Waktu yang Berlalu Cepat

sebentar lagi UAS, ya... itu akhirnya semester 7 bakal segera berakhir. terus masuk semester 8. itu artinya aku harus menyusun skripsi dan segera menyelesaikannya sebelum semester 8 berakhir.

jujur, aku agak takut juga menghadapi semester 8. rasanya belum siap. aku merasa ilmuku masih kuraaaaaaang banget. aku jadi agak khawatir, gimana nantinya waktu nyusun skripsi? bisa ngga skripsiku berjalan lancar? lagian, rasanya berat dan sedih kalau membayangkan aku harus pisah dengan teman-temanku dan kampusku tercinta.

tapi mau ngga mau harus dihadapi, kan. kita ngga akan pernah bisa kembali ke masa lalu.

ngomong-ngomong soal masa lalu, aku jadi keingetan masa-masa kuliah yang udah aku lewati selama 7 semester ini.

aku ingat saat-saat aku tertawa bersama teman-temanku, bertengkar dengan salah satu di antaranya, menghadapi masa yang sulit karena masalah ekonomi, merasakan jatuh cinta, dan segala manis pahitnya.

semua itu terasa begitu indah. kadang aku suka mau nangis, kenapa semua itu berlalu begitu aja?

yaaah, namanya juga masa lalu. ia akan selalu ada di belakang kita, melingkupi kita. seperti tembok di kamar kita. mereka melingkupi kita, tapi tak pernah menyentuh kita. ialah yang memberi kita rasa aman, privasi, dan peringatan agar kita selalu berhati-hati agar jangan sampai menabraknya.

jadi yah, seperti apapun masa lalu, entah itu manis atau pahit, ia jugalah yang melindungi dan membesarkan kita.

dengan berpikir seperti itu, aku jadi agak tenang. dan optimis.

kemudian, apa yang ada di depan, kita ngga akan pernah tahu sampai kita berada di sana. aku tau, aku kini berada dalam masa sulit. Papa yang sakit, masalah di masa lalu yang belum selesai, juga kehilangan orang yang aku sayangi, semua adalah cobaan untukku. aku tau, aku punya banyak alasan untuk sedih, tapi bukan berarti aku punya alasan untuk putus asa.

mbak Vita pernah bilang begini, "kamu diberi cobaan seperti ini karena Allah tahu hanya kamu yang bisa melewatinya"

makanya, aku memutuskan untuk terus dan terus bertahan hidup, sampai aku menemukan sesuatu.

aku tau, aku bukan seseorang yang sempurna. kalau mau ngitung kekuranganku, banyak banget deh. aku tau aku bukan orang yang 100% kuat, karena aku masih suka nangis. tapi, dengan segala kelemahanku, aku memutuskan untuk tetap berjuang.

tujuanku dalam waktu dekat ini, aku ingin jadi mandiri. aku akan tetap berjuang supaya bisa mencapai titik itu. kini aku berusaha sedikit demi sedikit dan melakukan apa yang aku bisa agar bisa sampai ke sana. mungkin hanya langkah-langkah kecil, tapi aku yakin itu bisa mengantarku untuk sampai pada tujuanku.

aku tau, ketika aku bisa mandiri, mungkin akan ada sesuatu yang berakhir. mungkin aku akan sedih lagi karenanya. dan itu juga yang membuatku takut luar biasa. tapi, aku tau ada banyak orang yang ingin melihatku berhasil. aku ingin berjuang demi harapan mereka. aku ingin supaya kesuksesanku nantinya adalah perwakilan dari impian banyak orang, bukan semata-mata impianku sendiri aja.

ketika aku bisa mandiri, aku ngga akan berhenti berjuang. masih ada banyak impian yang ingin kukejar. salah satunya adalah menjadi penulis puisi. inilah cita-citaku. inilah passion-ku. aku tau sebenernya udah lama sekali aku menginginkan hal ini. tapi karena aku masih belum mempercayai diriku sendiri, aku berkelana ke mana-mana mencari cita-cita. akhirnya sekarang, aku menemukannya kembali. aku memberi kepercayaan pada diriku sendiri. aku beri kesempatan pada diriku, agar bisa mengejar impiannya.

aku tau, menjadi seorang penulis di Indonesia ngga akan mudah. di tengah gempuran karya-karya pop seperti chicklit dan teenlit, kurangnya apresiasi sastra di tengah masyarakat kita, kurang layaknya perhatian untuk kesejahteraan penulis, dan lemahnya sorotan media massa, menjadi penulis adalah satu tantangan besar. tapi ya ngga apa-apa. aku tetap ingin menjadi seorang penulis puisi. menjadi ibu yang melahirkan banyak karya. aku ingin, karya-karyaku nantinya menjadi sandaran bagi jiwa yang menangis, sekaligus tambatan bagi jiwa yang tersenyum.

itulah cita-citaku.

bukan hanya itu, masih banyak lagi impian yang ingin aku wujudkan. salah satunya adalah "impian besar". aku ngga tau sih, apa impian ini masih menjadi prioritasku apa ngga. setelah sekian bulan aku gelisah, mengkhawatirkan apakah impian ini akan terwujud dan bagaimana caranya supaya bisa terwujud, kini aku mencapai titik tenang. aku putuskan untuk menitipkannya kepada Allah. bukan berarti aku menyerah atau melupakannya. tetapi, aku tau masalah ini terlalu besar untuk dipikul seorang diri. aku tau Allah mengetahui yang lebih baik untukku. dan yaah, aku tau kadang-kadang aku pasti bakal gelisah lagi, atau nangis lagi, seperti saat-saat sebelumnya. perasa, cengeng, dan senewen emang udah sifatku. tapi ya sekali lagi, dengan segala sifatku yang ngga banget itu, aku bakal tetap berjuang.


----------------
di tengah perputaran waktu yang cepat ini, aku mulai menyusun impian-impianku. seiring dengan berjalannya waktu, aku tumbuh menjadi orang yang semakin mengenali diri sendiri, tentang kelebihan dan kekurangan yang aku punyai. juga belajar bagaimana menjadikan semuanya sebagai alat untuk mencapai tujuanku.

mungkin, kalau melihat kondisiku sekarang, semua itu sulit tercapai. tapi bagiku, semua itu bukan hal yang muluk.

even today is the worst day of my life, I simply dream for a better tomorrow :)

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates