Mentoring Kepemimpinan Nisekai Aida 2009

huff.. lumayan lama aku ga nulis blog. sekarang aku mau menceritakan tentang MK 2009 tanggal 12-13 Desember kemarin. tapi aku hanya bisa menceritakan beberapa yang bisa kuingat saja :p

sehari sebelum MK, aku dan Hana-chan pergi ke Darmo Trade Center beli sepatu. sepatuku memang sudah tidak layak pakai. aku ingin punya keds baru. kebetulan uangku masih ada. aku juga sudah minta izin pada Papa dan diperbolehkan. jadilah rencanaku untuk membeli sepatu. kata Hana-chan sih, di DTC murah. aku mencari-cari sampai pusing. aku memang bukan shopaholic, jadi tidak terbiasa berputar-putar untuk belanja. aku lebih suka jalan-jalan sambil menikmati pemandangan jalanan yang kelabu dan berangin. hehe... dan akhirnya aku menemukan satu yang cocok. lumayanlah. biarpun warnanya putih (cepat kotor), tapi aku suka. harganya juga tidak terlalu mahal, 45 ribu (atau aku yang ga bisa nawar yah?). aku sampai di asrama menjelang Isya. aku buru-buru keluar lagi membeli peralatan yang harus dibawa untuk keesokan harinya.

Sabtu paginya, aku bangun sekitar jam 5. buru-buru sholat, mandi, makan. saking terburu-burunya, otakku blank. aku berpikir lama untuk memutuskan apakah aku akan memakai kaus kaki atau tidak! tapi karena terburu-buru, aku tidak memakai kaus kaki tapi malah memasukkannya ke dalam tas kertasku. buntu...

kami semua janjian bertemu di depan patung Airlangga dekat Magister Manajemen. ternyata belum semuanya datang. aku duduk dan memakai kaus kaki, karena ternyata ga nyaman juga kalau engga pakai kaus kaki.

sekitar jam setengah 7 bus datang. Hana-chan belum datang juga, padahal kemarin dia bilang ingin ikut. aku sms dia dan ga dibalas. akhirnya kami berangkat. aku duduk dengan Gii di tempat duduk khusus 3 orang. akhirnya, bisa lega duduk. tapi itu tidak lama karena Sari-senpai duduk dengan kami.

kelompok kami, Dame Desu, membuat yel-yel. ini bagian yang paling ga aku suka. aku paling payah soal yel-yel. bikin trauma... aku serahkan saja pada Risda dan Pika. aku hanya menghafalkannya saja. tapi setidaknya yel-yel buatan Pika dan Risda lebih lucu daripada yel-yel yang pernah aku temui sebelumnya. karena mengantuk, aku tertidur.

bicara mengenai nama kelompok kami yang konyol ini, aku akan menjelaskan mengapa kami memakai kata dame desu yang artinya "tidak boleh": karena salah satu personil sekaligus pentolan kelompok kami, Risda, adalah salah satu mahasiswa yang paling suka telat datang ke kelas Shokyuu. Rizky-sensei yang terkenal disiplin selalu bilang, "Dame desu, Risda-san" ketika melihat Risda nongol dari balik pintu minta dibolehkan masuk. tapi kalau "password" itu sudah diucapkan, maka pintu kelas "otomatis tertutup" bagi mereka yang telat. mau melas seperti apa juga ga bakal dibolehkan masuk. dan ekspresi Risda pasti bakal konyol kalau sudah kena "mantera" Rizky-sensei itu. kami semua menyukainya. maka dari itulah dame desu menjadi kata-kata ajaib bagi kami.

aku tidak tahu di mana persisnya ketika bus berhenti sebentar di sebuah pom bensin. bus terpaksa berhenti karena ada yang minta pipis. aku terbangun dan turun dari bus. perutku mulai ga enak. mungkin karena kondisi badanku yang memang ga fit dan aku paksain untuk mengerjakan segala sesuatunya. kepalaku pusing dan wajahku yang pucat ini makin pucat kayak hantu. di kamar mandi aku bertemu dengan cowok-cowok asing. aku benci sekali dengan tatapan mereka. seolah-olah aku ini apa. buru-buru aku menyelesaikan urusanku dan pergi dari situ.

kami melanjutkan perjalanan. aku sudah tidak bisa tidur lagi. aku hanya meliaht-lihat jalan, favoritku. aku ingat waktu aku dan anak-anak TV_LCD ke Malang. aku hampir nangis karena ingat pada Hanif. aku memang sempat trauma dengan kata "Malang" karena di sanalah Chandra, pacar baru Hanif setelah aku, kuliah. tapi kini aku sudah tidak menangis lagi. aku yang sekarang lebih tegar dari kemarin. semua karena kasih sayangNya... then I can sing my River by myself... alone...

sampai di sana, kami disuruh berkumpul di jalanan yang panas, terik, oleh seseorang yang belum pernah kukenal. karena aku kurang fit, aku jatuh pada kondisi bad mood. yel-yel pun hanya setengah hati bagiku. akhirnya kami boleh masuk. aku shock, karena villa itu kurang terawat. yah, tapi lumayanlah. kamarnya memang tidak banyak, tapi lebih nyaman daripada waktu NN kemarin.

setelah beres-beres dan istirahat sebentar, kami diberi materi oleh mas Hakim, orang yang tadi menuruh kami yel-yel di jalanan. memang MK hanya diberi materi tentang karakter manusia, kepemimpinan, dan lain-lain. tidak diberi kegiatan yang banya menguras tenaga. waktu materi tentang karakter manusia, kami disuruh memilih satu dari sembilan gambar (abstrak). aku memilih nomor 8 yang bagiku terlihat seperti tulip ungu dengan latar abu-abu. lalu kami ditanyai satu per satu siapa yang memilih gambar 1, 2 dst. dari masing-masing gambar dijelaskan bahwa yang memilih gambar itu karakternya seperti ini bla bla bla. pas tiba gambar 8, yang angkat tangan hanya aku dan Che-che-senpai (kayaknya). dijelaskan bahwa yang memilih gambar 8 itu romantis, pemimpi, emosian. glodak! benar juga sih... tapi masa iya aku romantis? jadi malu... dan masih ada lagi yang mengindikasikan aku romantis. yaitu pada waktu materi tentang prioritas. kami disuguhkan pada sebuah cerita mengenai L, M, C, S, dan H. mungkin lebih baik aku ceritakan saja ya?

ceritanya begini: "ada sepasang kekasih bernama L (cewek) dan M(cowok), mereka tinggal berseberangan, dipisahkan oleh sebuah sungai. setiap kali mereka ingin bertemu, mereka menggunakan sebuah dan satu-satunya jembatan untuk menyeberang.

suatu hari, jembatan itu rusak. hancur. mereka berdua tidak dapat bertemu. kejadian itu berlangsung beberapa bulan lamanya. hingga pada saatnya L rindu setengah mati pada M. nah, di sini ada 2 tokoh baru: C dan S (dua-duanya cowok), tukang perahu. L yang lagi mabuk asmara mendatangi C, meminta tolong agar diseberangkan. C meminta 5 keping emas sebagai imbalan jasanya. tapi L tidak mempunya uang sebanyak itu. dengan tegas C menolak permintaan L. L memohon agar diseberangkan, karena dia butuh untuk diseberangkan. tapi C hanya berkata, "maaf, nona. saya juga butuh menghidupi keluarga saya" aw, so sweet!

akhirnya L mendatangi S. sama seperti C, S juga meminta 5 keping emas. lagi-lagi L tidak bisa menyanggupi. akhirnya S menawarkan opsi lain: menemaninya malam itu. L bertanya apakah tidak ada pilihan lain. tapi S hanya menawarkan 2 pilihan itu saja. akhirnya dengan berat hati dan karena rindu yang teramat sangat dia menyanggupi opsi kedua. akhirnya, setelah menemani S, dia bisa menyeberang ke rumah M.

L dan M akhirnya bertemu dan melepas kangen. M penasaran, bagaimana cara L menyeberang ke rumahnya sementara jembatan masih belum diperbaiki dan ongkos perahu sangatlah mahal. dengan tampang polos dan tak ada satupun yang ditutupi, L menceritakan bagaimana dia bisa menyeberang. mendengar pengakuan L, M marah dan memutuskan L (ooohhh....) bagi M, apa yang dilakukan L tidak bisa ditolerir.

L pulang dengan sedih. dia bertemu H, teman masa kecilnya. melihat L bersedih, H menanyakan apa yang terjadi. L menceritakan semua pada H. dengan penuh perhatian H menghibur L. akhirnya mereka berdua menikah."

dari cerita ini, kami disuruh mengurutkan tokoh dari yang paling disukai sampai tidak disukai. dari situlah akan terlihat prioritas kita.

aku menjawab L, C, H, M, dan S

kami ditanyai lagi, siapa yang pilihan pertamanya jatuh pada M, L, H, dst. saat tiba giliran L, yang mengangkat tangan adalah aku, Didin, dan entah siapa lagi.

ternyata, nama-nama itu adalah simbol dari:

Moral
Love
Carrier/Money
Home
Sex

jadi, prioritas utamaku adalah love! sooo romatic... -_-"

setelah kami punya waktu luang untuk istirahat, anak-anak di kamarku mulai membicarakan orang lain. ya, seputar teman kami juga. ada saja yang buat kami tertawa. apalagi kalau Risda sudah ikut turun tangan. perutku sampai kram karena kebanyakan ketawa. habis bahan pembicaraan, kami mulai "buka-bukaan". aku sendiri tidak mengerti mengapa mereka memintaku untuk menilai pribadi mereka. ya, aku berusaha memberikan penilaian seobjektif mungkin. ya, mungkin itu bisa sedikit berguna agar kami bisa introspeksi. aku senang, acara ini membuat kami semua tambah akrab. tapi ya engga tahu lagi kalau di kelas. jangan sampai seperti waktu NN kemarin yang hampir bisa dikatakan gagal. maaf yah untuk senpaitachi yang sudah membuat acara itu, tapi aku mengatakan apa yang aku rasakan.

oh ya, ada hal yang aneh. dan aku mungkin baru benar-benar menyadarinya saat itu. aku, entah mengapa, setiap kali membaca atau melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan ilusi mata, discovery yourself, atau apa yang seperti ditampilkan oleh mas Hakim, aku terbayang hantu. aku takut. entah mengapa. penasaran, aku cerita pada anak-anak. dan mereka tidak memberikan jawaban yang memuaskan, malah membuatku tambah takut. dengan panik aku keluar dan meminta anak-anak cowok yang belum tidur di ruangan utama untuk memanggil mas Hakim. aku menceritakan hal itu padanya. mas Hakim tidak bisa memberikan jawaban pasti, karena memang bukan ahlinya. tapi kemungkinan aku mengalami phobia. ha? aku? phobia? rasanya hampir tidak mungkin, tapi bisa saja itu terjadi. malam itu aku merasa takut, bahkan untuk ke kamar mandi saja aku meminta Risda menemaniku. payah... sejak saat itu teman-teman mengira aku takut pada hantu.

tengah malamnya, ada acara renungan. kami semua disuruh menutup mata dengan slayer. aku merasa sesak. aku betulkan slayerku. tapi tetap saja sesak. lalu, aku merasakan Monniza duduk di sebelahku. aku memegang tangannya. rasa sesak itu berkurang. tak lama, aku merasakan tangan mungil yang lembut mengajakku ke suatu tempat. aku mengira itu Upi-senpai. tapi entahlah. aku diajak keluar. anehnya, aku tidak merasakan dingin. padahal Batu terkenal karena dinginnya. aku disuruh duduk di atas tikar. di pos 1 ini aku ditanyai oleh seseorang mengenai kedewasaan, apa yang aku inginkan jika masuk dalam kepengurusan Nisekai, dan sebagainya. aku menjawab aku ingin menjadi ketua karena aku ingin belajar menjadi pemimpin. jika aku berhasil menjadi pemimpin, aku akan melimpahkan kepemimpinan itu pada adikku, karena dialah yang lebih berhak sebagai pembela keluarga kami nanti. pembicaraan terus saja berlanjut. orang itu terus bertanya padaku, mau dibawa ke manakah Nisekai jika aku menjadi ketuanya? dengan jujur kujawab bahwa aku belum tahu. hehe... setelah berbicara dengannya, aku merasa tenang dan lega. entah mengapa. suaranya juga begitu lembut. aku penasaran, siapakah orang yang mewawancaraiku di pos 1 itu. aku dibawa lagi oleh si pemilik tangan mungil nan lembut. aku dibawa masuk ke dalam bersama anak-anak yang lain dan diberi teh panas. di sebelahku ada Adi. spontan aku memanggilnya, "pyok.. pyok.. pyok.." hahahaha... beberapa saat kemudian, aku mendengar suara Gii. aku menebak dia duduk di depanku. kemudian ada tangan lain memegangku dan bertanya, "ini siapa?" aku mengenali suara itu, suara Kie. aku menjawabnya dan dia duduk di sebelahku. aku baru tahu kalau Kie bisa manja juga padaku. dia memegang tanganku dan bersandar di bahuku. aku merasa agak risih. bukan risih karena Kie, tapi karena aku takut tidak bisa membuatnya nyaman. aku memang aneh, kalau ada orang bersandar padaku, aku selalu merasa wajib untuk menjaganya. haa... kok aku jadi seperti cowok? kyaa... atashi wa yuri ja nai yo!!! >_<

setelah agak lama menunggu, kami semua diperbolehkan membuka slayer. kami dibagikan lilin dan menyalakannya. ruangan jadi hangat. kami semua merenung, apa arti Nisekai untuk kami. senpaitachi berpesan agar kami menganggap Nisekai ini sebagai rumah kami. aku setuju. dan aku tidak ingin ada perpecahan lagi. aku menyampaikan di forum itu, kalau ada perselisihan, segera selesaikan secara langsung, bukan lewat perantara seperti kejadian supportering futsal waktu Dekan Cup kemarin. aku tidak suka. acara menjadi mengharukan. tapi tetap saja aku tidak menangis. hatiku beku? mungkin.

acara renungan selesai. aku dan beberapa anak lain tidur di ruangan tengah. ketika pagi menjelang, aku bangun dan sholat. kami memulai aktivitas lagi dengan biasa.

ketika matahari sudah agak tinggi, kami semua berangkat meninggalkan Batu. aku agak menyesal karena panitia sempat bilang tidak jadi ke Jatim Park. pasti seru kalau kami jadi pergi. ternyata, panitia bohong. mereka memberikan kejutan. kami semua jadi ke Jatim Park! senangnya... aku dan teman-teman mencoba beberapa arena yang ada. aku masuk Rumah Hantu juga bersama Risda, Gii, dan Monniza. dulu, waktu bersama anak-anak TV_LCD, aku paling depan. tapi kali ini aku paling belakang dan hanay bisa menunduk takut, tidak berani melihat pemandangan sekeliling. apalagi begitu menemukan hantu-hantu yang sebelumnya tidak aku sadari keberadaannya ^^; hmm.. mungkin karena pengaruh phobia itu juga. ah, payah...

terakhir sebelum pergi, aku dan Haru sempat main Colombus. Karu hanya melihat saja. sebelum giliran kami, ada seorang anak (ganteng loh, gila!) muntah di bangku belakang. aku dan Haru menunggu lama ketika petugasnya membersihkan bekas muntah itu. begitu giliran kami, kami menikmati permainan itu. begitu seru, serasa sedang shooting video klip aja! XD apalagi ada orang TV yang merekam kami. wah... masuk Tv mana nih? hehehe...

keluar dari Jatim Park, melewati toko-toko cindera mata, kami menemukan otaku shop. aku hampir pingsan melihat kegantengan trio GSD: Kira Yamato, Athrun Zala, dan Shinn Asuka. belum lagi kecantikan Lacus Clyne dan kecentilan Meer Campbell. belum reda shockku, aku menemukan boneka Suigintou. huaaa!! pengen beli!!! sayang, ahrganya begitu mahal T_T

hari itu begitu menyenangkan sehingga tidak terasa kami harus pulang.

MK kali ini menyenangkan. semoga tahun depan juga menyenangkan. amin..

nisekai aidai

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates