Pulang Minggu Ini

seingatku aku udah ga pulang ke Mojokerto selama dua minggu. bagiku bukan masalah sih.. toh aku bukan Nicha yang penakut dan kangenan kayak dulu lagi. tapi Papa sepertinya udah kangen padaku. jadinya ya aku pulang... apalagi aku pingin ketemu Mocca yang gendud! =3

rencananya aku pulang hari Sabtu jam 11 setelah latihan Jujitsu. tapi malamnya Sanji-senpai sms. sepertinya ada yang mau dia omongin. akhirnya aku mengalah dengan menunda kepulanganku. aku tidak jadi berangkat jam 11, tapi jam setengah 6 sore dengan KRD. jadilah aku meluangkan waktu untuknya jam setengah 12. kami pun deal.

besoknya, radang tenggorokanku berubah menjadi pilek. kondisiku mulai ga fit lagi. tapi aku tetap latihan, walau dengan kepala pusing. tapi ada hikmahnya juga. dengan kepala pusing, perilaku jadi lebih terkendali. coba seandainya aku masih sehat bugar, pasti deh aku berkicau sana-sini mengacaukan latihan Jujitsu seperti biasa.

sejak Selasa kemarin kami sudah bisa memakai dogi. aku senang dan bangga. tapi agak kebesaran untukku. harus dikecilin nih... hari Sabtu kemarin aku juga memakai dogi. sejak memakai dogi, latihan menjadi ketat. setiap melakukan kesalahan kami disuruh push-up. bagiku tidak masalah. malah merupakan suatu tantangan buatku. benar-benar mendidik. dengan begitu, kami tidak akan sembrono lagi. aku suka.

kami selesai latihan sekitar jam 10.40. aku melepas atasan dogiku dan melipatnya dengan cara yang sudah diajarkan oleh seniorku. aku mengambil hp dan mengecek sms masuk. ada sms dari Kome yang menanyakan apakah aku ikut pelatihan penulisan artikel ilmiah apa tidak (dan aku tidak bisa ikut karena aku harus latihan Jujitsu. aku mengutamakan latihan karena tanggal 21 November akan ada ujian badge), sms dari Papa yang menyuruhku menemui Bu Nur untuk pinjam uang (uang memang menipis, hampir tidak cukup untuk ongkos pulang. sebenarnya Papa akan menjemputku sore hari supaya aku tidak perlu naik kereta. tapi Papa menggigil dan mau tidak mau aku harus naik kereta), terakhir sms dari Sanji-senpai. ada 3 sms. intinya dia bilang dia membatalkan janji kami karena dia merasa "tidak berarti lagi untukku karena sudah ada orang lain yang bakal bisa membantuku" WTF? jadi, percuma juga aku menunda pulang, meluangkan waktu untuknya karena kupikir dia akan menyampaikan sesuatu? aku benar-benar tidak mengerti jalan pikirannya. apa sih maunya? apa yang mau dia bicarakan denganku? dan kenapa juga dia sok melas begitu dengan mengatakan dia "tidak ada artinya" buatku? heh, dikira aku bakal kasihan apa dia ngomong begitu! aku tidak suka! aku tidak suka pada laki-laki yang tidak konsisten pada omongannya sendiri. SANGAT TIDAK SUKA! di mataku, orang sepeti itu lebih rendah dari banci. apa dia tidak punya etika? heh, susah-susah aku menunda kepulanganku untuk dia dan dia seenaknya saja membatalkan? karena suatu perasaan yang ga jelas? fine, aku tidak butuh itu semua. dengan begitu semuanya akan selesai sampai di sini saja. kecuali dia bisa bersikap lebih dewasa.

keluar gedung UKM aku marah-marah. Ian menenangkanku. dia mengantarkanku pulang. sebenarnya dia mau saja mengantarkanku ke Stasiun Gubeng, tapi aku menolak. aku tidak mau lagi terlalu menggantungkan diri pada siapapun. dia sudah banyak menolongku dan kali ini aku bisa pulang sendiri. walau dengan uang pas-pasan. aku mau bertemu Bu Nur dan menjelaskan keadaanku yang sebenarnya, jadi beliau tidak usah repot-repot meminjamkanku uang. tapi terlambat. Bu Nur tidak ada di rumah. beliau menitipkan uang pada salah seorang tukang masak asrama. aku benar-benar tidak enak. aku tidak tahu apa harus bersyukur karena mendapat pinjaman uang atau sebaliknya.

dengan uang itu, aku ke stasiun naik angkot. sampai di sana peluit kereta sudah berbunyi. aku buru-buru membeli tiket dan berlari masuk ke dalam. uang recehku jatuh. tapi aku tidak peduli lagi. aku berlari mengejar kereta yang akan bergerak meninggalkan stasiun. huff... akhirnya sampai juga aku di atas kereta. seru juga. untung aku pakai sepatu keds. aku tidak bisa membayangkan jika tadinya aku memakai wedge heels yang diberikan Mey padaku. mungkin aku sudah jatuh saat lari tadi.

sampai di Mojokerto Papa menjemputku tepat waktu. di Mojokerto aku benar-benar memanfaatkan waktu untuk istirahat dan mengerjakan tugas karanganku. tugasku sudah jadi dalam bentuk draft. tinggal menyalin saja. aku senang dan lega. sore tadi aku pulang ke Surabaya.

di asrama, melihat kondisi kamar yang berantakan dan kotor, aku bad mood lagi. akhirnya aku ke warnet untuk melepaskan stress. sepertinya besok aku akan "sarapan besar". ya, mungkin aku besok bakal marah-marah karena sikap kekanak-kanakan Sanji-senpai dan juga Risa yang sudah menyebabkan flashdiskku error.

oh Tuhanku... baguskah jika aku merencanakan suatu kemarahan malam ini? aku merasa busuk.

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates