Balik Lagi ke Surabaya

fuiihh... aku akhirnya sampai Surabaya lagi. aku terpaksa balik karena banyak yanga harus aku urus. mulai dari ATM, KTM, kembalikan buku ke perpustakaan, latihan Jujitsu, panitia POSMA, dan lain-lain. yah, mudah-mudahan sih lancar-lancar saja. amiinn...

hari ini aku lelaaaaahh... sekali! di Dispenduk, aku menunggu KTPku yang hilang jadi. sebenarnya KTP itu baru bisa diambil jam 11. tapi Papa menyuruhku datang lebih pagi supaya aku bisa mengejar kereta jam 9. tapi apa dikata, lamaaa sekali baru jadi. aku sampai berdebat dengan petugasnya. aku benar-benar tidak sabar. aku capek, ngantuk, semua membuatku tidak sabar. jam setengah 10 KTPku jadi. aku terlambat naik kereta.

pulang ke rumah, Papa menyarankanku naik bus. ide bagus, supaya aku tidak perlu menunggu kereta jam 2 dan bisa lebih cepat sampai. semakin cepat sampai semakin bagus, supaya aku bisa segera mengurus ATMku yang hilang.

aku menunggu lyn D. aku baru ingat, aku harus naik apa sampai di Bungurasih nanti??? akhirnya aku sms mbak Phetir. mbak Phetir menyarankanku naik bus ijo sampai Joyoboyo, lalu naik lyn G. berbekal sms itu aku berangkat.

karena kurang yakin, aku tanya pada para polisi yang tengah asyik bercengkerama di depan Bentar. aku memasang tampang lugu, seolah-olah aku ini orang asing yang belum pernah ke Mojokerto(sok banget, mentang-mentang mukaku ga lokal gini xp). polisi itu bilang aku naik lyn D saja. aku melihat lyn C lewat di depanku, tapi tak menghiraukanku. aku bingung, tapi segera menyadari bahwa memang bukan rutenya lyn C di jalan itu. mungkin sekedar lewat saja.

aku menunggu cukup lama. seorang tukang becak menawarkan jasanya padaku. aku menanyakan ongkos. tukang becak itu menjawab 7 ribu. sebenarnya cukup murah, tapi aku menawar lagi sampai 5 ribu. tukang becak itu tidak mau. aku pun keras kepala. aku tetap menunggu dengan keyakinan tukang becak itu pasti akan luluh juga. tapi si tukang becak punya rahasia lain: hari ini ada demo para supir angkot. jadi pasti mau tak mau aku akan kelelahan menunggu sampai akhirnya aku sendiri yang akan meminta jasa tukang becak itu. perkiraan itu memang benar. kesabaranku hampir goyah sampai sebuah lyn D lewat. aku bersyukur pada Allah.

aku duduk di depan, sebelah pak supir. supir itu memakai topis SMA Sooko. mungkin topi anaknya, kupikir. tanpa ditanya, supir itu menceritakan bahwa ada demo. aku hanya mendengarkan dengan tampang lugu. aku ingin mendengar banyak dari bapak ini. sepertinya menarik. bapak ini kelihatannya termasuk orang yang "cerdas" di kalangannya. aku mendengarkan bagaimana ia berpendapat, memaparkan fakta yang terjadi dalam instansi angkutan kota, mafia hukum, dan sebagainya. dalam hati aku kagum, ternyata di kalangan yang notabene "tidak terpelajar" itu masih ada orang yang kritis seperti bapak supir ini. rasanya topi SMA itu pas sekali di kepala beliau. di perempatan Jayanegara, lampu merah menyala. bemo berhenti di samping sebuah sepeda motor tua yang hanya punya satu spion. bapak supir itu mengingatkan sang pemilik motor agar menambahkan spionnya. aku ternganga mendengarnya. bapak supir itu bertutur pada si pemilik motor agar berhati-hati pada oknum polisi yang suka "cari mangsa". bapak itu memaparkan lagi kalau sifat polisi itu beda-beda: ada yang sabar, ada yang kereng (baca: disiplin tinggi), ada juga yang "cari mangsa" seperti itu tadi. si pemilik motor dan wanita yang diboncengnya hanya mengangguk-angguk paham. aku baru tahu bahwa orang kecil pun bisa peduli pada orang lain... jadi tidak semua orang kecil itu hanya berpikir bagaimana caranya mencari uang supaya bisa jadi orang besar.

bapak itu juga menceritakan bahwa dia tidak suka menarik ongkos lebih kepada penumpang yang memakai jasanya. misalnya, kalau dari Trowulan sampai ke kota, kebanyakan supir akan menarik 3500. tapi bapak itu tidak mau, tetap 2500. bapak itu bilang lebih baik begitu, dari pada rezekinya ga barokah. aku kagum sekali lagi. bapak itu juga bercerita betapa banyak orang simpati padanya. bahkan beliau pernah diberi 50 ribu oleh seorang nenek. bapak supir itu sendiri juga kaget dan mengira sang nenek salah memberi. tapi sang nenek mengatakan tidak salah memberi. hmm... apakah orang-orang itu juga bersimpati pada bapak supir, seperti yang aku rasakan? yah, aku rasa rezeki orang berbeda-beda dan rezeki orang baik pasti buahnya manis.

sampai di terminal, aku naik bus ijo. untunglah aku tak perlu menunngu lama karena bus itu hampir penuh dan akan segera berangkat. aku duduk di depan, sendirian. tapi setelah itu ada seorang gadis seksi yang duduk di sebelahku. aku tetap waspada. aku tidak boleh mengantuk lagi! tapi alhamdulillah sampai di Joyoboyo aku tidak mengalami musibah lagi.

di Joyoboyo, aku bertanya pada seorang petugas bagaimana caranya sampai ke kampus B. tanpa banyak bicara sang petugas menunjuk lyn P yang ada di sebelahnya. aku langsung naik. aku melihat tulisan "Karang Menjangan" di bodi mobil. aku pikir, ya sama sajalah. toh akan lewat Karang Menjangan juga. tapi itu salah. ternyata lyn P tidak lewat kampus B. malah aku nyasar sampai Kenjeran sana. hyaaaaaaaaa.... nyesel aku ga nurutin mbak Phetir. seharusnya tadi aku naik lyn G aja, seperti yang dikasih tau mbak Phetir! +_+

kepalaku puisng, berat banget. aku naik lyn T2. untung segera berangkat. di ajaln aku hanya bisa memegangi kepalaku. aku kasihan pada supir itu. karena aku, dia tidak tega berlama-lama. padahal kalau dia menunggu lebih lama, mungkin dia akan dapat banyak penumpang. forgive me, mas... hehe... xp

jam 14.30 lebih. aku putuskan untuk segera makan siang. tadinya aku mau pulang dulu ke asrama dan mengajak anak-anak makan. tapi aku sudah tidak tahan! aku menyeebrang jalan, makan di Depot Airlangga langgananku. kepalaku tambah pusing. aku kahwatir bakal pingsan. setelah makan aku pulang ke asrama, merampok paracetamol milik Erlina dan tertidur pulas.

fuihh.. biar bagaimana juga aku sampai di Surabaya dengan selamat. dan hari ini (kemarin aku hanya menulis sebagian dan aku lanjutkan hari ini, tanggal 15 Januari 2010) semua urusanku beres. ATM dan KTM sudah di tangan. Papa mentransfer uang 400 ribu dan membelikanku hp dual GSM. senangnya! walaupun cuma hp sederhana, tapi aku yakin bermanfaat. tiada henti-hentinya aku bersyukur pada Allah yang Maha Pemurah. aku tidak sabar pulang lagi ke Mojokerto..

1 komentar:

Lacus CC Hapsari mengatakan...

Huy luna...
Wow blogny kereeen..

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates