, mengenai sesuatu, masa depan. dia berjanji akan melakukannya untukku. dan prahara itu redalah.

sepanjang hari aku berusaha untuk tetap tabah dan ikhlas. sepulang sekolah, aku bertemu evika di depan gerbang. dia bertanya mengapa tadi aku menangis. yah, aku hanya menceritakan garis besarnya saja. kukatakan jika aku sedih dan cemburu melihat mantanku itu punya cewe lain. dan kukatakan juga aku menjadi "trauma" sekaligus paranoid terhadap beberapa kata tertentu: malang, brawijaya, dan tentu saja nama cewe baru hanif itu. evika menghiburku dan mengingatkan aku untuk tetap sabar. aku hanya tersenyum tipis dan menghela nafas. setiap aku merasa tersakiti, aku berusaha untuk berdzikir dan mengingat segala kebaikannya. hanya itu caraku untuk meredakan prahara yang menremukkan hatiku itu.

yang aku bisa ambil sebagai hikmah adalah kepedulian teman-temanku. oh, ya. tadi mitra juga menenangkanku. dia menepuk bahuku dan berkata, "jangan nangis.." aku tersentuh dan peka sekali terhadap hal-hal "sepele" semacam itu. baiklah, mungkin jika aku masihlah diriku yang dulu, mungkin aku takkan tersentuh oleh perhatian mereka. bahkan mungkin aku menganggapnya nonsens. tapi Allah menunjukkan arti pertemanan dan persahabatan padaku. terima kasih Ya Allah Ya Rahman...

demi semua orang yang kucintai dan kusayangi, aku ingin terus hidup. oh ya, aku pun mempunyai dua keinginan yang sangat besar. satu, aku ingin kembali ke bekasi, walaupun hanya sekedar melancong di sana. kedua, tentang hanif. aku belum siap membeberkannya di blog ini. tapi Allah Maha Tahu dan Maha Penyayang. aku harap Allah masih dan akan terus menyayangiku juga mengabulkan harapan-harapanku, terutama dua harapan terbesarku.

aku percaya pada hatiku, pada Ia yang menganugerahkan aku hati. aku percaya pada kekuatan cinta dan harapan. gombal yah? hehe.. terserah. tapi aku yakin suatu saat kedua harapanku itu akan terwujud.

bagi yang membaca blogku, terima kasih atas perhatian kalian. dan seperti yang selalu aku minta, doakan aku dengan tulus. bantulah aku dengan doa dan kasih sayang. dan aku sebagai orang yang bertahan hidup dari puing-puing kenangan dan luka yang mendewasakan aku, aku pun akan mendoakan kalian bahagia selamanya.

amin.

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates