It's so beautiful...

mau tahu apa yang kupikirkan sekarang? malu! ya, malu kepadaNya. Allah telah banyak memberikan kasih sayangNya kepadaku, tetapi aku sendiri kurang berterima kasih (baca: bersyukur). hmm... menurut kalian, jika aku merasa biasa saja begitu tahu aku mendapat full scholarschip dari Unair, aku ini sok cool apa memang kurang ajar (karena kurang bersyukur?)

baiklah, untuk menebusnya, di sini aku ingin mengucapkan rasa terima kasihku ke padaNya: alhamdulillah... aku dulu memang yakin seyakin-yakinnya bahwa aku bisa mendapatkan beasiswa itu. tetapi karena aku tak mau takabur, I repressed it... dan kemarin guru BK-ku menelepon ayahku. beliau bilang, sekolah mendapat telepon dari Unair yang memintaku untuk datang ke Unair hari Senin tanggal 15 Juni. aku berharap panggilan itu merupakan pertanda baik.

malamnya, saat aku tengah mandi, ayahku memanggilku. kata ayahku ada surprise. tapi aku tak pernah mau diganggu saat mandi, jadi aku tak begitu menghiraukan. jam 7, aku harus ke rumah Meuthia untuk mengajar les privat. aku berpamitan pada ayahku dan diantar adikku. ayahku berpesan, "cepat pulang ya nak... ada surprise" aku tak begitu mengerti maksudnya. jam 8, aku pulang dijemput Iqal. ayahku memangglku dengan nada gembira. lalu ayahku menunjukkan sms dari KAPP Unair, yang menginformasikan bahwa permohonan beasiswa yang diajukan ayahku untukku diterima. tentu saja kami gembira. tetapi entah, aku merasa biasa saja. bahkan pada saat kami berdoa sebelum makan sebagai ucapan syukur atas hal itu, aku tetap merasa biasa saja.

berarti aku ini kurang ajar kan???

yah... setelah aku merenung (ciee...), kudapatkan rasa malu itu. ya, aku memang memalukan. tidak tahu berterima kasih. ya Allah.. betapa Engkau benar-benar tidak pernah meninggalkan kami...

hari Senin aku dan ayahku akan pergi ke kampus Unair untuk konfirmasi (?) ih ya, tadi pagi sepulangnya dari sekolah (untuk melihat pengumuman kelulusan SMA), aku mendapat surat dari Unair. ya, isinya kurang lebih sama dengan sms pada malam sebelumnya. waktu aku melihat Pak Pos, aku jadi harap-harap cemas mengira itu adalah wesel atau semacamnya. hehehe... tapi tetap saja Pak Pos membawakan berita gembira untukku.

oh ya (lagi), aku kan masih kurang 200 ribu untuk mengganti uang tabungan anak-anak. aku panik mencari pinjaman. Mitra sudah berusaha membantu tetapi tidak ada hasilnya. malah dia dimarahi Ibunya waktu dia membujuk sang Ibu agar mau meminjamkan uang. aku jadi tidak enak pada Mitra. waktu aku datang ke sekolah untuk melihat pengumuman, aku sudah pasrah menghadapi anak-anak yang mungkin kecewa padaku. tetapi aku harus menghadapinya. dan setelah aku bicara baik-baik pada mereka, mereka mau mengerti. alhamdulillah... aku terharu sekali. So nice....

yah, setidaknya tinggal 2 lagi yang harus kuhadapi. pertama, uang tabungan anak-anak. kedua, pengumuman kelulusan hari Senin nanti. seharusnya sih aku tinggal saja di rumah untuk mendengarkan pengumuman yang akan disiarkan di Maja FM jam 12 siang itu. tapi aku harus mengurus beasiswa juga. jadi, aku tetap akan ke Surabaya dengan asumsi pasti ada temanku yang akan mengirimiku kabar mengenai kelulusan nanti.

I hope Allah will always loves me and people whom I loved.

amin...

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates