Nonton Yosakoi di Taman Bungkul

hari ini aku bangun pagi-pagi untuk menonton lomba Yosakoi di Taman Bungkul Surabaya. kenapa aku begitu bersemangat? karena aku akan bertemu dengan orang yang aku sukai =3

tapi harapan itu hampir patah ketika Ephine sms. dia bilang dia tidak bisa datang jam 6.15, sesuai jadwal. alasannya: air di kamar mandi kosnya mati. dia mau ngungsi ke kos temannya, tapi sang teman belum bangun. jadi paling dia bisa datang jam 8.

aku hapir saja jatuh dalam kondisi bad mood yang parah dan ingin sekali mengatakan pada Ephine, "baka!"

tapi ya apa pula perlunya aku marah-marah begitu? memangnya bisa mengubah keadaan? aku jadi ingin nangis.. T^T

sempat terpikir minta tolong Sanji-senpai untuk menjemputku. tapi.... dia sudah terlalu baik padaku. aku tidak ingin memanfaatkan kebaikan orang lain. itu sama saja kalau aku ini licik. aku tidak mau seperti itu.

aku murung. masa aku batal pergi? aku tidak bisa bertemu orang itu donk? ah, aku pasrah saja akhirnya. biar bagaimana juga aku harus menemui Rio. mungkin dia punay ide bagus.

ketika Rio sms dan memberitahu dia sudah ada di tandon FIB, aku segera ke sana, dengan wajah yang tetap saja murung. di sana para penari Yosakoi sudah berkumpul. senpai-senpai menyapaku, tapi aku malah mengacuhkan. aku menemui Rio dan kaget menemukan orang yang aku sukai belum datang. akhirnya aku meminta Rio untuk menjemputnya. Rio pergi dan lama sekali kembalinya. aku jadi khawatir. bagaimana kalau dia tidak jadi datang? aku memasang muka mendung sepanjang penantian itu. senpai-senpai memperhatikanku. bahkan Niken-senpai dengan penuh perhatian bilang, "dek, kamu sepertinya sedang memikirkan masalah yang berat sekali." aku hanya tersenyum padanya. aku sebenernya tak ingin memasang wajah sedih di depan mereka. aku hanya ingin memasang muka sedihku di depan orang yang aku suka, supaya dia tahu aku sedih dan dia menghiburku...

persiapan selesai. Rio dan orang itu belum datang juga. akhirnya aku bareng Niken-senpai. aku takut, apakah aku terlihat seperti menghindari Sanji-senpai? tadi dia menawari untuk mengantarku ke taman Bungkul. tapi aku malah bareng Niken-senpai. aku bukannya bermaksud acuh atau jahat atau selabelnya lah. aku cuma tidak enak aja, kalau aku terus-terusan dengan Sanji-senpai, aku pasti akan tergoda untuk memanfaatkannya. aku tidak mau. aku yakin senpai orang yang baik dan aku juga tidak mau menjadi orang jahat dengan memanfaatkan kebaikannya.

akhirnya kami sampai di taman Bungkul. kami buru-buru karena acara akan dimulai. kostum Nisekai menurutku lumayan. percampuran antara baju adat Bali dengan kimono Jepang. nice, tapi ga norak. aku bertemu Nene. kami berbaur dengan penonton. pesertanya mulai dari SD, SMP, SMA, dan Universitas. wajahku yang sedari tadi dingin perlahan mencair seiring dengan berjalannya pertunjukkan. penampilannnya bagus-bagus. aku jadi bersemangat ingin ikut Yosakoi juga. tahun depan pasti aku akan main di panggung itu. ya, aku akan berusaha!

tiba-tiba Rio datang dan membawakan Aqua pesananku. aku melihat orang yang kusukai juga datang. rasanya pingin nangis. aku bahagia sekali. apalagi waktu dia menjabat tanganku dan duduk di sampingku. aku mau mati! rasanya senang, ga bisa diungkapin dengan kata-kata. tapi kesenanganku tidak berlangsung lama karena dia pergi membeli minuman dan tidak kembali lagi.

semangatku turun. tapi setidaknya penampilan para peserta membuatku terhibur. penampilan Niseikai Aidai sangat bagus. energik. aku ingin menari seperti itu tahun depan! yatta!!

aku celingak-celinguk mencari orang yang aku sukai. beberapa kali aku menangkapnya melalui ekor mataku. aku senang, lalu mengalihkan mataku ke arah panggung tempat para peserta menari. begitulah yang kulakukan berulang-ulang. sampai akhirnya dia benar-benar menghilang dari jangkauan mataku. aku panik. aku berdiri dan berpura-pura mencari Niken-senpai. sialnya, aku terpeleset. celana jeansku belepotan lumut. aku malu. tapi untung orang yang aku sukai tidak melihat. kira-kira begitu. aku tidak begitu yakin karena aku tidak menemukannya. ah, semoga saja dia tidak melihat kejadian itu. gara-gara kejadian memalukan itu, aku jadi ingin cepat pulang. untung Farissa akan pulang. aku ikut dengannya naik bemo. dia turun di Royal. dengan petunjuk yang diberikan Farissa, aku pulang sendirian. dan alhamdulillah aku pulang ke asrama dengan selamat.

hari ini begitu menyenangkan, sekaligus menyedihkan. wahahaha.... I feel so good right now :)

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates