kemarin aku puasa. padahal kuliah kontinyu dari jam pertama sampai jam ketiga. sebodo amat, aku ga sahur tetep puasa. setelah kuliah agama ada jeda waktu sekitar 30-45 menit sebelum kuliah Etika dimulai. aku nekat ke warnet di Karang Menjangan. niatnya sih mau online sambil dengerin mp3. tapi apa daya, flash diskku tidak bisa terbaca T_T
jam setengah 12. aku terburu-buru masuk kelas. semua sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. untung aku masih diperbolehkan masuk oleh Pak Moses. aku belum dapat kelompok, jadi masuk ke kelompok Dina. hari itu Sastra Jepang bercampur dengan Sastra Inggris kalau tidak salah. tapi seingatku, Dita itu anak D3 Bahasa Inggris. ah, mungkin aku salah. aku duduk sambil terengah-engah kecapekan. otakku langsung error, ga connect sama diskusi kelas. tapi supaya ga keliatan seperti orang bego, aku aktif bertanya dan menjawab. padahal semua itu ngawur ^^;
ah, sepertinya otakku butuh diasah lagi nih.. sudah mulai tumpul lagi. mungkin bisa pemanasan dengan membaca buku-buku berat? benar, aku sudah lama tidak menyentuh sastra. aku sudah lama tidak menulis puisi ataupun cerpen. juga tidak membaca buku-buku yang bisa membuat otak bekerja keras untuk mencernanya. aku jadi kangen dengan semua itu. tapi kapan yah aku bisa sempat...
setelah kuliah Etika, ada diskusi tugas PPKN dengan kelompokku: Gi, Kie, Pika, dan Risda. Risda mengacau dengan gaya autisnya. aku sampai sakit perut karena tertawa terpingkal-pingkal. diskusi berjalan alot. Kie dan Pika tampak alot mendiskusikan masalah ontologi dan epistemologi Pancasila. Gi sibuk dengan makanannya. Risda "diasingkan" untuk benkyokai dengan Pipit-senpai. sementara aku sendiri berjuang menyalakan otakku yang sudah sampai ke level 5 watt.
akhirnya tugas selesai. tapi aku masih tetap merasa janggal. ada yang kurang dalam hasil diskusi kami itu. menurutku, hasil diskusi kami tidak menjelaskan Pancasila sebagai filsafat. kami memang menjabarkan Pancasila secara ontologi, epistemologi, dan aksiologinya. aku merasa itu masih mentah. perlu digodok lagi. terutama epistemologinya. kelompok kami menjabarkan kronologi pembuatan Pancasila. seperti pelajaran Sejarah aja... aku harus mengkonsep ulang hasil diskusi itu, sendirian. niatnya sih memang gitu, tapi aku tetap saja malas untuk memulainya. jadi, untuk sementara aku tulis di agendaku beserta proyek-proyek lain yang mulai menumpuk.
well, aku harus bisa menjadi seorang mahasiswa sejati.
skip to main |
skip to sidebar
and at the dawn, armed with the schorching patience, we shall enter the cities of splendour... (Arthur Rimbaud)
Kuliah dan Diskusi
Diposting oleh
Djayeng Channissa
on Jumat, 09 Oktober 2009
Label:
kuliah,
padang edelweiss,
unair
Labels
padang edelweiss
field of hope
kafe es krim
unair
kamar tidur yang mungil
gubuk kecil yang hangat
Niseikai Aidai
ujian
renungan
sekolah tua
kuliah
jujitsu
asrama
AIESEC
Monbukagakusho
ulang tahun
cerpen
job
ramadhan
resensi
Idul Fitri
Noryouku Shiken
les privat
ospek
skripsi
Kanji Cup
pondok ramadhan
puisi
Benron-taikai
MAWAPRES
MK
Nakayoshi Naito
PKL
dorama
drama
j-pop
kucing
opini
0 komentar:
Posting Komentar