Menyederhanakan Hidup

Papa masih harus dioperasi lagi. kata dokternya, penyakit Papa benar-benar ganas, jadi harus segera dioperasi. semua orang shock, terutama Papa.

apakah di saat seperti ini aku juga harus shock?

Mbah Ity bilang, "Kakak harus lebih tegar dari kami-kami ini. lebih tegar dari siapapun."

makanya, aku ngga mau meneteskan air mata lagi.

-----------------------------
dalam hidup ini, kita akan selalu menemukan kesusahan. mungkin ada yang berpikir karena Tuhan ngga adil. mungkin ada juga yang berpikir kalau cobaan itu adalah hukuman karena dirinya telah berdosa. aku pikir, banyak orang yang berpikir seperti itu.

tapi, sepertinya sedikit yang berpikir kalau cobaan itu adalah bukti kasih sayang Tuhan kepada kita.

aku percaya, segala sesuatu harus diuji dulu sebelum dia bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi. artinya, kalau kita diberi cobaan ya itu berarti karena Tuhan emang sayang sama kita. coba deh bayangin, seandainya Tuhan meloloskan semua orang ke tingkat yang lebih tinggi tanpa mengujinya dulu? pasti semua orang tidak akan pernah tahu apa itu kesalahan, apa itu keburukan. soalnya, dia sendiri tidak pernah mengalaminya. ya kan? terus, dunia ini pasti akan kacau, karena semua orang melakukan apapun yang ia mau. dia pasti bakal masa bodoh ketika melanggar hak orang lain, karena dia ngga pernah tahu apa itu kesalahan.

tetapi, kalau orang diuji, dia akan belajar apa itu penderitaan, kesalahan, kegagalan. dengan begitu, ketika dia berhasil naik ke tingkat yang lebih tinggi, dia tidak akan memperlakukan orang dengan cara yang buruk. terus, gimana seandainya kalau orang yang berada di "tingkat atas" tetep aja memperlakukan orang lain dengan cara yang buruk? ya itu artinya ada yang salah atau kurang dari proses yang dia alami. berarti dia sudah gagal uji.

oke, balik lagi ke pembicaraan awal. aku yakin, semua cobaan itu harus dijalani, bukan dihindari atau diratapi. sebab, dengan cobaan itulah kita berhak untuk mencapai tingkat yang lebih dan lebih tinggi lagi.

apakah itu artinya kita ngga boleh mengeluh? well, menurutku manusiawi banget kalau orang mengeluh ketika menghadapi situasi yang tidak dia inginkan. wajar sih. tapi bukan berarti kita harus selalu meratapi keadaan. kita juga ngga perlu berpikiran yang macem-macem. just stay strong and do it.

gampang banget kalau ngomong? prakteknya?

aku tau, pasti bakal ada yang ngomong kayak gitu. aku juga dulu pernah berpikir kayak gitu. tapi, semakin banyak dan semakin sulit cobaan yang aku dan keluargaku hadapi, aku jadi semakin mengerti kalau sebenernya menjadi tegar dan kuat itu bukan sesuatu yang mustahil. we are what we think. kita bisa membentuk diri kita sesuai dengan apa yang kita pikirkan, apapun itu. mau bahagia? berpikirlah bahwa kita bahagia. mau kuat? berpikirlah kuat.

kalau aku pribadi, aku memilih untuk menjalani hidup dengan cara yang sederhana.

ya, sederhana. tanpa berpikir terlalu "canggih". ngga perlu berpikir "aduh, gimana ya". atau "ya ampun, kalau aku begini terus rencanaku gimana?". atau "duh, kalau aku ngga bisa memenuhi ekspektasi orang terus gimana?" dan sebangsanya.

aku memutuskan untuk melewati cara berpikir seperti itu. aku ingin hidup tanpa tekanan.

bukan berarti melupakan semua dan melepaskan tanggung jawab. tapi, aku lebih memilih untuk menyederhanakan hidup. aku memilih menjalankan apa yang ada di depan mata dengan sebaik-baiknya. segala beban tetap kubawa, tapi tak akan pernah aku monopoli sendiri. akan kubagi bebanku dengan Tuhan. karena Tuhan adalah sahabat terbaik setiap manusia.

aku tau, ketika kita menghadapi tekanan atau cobaan, kita cenderung mencari pertolongan dari orang lain. itu wajar dan manusiawi. tapi, mencari pertolongan berbeda dengan mencari perhatian. aku ngga mau lagi "pamer" kesusahan. bagiku, cukup aku, beberapa orang terdekatku, dan Tuhan saja yang tau ketika aku merasa lelah karena cobaan yang aku hadapi. ngga perlu jugalah orang seantero timeline tau kalau kita galau.

itulah yang namanya tegar dan mandiri. kita tetap teguh berjuang dengan segenap kekuatan yang kita punya, tapi di sisi lain nggak perlu sok mengingkari kelemahan kita. karena, mengakui kelemahan bukan berarti kalah. tapi kita harus selalu ingat, mengakui kelemahan tidak sama dengan meminta dikasihani.

aku ingin jadi pribadi yang seperti itu.

-----------------------
aku menerima semua kesusahan yang aku dan keluargaku hadapi. aku membaginya dengan Tuhan. aku titipkan semua cita-citaku kepadaNya. aku percaya Tuhan akan memberikan yang terbaik.

semua kesusahan aku jadikan pelajaran. hikmah yang kudapat aku jadikan senjata. aku jalani hidup dengan perasaan yang ringan dan tenang.

don't "take it easy", but "make it simple" instead :)





0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates