Minggu yang sibuk

setelah Minggu kemarin tepar karena MK, aku berharap bisa sedikit istirahat. tapi ternyata penderitaan belum berakhir. Minggu malam Pika sms, "besok 8 wajib kumpul di lantai 2,5 untuk mendiskusikan festival budaya." sebenarnya aku tidak keberatan kalau harus bangun pagi. I love morning! dan aku tidak menyangka seperti apa festival budaya nanti.

esoknya, aku datang agak kesiangan. aku segera beres-beres. waktu sudah mepet. tapi aku malah sempat-sempatnya berlelet-lelet ria mengoleskan body lotion dan sarapan dulu ^^; aku berpikir seperti itu karena asramaku dekat dengan fakultas dan aku yakin anak-anak pasti datang terlambat karena tepar. dan benarlah dugaanku. yang datang hanya sedikit. bahkan Pika datang terlambat juga! tapi biar bagaimana juga diskusi mengenai festival budaya dimulai. festival budaya akan diselenggarakan Rabu-Kamis minggu ini. mak! mendadak sekali! tapi kami harus tetap melaksanakannya. kami harus bergerak cepat. anak-anak mengusulkan ide-ide kreatif mereka untuk stand Nisekai.aku sendiri mengusulkan pembatas buku yang dulu pernah diajarkan Novi-sensei di kelas bahasa untuk dijual di stand kami. aku juga mengusulkan pohon sakura dari tisu makan pink. aku bersyukur pernah menjadi anak bahasa.

malamnya, setelah latihan Yosakoi, aku mendapat sms dari bimbel Vision yang dulu pernah aku lamar. mereka menawariku untuk mengajar satu malam saja dengan fee 22.500 rupiah. anak itu masih kelas 1 SMPN dan rumahnya dekat UNAIR. dia besok ulangan fisika. tanpa pikir panjang dan benar-benar memperhatikan isi sms itu, aku langsung menjawab ya. saat aku menunggu sms balasan, aku baru sadar kalau aku harus mengajar fisika! mati aku... aku menceritakan pada Amel. Amel menyarankanku untuk membatalkannya saja. memang mungkin aku tidak akan dipercaya lagi kalau aku membatalkannya. tapi mungkin itu lebih baik dari pada aku tetap datang lalu mengecewakan anak itu. itu kata Amel. aku merenung sambil berwudhu. aku berpikir, apa bedanya kalau aku membatalkan janji lalu tidak dipercaya dengan aku tetap datang tapi mengecewakan? ya nanti hasilnya sama-sama tidak ditawari pekerjaan lagi kan? menurutku, yang membedakan kedua opsi itu adalah apakah kita berani mengambil risiko dengan mencobanya terlebih dahulu. aku pernah mendengar Mario Teguh berkata kira-kira seperti ini,"bertindak dulu, baru berpikir. kalaupun tindakan kita itu salah, masih bisa kita perbaiki. tapi kalau kita tidak bertindak dengan alasan takut salah, kita tidak akan maju dan tidak bisa memperbaiki apapun karena belum ada tindakan nyata." ucapan itulah yang aku pegang. aku memutuskan untuk tetap nekat pergi. kita tidak akan pernah tahu hasilnya jika kita tidak mencobanya.

mungkin malam itu Allah benar-benar menguji kegigihanku. sementara aku selesai sholat dan berdoa, petir menggelegar, pertanda akan hujan. sms balasan pun datang. mereka memberitahuku alamatnya dan aku harus datang di sana jam 18.30. waktu itu jam 18.15. hanya 15 menit tersedia untuk bisa sampai di sana. aku tetap nekat pergi. aku menanyakan pada orang asrama di mana daerah Menur itu. kalau menurut Amel, kemungkinan di belakang Karang Menjangan. kalau benar, maka itu tidak jauh. tapi setelah aku bertanya pada yang lain, kelihatannya jauh karena harus memutar. wah, harus pinjam motor nih... sebenarnya aku ragu untuk meminjam motor karena aku tidak punya SIM. tapi sekali lagi, aku tetap nekat. cobaan lain datang. hampir semua orang asrama tidak bersedia meminjamkanku motor. denagn perasaan hampir putus asa, aku datang ke kamar Reva dan meminjam motor. alhamdulillah dia mau meminjamkan! tapi motornya matic dan aku belum pernah mencoba matic sama sekali. karena dulu aku pernah diberitahu kalau matic itu lebih gampang dari motor biasa, aku memberanikan diri. dan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. aku kagok memakainya.

di jalan hujan turun. untunglah aku memakai jas hujan yang dulu diberikan Mbah Ity. aku mengkuti petunjuk yang tadi diberikan oleh salah satu senior asrama. di jalan aku menanyakan letak alamat rumah anak itu. aku membutuhkan waktu lama untuk menemukan rumahnya. mulai dari yang kejauhan, harus putar balik, sampai hampir ditabrak motor lain. tapi alhamdulillah aku sampai di rumahnya denagn selamat, walaupun agak terlambat dan basah kuyup. mana tas kertas yang kupinjam putus pula! aku harus minta maaf pada Erlina nih...

rumahnya sangat besar. telihat kalau mereka orang berada. mereka mempunyai bengkel bernama Oppie. orang tua dan pembantunya juga sangat ramah. aku agak gugup karena membayangkan fisika. aku paling dudul soal fisika. tapi bertemu dengan orang-orang ini membuatku sedikit tenang. aku masuk ke kamarnya yang mungil dan rapi. anak itu manis sekali, dengan kulit gelap, rambut lurus panjang, dan badan yang sehat. namanya Olivia. aku senang bertemu dengannya. dan yang membuat bertambah senang, fisika yang ia pelajari saat ini baru sampai pada bab unsur, senyawa, dan campuran. tidak ada hitungannya! ditambah lagi, Olivia hanya bingung karena metode KBK di sekolahnya menggunakan bahasa Inggris, jadi dia tidak begitu mengerti. akhirnya.. terpakai juga basic bahasaku. aku sangat bersyukur pada Allah.

itulah sekilas mengenai pengalaman nekatku mengajar fisika. penuh kejutan, banyak hal yang bisa aku ambil hikmahnya. rencana Allah begitu indah...

setelah malam yang mengesankan itu, aku dihadapkan pada tugas menjadi salah satu penanggung jawab stand yang sangat merepotkan. di fakultas, kami menyicil bekerja sambil kuliah. aku terpaksa tidak ikut kuliah pengganti PPKn karena harus keluar mencari bahan bersama Kome. aku menyesal tidak ikut kuliah, berharap mudah-mudahan masih bisa ikut UAS. memang baru pertama kali aku aktif dalam kepengurusan hal seperti ini, jadinya aku agak kewalahan. tapi aku senang karena teman-temanku bisa diajak berkoordinasi. terkadang aku merasa tidak enak karena aku sering meninggalkan mereka ketika mereka bekerja dengan sibuk. bukanya aku menghindar, tapi entah mengapa saat itu banyak hal yang begitu mendesak sehingga aku harus membagi waktu untuk menyelesaikannya. seperti rapat pembentukan pengurus Ju Jitsu yang baru. Selasa malam, ketika hujan turun dengan lebatnya, aku datang ke gedung UKM untuk rapat. malam itu yang datang tidak banyak. mungkin ini semacam seleksi dari Allah juga. malam itu benar-benar terlihat siapa yang mempunyai loyalitas terhadap UKM ini sehingga rela datang meski hujan. dan untuk itu (mungkin) mereka berhak mendapatkan kehormatan sebagai pengurus UKM Ju jitsu. malam itu kami memilih ketua dan pengurus lainnya. berikut susunannya:

ketua: mas Firman dari Fakultas Hukum 2008
wakil ketua: mas Dimas dari Fakultas Ekonomi 2008
sekretaris: mbak Nindy dari Fakultas Kedokteran Gigi 2008
wakil sekretaris: Irza dari Fakultas Sains dan Teknologi 2009 jurusan Sistem Informasi
bendahara: mbak Nita dari Fakultas Kedokteran 2008 jurusan Kebidanan
wakil bendahara: Bim-bim dari Fakults Kedokteran Hewan 2009 (kalau tidak salah)

koordinator:
Kepelatihan: Syifa dari Kedokteran Hewan 2009 dan Rio, teman sekelasku
Organisasi dan Kaderisasi: Tika Kedokteran Hewan 2009
Humas: Gian, teman sekelasku
Kesekretariatan: aku ^^

karena sudah malam, kami memutuskan untuk rapat lagi hari Sabtu atau Minggu. hancur harapanku untuk pulang ke Mojokerto. tapi tak apa. demi mendapatkan pengalaman berorganisasi, aku rela menunda kepulanganku. toh tidak akan lama.

pulang dari gedung UKM, aku mengerjakan sakura buatan dari tisu. tapi karena capek, aku memutuskan untuk melanjutkannya besok pagi.

begitu Rabu pagi tiba, aku sms teman-temanku, meminta pertolongan mereka. aku tidak bisa mengerjakan sakura itu sendirian. tapi hanya sedikit yang merespon. aku agak kecewa, tapi tak ada gunanya sekedar mengeluh. untung Yudiah dan Monniza datang membantu. dalam waktu 1 jam banyak bunga sakura yang sudah jadi. aku beruntung punya tim dengan dedikasi tinggi seperti mereka. waktu aku meninggalkan mereka untuk rapat, mereka dan teman-teman yang lain bekerja sama membuat gantungan hp teru-teru bozu di kontrakan Dewi. mereka juga membantu mengguntingkan bahan untuk membuat pembatas buku. doumo arigatou gozaimashita, minna-san.. ^^

sorenya, lagi-lagi aku tidak bisa mendampingi teman-temanku karena aku mendapat panggilan ke rektorat. para penerima beasiswa non-BMU jalur prestasi dan BMU jalur SNMPTN diharapkan datang ke ruang sidang lantai 3. aku datang dengan penuh harap, mengira uang bantuan biaya hidup yang dijanjikan akan segera turun hari itu. yah, setidaknya hari itu dilaksanakan pengurusan administrasi untuk pencairan lah. aku yakin semua yang datang juga berharap seperti itu. tapi Allah belum meridhoi. di ruang sidang kami bertemu dengan Pak Imam Mustofa. hanya sekedar briefing, tepatnya sesi curhat. kami mendengarkan dengan patuh segala cerita dan nasihat beliau. Amanda menyesal datang, karena demi ke rektorat dia terpaksa menunda mengerjakan tugasnya yang menumpuk. aku sendiri menyesal datang karena demi datang ke sana aku terpaksa bolos kuliah Hyoki. mana acara selesai pas maghrib, hujan, dan transportasi sulit. bus FLASH tidak ada. taksi semua penuh. aku, Amanda, dan Alya jalan ke belakang kampus C menunggu mikrolet. untung aku bawa payung. hanya saja aku tidak bawa jaket. aku kedinginan. aku memutuskan turun di Karang Menjangan karena ada yang harus aku beli. sialnya, jalanan banjir. keds baruku kena air dan basah kuyup. sampai di asrama aku menangis. payah...

Kamis adalah puncak kesibukan dalam minggu ini. aku bangun kesiangan dan terlambat masuk kelas Shokyuu-nya Putri-sensei. untung masih boleh masuk. banyak juga yang terlambat, bahkan bolos. mungkin karena capek mengurusi festival budaya ini. selesai kuliah Shokyuu, aku menanggupi permintaan Putri-sensei untuk memfotokopi bahan kuliah. sebenarnya aku tidak enak karena harus meninggalkan teman-temanku yang lagi sibuk menyiapkan stand. tapi aku ingin membantu sensei. selesai fotokopi, kami masuk kelas agama. yang masuk juga hanya sedikit dari Sastra Jepang. dan kami malah asyik dengan origami. aku tidak enak hati dengan dosennya ^^; lalu kami kuliah Etika. ternyata hampir semua tugas yang diserahkan kelompok tidak memenuhi syarat. jadi harus direvisi. untunglah Pak Moses memberi waktu cukup banyak untuk merevisi. selesai kuliah Etika, aku pulang ke asrama mengambil pin Nisekaiku yang ketinggalan ditemani Monniza, Rezar, dan Yudiah. lapar, kami ke kantin untuk makan siang. setelah itu kami mencoblos untuk ketua BEM FIB, DLM, dan BEM UNAIR.

festival budaya dimulai jam setengah 4 sore. jam setengah 3 kami bersiap-siap. namun sebelum kami bersiap-siap, aku, Rezar, Monniza, dan Yudiah sempat menonton Yakitate Japan di laptop Rezar. karena Dina menegur, kami mematikan laptop dan ikut bantu-bantu.

acara berlangsung sampai malam. stand kami cukup ramai. teru-teru bozu kami langsung habis terjual. takoyaki banyak yang beli. tapi onigirinya kurang matang. origami, shougi, dan igo sepi. mungkin kurang promosi. yang jelas, hanya anak-anak Sastra Jepang yang ada di stand itu ^^; walaupun ada yang lain, mereka hanya datang membeli pernak-pernik dan makanan yang dijual. malam itu aku menghabiskan banyak uang. yah, sekali-sekali. kapan lagi ada bazaar seperti ini? tari-tarian, puisi, dan masih banyak lagi pertunjukkan seni yang ditampilkan anak-anak Fakultas Ilmu Budaya. aku menikmati Yosakoi dari Nisekai yang masih saja gagah. malam itu kami semua senang, sekaligus capek...

begitu sibuk dan menyenangkan. Allah selalu memberikan kejutan untukku setiap hari. terima kasih ya Allah...

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates