Cobaan yang terus datang

sejak hari Sabtu kemarin aku sudah mulai berjualan pulsa. waktu percobaan dengan mengirim pulsa ke Tante Didit, gagal. pulsanya tidak terkirim. begitu juga waktu ada orang yang beli pulsa As. aku pikir aku salah format. tapi setelah kupikir-pikir lagi, mungkin karena aku pakai fitur Combo, makanya tidak dikenali oleh centernya.

Senin, aku mulai promosi ke beberapa teman. sebenarnya aku ingin promosi ke semua teman sekelasku, tapi sebelum aku berjualan pulsa, sudah ada Yudiah yang jualan pulsa terlebih dulu. aku tidak enak kalau harus bersain dengan teman sendiri. makanya aku hanya bilang pada Gii dan beberapa teman asrama. aku juga tidak bis terang-terangan di asrama karena di kamar sebelah ada Mbak Tina yang sudah lebih dulu berjualan.

dan itu memang tidak mudah. benar kata Imaroh. jualan pulsa itu tidak menguntungkan. labanya hanya sedikit.

bagaimanapun, aku harus tetap mencobanya. aku ahrus tetap berjuang.

aku ditagih oleh Ibu Nur mengenai uang asrama bulan ini. aku hanya bilang akan membayarnya akhir bulan ini. aku sendiri tidak begitu yakin apakah aku bisa menepati janji itu.

aku mengirim sms pada Mbak Vita yang memberiku job mengajar Olivia. aku tanya apa honornya sudah bisa diambil. sayngnya, Mbak Vita masih di rumah sakit, kecelakaan. aku prihatin mendengarnya. yah, untuk sementara ini aku harus bersabar sampai Mbak Vita sembuh.

seusai UAS, aku bilang pada Papa kalau aku ditagih Bu Nur. Papa mengusahakan agar aku bisa membayar uang asrama. malangnya, Papa sakit. jadi tidak bisa berusaha terlalu keras. Papa mencoba cari pinjaman, tapi tak dapat. aku hanya mencoba memaklumi.

namun.. adakalanya aku tidak tahan. aku harus konsentrasi UAS, tapi dihadapkan pada kenyataan pahit ini. dan yang mengganggu pikiranku adalah ketika Papa menyuruhku menemui Pak Ari dan menceritakan keadaan kami sebenarnya. aku sungguh terganggu dengan "amanah" itu. aku segan kalau harus bertemu Pak Ari, apalagi dalam rangka menceritakan kesusahan keluarga. seperti... ah, pokoknya aku tidak terbiasa. aku sendiri lebih suka memendam kesedihan itu sendiri, atau menulisnya di blog (terutama di blogku yang hidden itu). aku tidak begitu percaya pada orang lain. hanya beberapa saja yang aku percaya. dan lucunya, justru aku percaya pada mereka yang jauh dariku, bahkan kami belum pernah bertatap muka! lucu kan?

mungkin karena aku menganggap, justru karena mereka jauh mereka takkan membocorkan rahasiaku pada orang lain yang ada di dekatku bukan?

entah, mungkin ini cobaan, atau hukuman. aku jarang sekali mendekatkan diri pada Allah. ya, sejak aku kuliah ini. sejak aku menginjakkan kaki di Surabaya, keinginan untuk terus mengejar dunia semakin meningkat. hati kecilku sadar bahwa aku tidak boleh hanya mengejar dunia. tapi tubuhku seperti tertarik oleh magnet pesona dunia. tubuh, jiwa, dan akalku tidak sinkron. bagaimana ini... payahnya aku...

tapi aku selalu berharap Allah melindungi kami dan memberi kami ridhoNya. amin ya rabbal alamin...

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates