Suara Hati Kecil

ketika diam dalam kesendirianku, aku sering berpikir apa sebenarnya yang aku inginkan dalam hidupku.

aku coba mendengarkan kata hati, atau berusaha berdialog dengan Tuhan, tapi entah kenapa aku merasa ngga menemukan jawabannya.

sementara itu, hatiku berkecamuk. suara satu menimpali suara lain, lalu mereka bertengkar, seolah berebut bahwa suara merekalah yang paling urgent.

aku cuma bisa bertanya, "benarkah?" dan tetap tidak menemukan jawabannya.

kalau udah seperti itu, aku ga bisa ga merasa kecewa. diam-diam, tanpa banyak orang tau, aku menangis.

aku tau kalau sebenarnya aku ngga perlu nangis. ngga perlu juga kebawa sama omongan atau apapun yang kini sudah bukan milikku lagi.

tapi tetep aja aku ngga bisa bohong kalau aku mau nangis.

dan sekali lagi, dengan rasa sedih, kesal, dan kecewa, aku bertanya pada diriku, "apa yang sebenarnya kamu inginkan, Cha? just tell us and let's do it together"

tetap saja aku ngga bisa mendengar jawabannya.

---------
aku pernah berpikir seperti ini, sebenarnya diri kita tau jawaban dari semua masalah kita. diri kita, atau mungkin lebih tepatnya hati kecil kita, punya kemampuan untuk mengetahui hal-hal yang belum terjadi, atau penyebab dari hal-hal yang sudah terjadi. hati kecil kita berusaha memberitahu kita, "hei, ini loh jawabannya! coba lakuin hal ini, pasti masalahmu bisa selesai!"

hanya saja, karena suara itu sangat kecil, jarang dari kita yang benar-benar bisa mendengarnya.

kalau seandainya pemikiranku di atas itu benar, bukankah itu berarti kita, sebagai manusia, adalah makhluk yang menyedihkan?

Perhaps that's true, but somehow I just can't deal with it.

---------
di antara kesedihan, kekecewaan, dan rasa lelahku, aku berusaha untuk tetap berjalan. aku juga ngga mau stagnan di posisi berpikir aja, tapi harus melakukan sesuatu. mudah-mudahan dengan begitu, aku bisa mendengar suara hatiku sendiri.

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates