Hatarakitai da ne...

kakiku sudah mulai sembuh dari cedera. aku bisa beraktifitas seperti biasa lagi, walaupun terkadang masih terasa sakit.

saatnya untuk beraktifitas dengan semangat baru lagi!

tapi... ada kalanya juga aku gelisah. ya, aku memang berasal dari keluarga yang kurang berada. alhamdulllah aku masih ditopang beasiswa untuk kuliah di UNAIR. tapi tetap saja aku tidak bisa sepenuhnya menggantungkan diri pada beasiswa kan? buktinya sekarang ini uang bantuan biaya hidup yang dijanjikan belum cair juga. padahal dijanjikan akan cair bulan Agustus. sekarang sudah bulan Desember, telat 5 bulan sudah. tapi mana? aku jengkel, ingin rasanya marah-marah dan melabrak ke rektorat. tapi itu bukan tindakan yang pantas. sementara ini aku masih bisa menahan diri, entah sampai berapa lama.

aku memikirkan solusi lain: bekerja.

sejak aku pulang ke Mojokerto minggu lalu, keinginanku untuk bekerja makin kuat. aku agak ragu sebenarnya, karena Surabaya bukanlah "kandang"ku. aku juga takut kalau aku bekerja malah akan mengganggu kuliahku. tapi tidak ada salahnya dicoba. mudah-mudahan Allah bersedia meridhou usahaku ini. amin... aku tidak mau diam berpangku tangan melihat Papa berjuang sendirian mengatasi segala kesulitan kami. dan lagi, jujur saja, ada motif lain yang membuatku ingin sekali bekerja: aku ingin membeli barang-barang dengan uangku sendiri.

aku mulai dengan mencari info seputar kerja part time. alhamdulillah teman-temanku mau membantu. mbak Tina memberitahu ada lowongan kerja untuk mahasiswa: jadi tutor di sebuah bimbingan belajar. aku pikir itu peluang yang bagus. masih ada pilihan lain: menjadi SPG di toko-toko di Tunjungan Plaza. memang gajinya bisa lebih besar kalau aku menjadi SPG. tapi sanggupkah aku membagi waktu, mengingat kerja jadi SPG pastinya akan menghabiskan sebagian besar waktuku? kapan aku bisa belajar? aku cenderung memilih menjadi tutor saja. Imaroh juga akan ikut kalau aku mendaftar. hanya saja yang menjadi kendala bagiku adalah kendaraan. aku tidak punya kendaraan sendiri dan parahnya, tidak punya SIM. padahal salah satu syaratnya adalah memiliki kendaraan sendiri. sementara ini, pemecahannya adalah pinjam kendaraan teman. tapi itu juga masih membuat cemas, karena aku tidak punya SIM. aku takutnya kalau aku pinjam kendaraan teman, lalu seandainya (seandainya loh) ada razia atau semacamnya, aku bakal kena tilang karena tidak punya SIM. bakal panjang urusannya. bisa saja kendaraan temanku disita. nah, runyam kan?

tapi biar bagaimanapun juga, segala sesuatunya harus dicoba.

nanti sore Papa akan datang ke Surabaya mengantarkan sedikit uang untuk uang sakuku. alhamdulillah, sudah beberapa hari ini aku sengsara karena tidak bisa beli makan siang. kemarin saking tidak kuat, aku absen kuliah PPKn. untung ditraktir Hana-chan makan ramen. kalau Papa datang aku akan konsultasi dengan Papa. mudah-mudahan Papa setuju dengan rencanaku ini. amin...

ya Allah.. hamba mohon, ridhoilah usaha hamba kali ini dan bebaskanlah dari segala hambatan yang ada. amin ya rabbal alamin...

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates