Melupakan "Kenyataan"

minggu ini, aku lagi baca bukunya Freud yang berjudul "Psikopatologi dalam Kehidupan Sehari-hari". katanya sih, buku itu termasuk salah satu di antara buku Freud yang enak dibaca. karena aku juga lagi ngerjain proposal, mau ga mau aku harus banyak baca tentang psikoanalisa. jadilah aku putuskan buat pinjem buku itu di perpustakaan.

begitu aku baca, bukunya emang lumayan enak dibaca. setidaknya aku bisa paham dikitlah. cuman aku ngga suka sama catatan kaki yang segitu banyaknya. rasanya risih aja. oke, itu cuma kesalahan teknis aja, ngga terlalu jadi masalah.

aku baru baca sampai bab ketiga: "Kesalahan dalam Mengingat Nama dan Urutan Kata". kalau dari contoh-contoh analisisnya, Freud bilang kalau kesalahan mengingat nama atau urutan kata itu bukan cuma kesalahan biasa. ada sesuatu di dalam diri kita yang mendorong kita untuk melupakannya. misalnya, karena perasaan tidak suka atau sebagainya.

setelah baca itu, aku mikir "Eh? Masa sih?" tapi di sisi lain, aku juga merasa kalau analisis Freud masuk akal juga.

terus, aku jadi berpikir, kira-kira pernah ngga ya aku mengalami hal-hal seperti itu?

dan ternyata, hari ini (kayaknya) aku mengalaminya.

jadi, sore ini, setelah rempong sama UTS Pemahaman Bacaan Akademik, aku menemui Satoshi buat tanya-tanya soal penelitianku. aku dapet penelitian sebelumnya dari Cinii lumayan banyak, terus akhirnya aku pilih beberapa yang kira-kira ada hubungannya sama penelitianku. waktu aku baca, ada beberapa istilah yang aku ngga ngerti. jadi aku coba tanya ke Satoshi.

dari sekian banyak istilah yang aku ngga ngerti, ada kata ini: 臨場感 (baca: rinjoukan). kalau di kamus, artinya "presence". cuma ya, entah kenapa aku kurang ngerti maksudnya. terus aku tanya ke Satoshi. kalau kata Satoshi, rinjoukan itu artinya "real".

terus aku bilang gini, 「あ、『現在』と同じ意味ですか」 (baca: "a, 'genzai' to onaji imi desuka?"; arti: "Oh, sama artinya kayak 'genzai'"?)

Satoshi membenarkan, 「『現実』です」 (baca: "'genjitsu' desu")

tetoooot.. maksudku emang genjitsu ("kenyataan"), tapi kenapa yang keluar genzai (masa kini)?

abis tanya-tanya, aku pamit pulang. di perjalanan pulang, aku mikir kenapa ya kok bisa salah ngomong. aku coba telaah seperti analisisnya Freud.

kalau dipikir-pikir lagi, emang sih genjitsu dan genzai itu mirip. keduanya mengandung kanji 「現」 (gen) di dalamnya. dan setelah aku ingat-ingat lagi, aku udah lama juga loh ngga ngomong kata genjitsu. misalnya waktu nulis atau ngomong bahasa Jepang, aku sering mikir "bahasa Jepangnya 'kenyataan' itu apa yah?". tapi tetep aja ngga keluar-keluar itu kata genjitsu. padahal itu kata yang paling sederhana dan akrab buatku.

terus aku mikir kata jitsu. kayaknya aku juga sering lupa cara bacanya setiap kali ketemu huruf itu. aku tau cara bacanya, tapi ngga bisa inget. kadang lama banget baru inget, atau tanpa sadar tanganku otomatis cari di kamus, seolah-olah aku ngga pernah tau cara bacanya.

by the way, aku mau menjelaskan dulu huruf jitsu ini. jitsu bisa juga dibaca minoru atau minori, yang artinya "berbuah". tapi, ketika huruf itu dibaca jitsu, maka ia menunjukkan arti yang berhubungan dengan "kenyataan". seperti kata genjitsu tadi, artinya emang "kenyataan".

aku sendiri kayaknya ngga ada masalah sama kata minoru. emang sih kata itu jarang aku gunakan. tapi aku lumayan suka sama kata itu, karena mengingatkanku pada buah-buahan dan makanan. hahaha...

nah, kayaknya aku bermasalah sama kata jitsu. sepertinya, tanpa sadar aku emang ingin melupakan "kenyataan"

mungkin juga. dan sepertinya masuk akal. kalau kita mempertimbangkan stres yang aku rasakan.

emang sih, sebenernya aku ngga perlu stres. aku hanya perlu berpikir positif. tapi yah, entah sejak kapan aku mulai menyadari kalau semua ngga semulus yang aku bayangkan.

orang-orang yang aku sayangi, belum tentu merasakan hal yang sama denganku

kehidupan yang aku impikan, belum tentu seindah yang aku bayangkan

mungkin aku salah prediksi?

entah. aku juga ngga tau.

meskipun salah satu bagian dari diriku ingin melupakan kenyataan, aku harus tetap menjalani hidupku

dan mengejar kebahagiaan yang pantas aku dapatkan.

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates