Seleksi Kedua AIESEC

tadi malam aku mendapat sms pemberitahuan kalau aku lolos seleksi AIESEC yang pertama. aku tak percaya! cepat sekali pemberitahuannya! padahal aku baru mengumpulkan formulirnya kemarin siang. makanya, pagi ini aku mengikuti seleksi kedua AIESEC. sebenarnya aku kurang yakin apakah pertemuan ini bisa disebut sebagai seleksi? habis, suasananya gak tegang sama sekali. haha... tapi untuk mempermudah, mari kita gunakan istilah seleksi saja ya?

akhirnya aku naik angkot C, sesuai dengan petunjuk mbak Dea, the Surabaya Local Committee President dan beberapa orang lainnya. sebelumnya aku diberitahu oleh satpam yang berjaga di pintu keluar kampus B untuk naik angkot C tujuan Blauran. tadinya aku hampir berniat naik taksi. tapi karena angkotnya datang, aku tak jadi naik taksi. ternyata sopir angkotnya masih muda. mungkin seumuranku? sepanjang perjalanan dia terus mengajakku ngobrol. karena tak enak untuk menolak, ya aku ladeni. lalu dia minta nomorku! heu... gak aku kasih. ada-ada saja kelakuan orang itu.

aku turun di dekat SMA 5. memang sih petunjuknya begitu. tapi aku tak menemukan SMA Komplek maupun Magnet Zone, tempat kami harus berkumpul. akhirnya aku bertanya pada satpam SMA 5. lalu sesuai dengan petunjuknya, aku jalan ke SMA 9. aku agak linglung, karena selain spasialku jelek, aku juga belum pernah ke sana sama sekali. tapi untung aku menemukan kafe itu. aku datang jam setengah 9 lebih sedikit. yah, cukup tepat waktu.

satu per satu peserta yang lolos seleksi pertama mulai berkumpul. tapi acara tidak kunjung juga mulai. aish... lamanya! untung aku bertemu dengan mbak Sas, anak D3 Bahasa Inggris yang juga ikut seleksi ini. kami mengobrol sampai akhirnya kami diperbolehkan masuk dan acara pun dimulai.

kami duduk di kursi-kursi yang telah disediakan. kami sempat saling berkenalan. lalu, para vice president dari masing-masing departemen Surabaya Local Committee mulai menjelaskan job description dan lowongan yang tersedia untuk kami aplikasikan. semuanya dalam bahasa Inggris. aku cuma bisa mengerti sedikit. aku agak keder juga, masa kami harus selalu berkomunikasi dalam bahasa Inggris? wah, bahasa Inggrisku kan kacau.... akhirnya aku menentukan untuk melamar di Children Project dan Talent Management. setelah sesi penjelasan itu, kami diminta keluar sebentar dan mengisi angket. kemudian, grup 1 dan 2 dipersilahkan masuk ruangan. aku berada di urutan terakhir grup 2. selain aku, ada juga mas Rifky dari Manajemen Ekonomi 2007, mas Enriel dari Antropologi FISIP 2009, Ali dari ITS, mbak Kiky dari Hubungan Internasional FISIP 2007, dan Ryan dari Manajemen FE 2009. hampir semua kelompok kami berasal dari UNAIR, kecuali Ali yang berasal dari ITS. kami diawasi oleh dua orang senior, diberi lembar pertanyaan yang soalnya lumayan, dan diberi topik untuk didiskusikan: what if abortion is legalized? yah, kira-kira seperti itulah. kami diberi 30 menit untuk berdiskusi, menarik kesimpulan, dan menjawab lembar pertanyaan itu. aku menyadari sesuatu: sepertinya lembar pertanyaan itu adalah semacam jebakan. aku melihat soalnya tak terlalu banyak, dan hanya seputar AIESEC juga pengetahuan umum. aku merasa, sebenarnya pertanyaan itu bukanlah sesautu yang utama. kita tidak dituntut untuk menjawab semua pertanyaan dengan benar. itu hanya alat bagi senior untuk menilai kami: sejauh mana kami fokus pada diskusi dan mau bekerja sama. semakin banyak soal yang bisa kami jawab, itu artinya semakin tidak fokus kami pada diskusi dan artinya, kerja sama kami kurang. sebaliknya, jika kami hanya bisa menjawab sedikit pertanyaan, maka kemungkinannya ada dua: tidak benar-benar mengerti harus menjawab apa, dan, kemungkinan kami lebih fokus ke diskusi. aku merasa, itulah yang utama! di sinilah akan terlihat, siapakah yang task oriented  dan yang people oriented. aku melihat beberapa dari kami memang terlihat lebih berkonsentrasi kepada lembar pertanyaan dari pada ke diskusi, sampai akhirnya mas Rifky mengingatkan kami untuk fokus pada diskusi.

diskusi kami berjalan biasa saja. memang ada silang pendapat, tapi tidak berarti sampai ngotot. aku mendengar suara grup 1 yang heboh berdiskusi. sepertinya grup 1 memang terdiri dari orang-orang unggul. sdibandingkan dengan mereka, kami, grup 2, lebih "senyap". tapi tak apa, menurutku itu bagus. toh akhirnya semua memiliki kesempatan untuk brebicara. akhirnya waktu habis. kami diminta menulis kesimpulan. kesimpulanku kacau banget. grammarku luar biasa jelek. pertanyaan-pertanyaan itu belum semua kujawab. ah, sebodo amat! kami mengumpulkan pekerjaan kami dan diperbolehkan pulang. pengumuman mereka yang lolos seleksi 2 akan disampaikan via sms dan blog.

sebelum kami bubar, grup 2 saling bertukar Facebook. mereka semua sungguh menyenangkan. aku ingin berteman lebih dekat lagi. yah, hitung-hitung tambah saudara :)

saat pulang, aku bingung harus naik apa dan lewat jalan apa. saat bingung seperti itu, mas Rifky menawarkan untuk mengantarkanku pulang. kendalanya, aku tak bawa helm. kalau ditilang polisi gimana....... tapi mas Andriel meyakinkan kami, tak ada polisi di daerah sekitar Delta dan kami bakal selamat. akhirnya, kami nekat pulang ke kampus B.

aku sungguh senang mengikuti seleksi AIESEC ini dan aku berharap grup 2 bakal lolos semuanya. amin....

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates