Akhirnya pulang juga deh...

huff.. akhirnya Selasa kemarin aku dan keluargaku pulang ke Mojokerto. aku berangkat lebih dulu dengan bus. di bus tidak terlalu penuh. aku bisa mendapatkan tempat duduk di antara mbak yang baik hati dan seorang lelaki yang sepertinya seorang tentara atau semacamnyalah. tetapi ada suatu kejadian menegangkan. ketika bus sampai di pertigaan (atau perempatan) di daerah Krian (yang ada patung ikan, udang, dan sebagainya itu loh..) beberapa penumpang turun. tiba-tiba saja cowok yang duduk di belakang teriak-teriak, "Pak! hp saya Pak! tolong Pak!" aku butuh beberapa menit untuk menyadari apa yang sebenarnya terjadi. ternyata dia kecopetan. walaupun tampangnya sangar ala Emo (Elek MOkong xp) tapi aku kasihan padanya. tidak ada yang "bersedia" menolognya, termasuk aku. kami sama-sama satu bus, tetapi tak ada yang bergerak untuk menolong. malah kondekturnya menyuruh dia turun. mungkin disuruh mengejar si pencopet atau melapor ke polisi gitu lah... tapi caranya kasar sekali. dengar-dengar dari penumpang yang lain, si pencopet itu orang tua. wah, nekad juga itu orang! kasihan sekali aku melihat anak muda itu. seandainya bisa menolong...

perjalanan cukup lama. hampir sampai di terminal, jalan macet. tadinya aku mau turun saja. tapi tanggung. jadi ya aku bersabar sampai bus masuk terminal. beberapa menit kemudian, jalanan kembali lancar. bus masuk terminal. aku turun dan mencari lyn. tapi yaa... aku harus kembali bersabar karena lyn itu menunggu penumpang yang lain. maklum, kejar setoran. aku penumpang pertama dalam lyn itu. jadi aku menunggu lama baru bisa jalan. setelah aku ada bapak-bapak paruh baya. mungkin dari luar kota. buktinya beliau tanya alamat pada Pak Sopir. bapak itu duduk di depan, sebelah pak Sopir. begitu duduk, bapak itu membuka bekalnya dan makan sendirian dengan asyiknya, tanpa menawari siapapun termasuk aku. aku sih tidak berharap akan dibagi atau gimana, tapi menurutku that's impolite. biarlah.. toh aku tak terlalu lapar. beberapa saat kemudian, datang dua orang "ibu-ibu" (aku agak sulit mengidentifikasi mereka, karena bisa saja mereka disebut "mbak-mbak" bahkan "tante-tante"). yang satu berambut panjang digelung, yang satu lagi gemuk dengan rambut pendek. yang bermabut gelung itu sibuk saja menelepon. yang menganggu, kata-katanya itu kasar dan tak senonoh. aku jadi muak. hampir saja aku keluar dari lyn itu, tapi kemudian aku menyadari mungkin Allah tengah menguji kesabaranku.

setelah penumpang kelima naik, lyn berjalan. mungkin sopirnya tak enak pada para penumpang yang mulai tak sabar. aku menikmati perjalanan yang tenang itu. sampai di depan koperasi Pratama (daerah Gatoel, tak jauh dari SMA-ku dulu), aku turun. i koperasi itu aku menyerahkan cicilan hutang Papa. aku bersyukur pada Allah yang senantiasa melimpahkan kasih sayangNya dan memberikan ridhaNya untuk kami.. aku juga harus berterima kasih pada Mbah Ity atas pertolongan beliau yang penuh ketulusan ini...

pulang ke rumah, Papa dan Iqal sudah sampai. aku membersihkan kamar mandi dan lain-lain. rumah begitu kotor sejak kami tinggalkan. aku melepas kangen pada Chocodip. tetapi Mocca belum pulang. aku khawatir dia lari. tapi aku yakin dia pasti kembali.

hari-hari ini begitu melelahkan. aku senang akhirnya bisa pulang. home sweet home...

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates