pulang ke Mojokerto

haa.. akhirnya aku pulang ke Mojokerto juga. sebelum pulang, aku latihan Jujitsu dulu. Ian katanya mau jemput, tapi dia ga dateng-dateng juga. waktu aku sms, dia bilang baru bangun. ya udah, aku tungguin aja. tapi dia telat satu jam. aku agak jengkel juga. tapi akhirnya aku tidak marah, karena marah juga percuma. memangnya dengan aku marah-marah bisa membuatnya lebih cepat? toh dia sudah minta maaf. untung-untung juga aku diajak latihan bareng. hari ini yang latihan cuma sedikit. dan Jujitsan yang aku sukai juga tidak ada :( yang ngajar juga kurang cakap. masa dia melatih seperti sedang mempermainkan orang? bete aku... tapi aku senang karena hari ini sudah dapat bantingan sapuan kaki. aku lupa istilahnya, tapi teniknya kita menyapu kaki lawan sehingga lawan jatuh. kupikir ini cara yang sederhana. tinggal memperdalamnya saja.

pulang latihan tadinya aku dan Ian mau ke Wapo untuk minum. tapi Wapo masih tutup dan baru buka jam sebelas. ian kecewa, aku bernapas lega. ya setidaknya aku tidak perlu mengeluarkan 12 ribu untuk sekali minum kan? bisa tambah tekor aku kalau minum di Wapo. aku sih tadi terpaksa ikut karena diajak Ian. sungkan untuk menolak, secara dia baik banget sama aku. tapi alhamdulillah, Waponya tutup. jadi kami hanya beli minuman ringan di seberang jalan.

Rei sms. dia menyuruhku cepat pulang karena kami akan berangkat bersama-sama ke stasiun Gubeng. aku segera balik dan mengambil tas di asrama, tanpa ganti baju. jadi aku berangkat masih mengenakan kaos oblong dan training. parah.. tapi not bad lah... untung aku memakai jaket, jadi kaos oblongku tertutup oleh jaket itu.

perjalanan kali ini cukup lancar. tidak seperti perjalanan terakhirku dengan kereta waktu aku berangkat dari Mojokerto ke Surabaya naik KRD dengan Mbah Ity. aku dapat tempat duduk yang nyaman. tapi aku suka ga tega melihat pengemis, pengamen, atau pedagang yang bersliweran dari satu gerbong ke gerbong lain. aku merasa sakit ketika aku ingin menolong orang-orang itu, tapi kemudian menyadari bahwa aku sendiri tidak bisa berbuat banyak. sedih...

aku mencoba mengalihkan perhatian dengan melihat pemadangan di luar jendela. ya, aku suka naik kereta karena perjalanan dengan kereta selalu menyuguhkan pemandangan menarik. sawah-sawah, padang rumput yang kering, rumah-rumah kumuh beratapkan seng. semuanya sangat menarik bagiku. bahkan indah. aku jadi ingat perjalananku ke Jakarta beberapa tahun yang lalu. aku menemukan pemandangan yang sangat indah: kesenjangan antara rumah-rumah kumuh di tepi kali dan lahan kosong bersaing gengsi dengan gedung-gedung pencakar langit. aku suka pemandangan kontras itu. sama seperti halnya aku menyukai pucatnya salju dihiasi tetesan darah merah yang segar.

aku sampai di Mojokerto. aku sms Papa dan dijemput tidak lama kemudian. kami beli gado-gado untuk makan siang. pelayanannya lelet. aku kesel, tapi aku maklum karena Ibu itu hanya sendirian menangani pembeli.

sesampainya di rumah, aku langsung mandi. segar rasanya. lalu makan siang dengan Papa. kami membicarakan banyak hal. aku lega, setidaknya Papa sudah berbicara dengan Bu Nur via telepon. jadi aku tidak perlu khawatir ditagih uang asrama Senin besok. aku memang belum bayar. waktu ditagih rasanya sesak. ya, tapi harus dihadapi juga. entah mengapa akhir-akhir ini kebutuhanku banyak sekali. tapi aku percaya selalu, bahwa Allah akan selalu melimpahkan rahmatNya kepada kami (amin...)

dan benarlah. Pak Bambang dan Bu Dwi mengambil lukisannya. kami diberi jeruk, salak, dan amplop berisi uang. memang tidak seberapa, tapi ya itu sudah alhamdulillah. dan aku lebih bersyukur karena setidaknya Papa sehat-sehat saja. jauh lebih baik dibandingkan kemarin-kemarin.

lalu, kami ke warnet. penyakitku dan penyakit Papa memang sama: internetholic. aku browsing di internet, berburu barang gratis. aku menemukan Xpango.com di urutan pertama. aku ingat Yongki dulu pernah menawarkanku untuk register ke sana. dulu aku tidak begitu mengerti, jadi aku tinggalkan saja. tapi kali ini aku mencoba memahami aturan mainnya. ternyata tipe MLM gitu lah. I'm sick about MLM, but I tried to keep reading. yah, kita cuma disuruh ngisi formulir data pribadi, milih gadget yang kita inginkan, lalu mengumpulkan kredit untuk mendapatkan gadget itu. caranya macam-macam. tapi yang paling gampang menurutku ya dengan mengajak teman untuk register ke sana juga. sama seperti Yongki dulu mengajakku bergabung. memang sepenuhnya gratis dan di situ tertulis bahwa itu legal. aku percaya dan register.

tapi setelahnya ada hambatan. pertama, ketika aku register dengan alamat email amaryluna-ku, tiba-tiba saja Opera error. lalu, aku coba lagi buka pakai Mozilla dan register ulang dengan alamat email luna.stellar. kali ini bisa. aku sampai pada tahap mengajak teman via email. aku yakin tidak ada seorangpun temanku yang akan membuka emailnya. jadi aku memutuskan untuk menulis pesan via fitur Notes di Facebook lalu di-share ke teman-temanku. ketika aku menulis note, aku merasa aku ini pengemis yang hina. tapi aku lanjutkan menulis karena aku ingin sekali mendapatkannya dan merasa optimis. tapi, sebelum note itu selesai, lampu mati. aku menyadari, mungkin Allah tidak meridhai. aku ragu, mungkin saja ini hanya cobaan. tadinya aku mau mencobanya sekali lagi. tapi akhirnya urung. kuputuskan untuk mendapatkannya dengan cara yang lebih mulia: mengumpulkan uang secara halal. pikiranku langsung tertuju pada dunia tulis-menulis yang dulu sempat aku geluti.

tapi sekarang aku jadi agak menyesal, kenapa aku tidak mencobanya lagi? ah, mungkin aku ini terlalu cepat putus asa ya...

ya sudahlah. kalau mau dicoba kan bisa kapan-kapan. aku ingin mencoba cara lain, yaitu dengan menulis suatu karya lalu mengirimkannya ke redaksi koran atau majalah. memang tidak bisa instan, tapi aku rasa cara seperti lebih baik. hanya saja, aku sendiri tipe orang yang kurang beruntung dalam hal gambling. mengirimkan karya kan sama seperti gambling? bayangkan, karyaku harus benar-benar bagus untuk bisa mengalahkan sekian banyak karya yang masuk redaksi itu juga. entah, aku agak pesimis. tapi patut dicoba.

ya Allah, sudikan Engkau meridhai jalan yang hamba pilih ini? berikanlah rahmatMu ya Allah....

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates