UAS Semester 2009 Minggu Pertama

Sejak Senin 28 Desember kemarin, Fakultas Ilmu Budaya mulai UAS. hari pertama, Bahas Inggris. alhamdulillah lancar. soalnya hampir mirip dengan kusi terakhir. yah, untung saja aku belajar malam sebelumnya.

hari kedua, Shokyuu Nihongo. lumayan lancar. aku terus terang tidak belajar maksimal. apa karena aku terlalu meremehkan? tapi alhamdulillah tidak banyak kesulitan yang aku hadapi. memang aku sempat ragu pada beberapa nomor, tapi untunglah jawabanku benar. well, I was still lucky yesterday...

hari ini, aku ujian Hyoki. nah, ini dia... aku tidak begitu bisa belajar karena malamnya aku latihan Ju jitsu sampai jam 10 lebih. paginya pun aku hanya belajar sebentar. aku harus mengambil soal bahasa Indonesia di meja Pak Puji, lalu ke ruang Pak Ari. sebenarnya.. aku sungkan kalau harus bertemu beliau. ya, suasana tadi terasa sangat canggung. aku tidak nyaman dengan suasana itu. aku pun segera berpamitan. rasanya aku tidak ingin kembali ke sana lagi. kalau bukan karena Papa menyuruh, aku mungkin tidak akan ke sana.

kembali ke ujian Hyoki. pada lembar pertama, aku mengerjakannya dengan baik karena sebagian besar huruf yang ada di soal lembar pertama aku kenal dengan baik. lembar kedua, mulai banyak yang aku tidak kenali (baca: lupa). lembar ketiga, aku menyerah. jadinya hari ini tidak begitu beruntung seperti kemarin. tapi aku sudah mengerjakan yang terbaik. ya... mudah-mudahan Allah masih bersedia meridhoi perjalananku ini. amin ya rabbal alamin...

Cobaan yang terus datang

sejak hari Sabtu kemarin aku sudah mulai berjualan pulsa. waktu percobaan dengan mengirim pulsa ke Tante Didit, gagal. pulsanya tidak terkirim. begitu juga waktu ada orang yang beli pulsa As. aku pikir aku salah format. tapi setelah kupikir-pikir lagi, mungkin karena aku pakai fitur Combo, makanya tidak dikenali oleh centernya.

Senin, aku mulai promosi ke beberapa teman. sebenarnya aku ingin promosi ke semua teman sekelasku, tapi sebelum aku berjualan pulsa, sudah ada Yudiah yang jualan pulsa terlebih dulu. aku tidak enak kalau harus bersain dengan teman sendiri. makanya aku hanya bilang pada Gii dan beberapa teman asrama. aku juga tidak bis terang-terangan di asrama karena di kamar sebelah ada Mbak Tina yang sudah lebih dulu berjualan.

dan itu memang tidak mudah. benar kata Imaroh. jualan pulsa itu tidak menguntungkan. labanya hanya sedikit.

bagaimanapun, aku harus tetap mencobanya. aku ahrus tetap berjuang.

aku ditagih oleh Ibu Nur mengenai uang asrama bulan ini. aku hanya bilang akan membayarnya akhir bulan ini. aku sendiri tidak begitu yakin apakah aku bisa menepati janji itu.

aku mengirim sms pada Mbak Vita yang memberiku job mengajar Olivia. aku tanya apa honornya sudah bisa diambil. sayngnya, Mbak Vita masih di rumah sakit, kecelakaan. aku prihatin mendengarnya. yah, untuk sementara ini aku harus bersabar sampai Mbak Vita sembuh.

seusai UAS, aku bilang pada Papa kalau aku ditagih Bu Nur. Papa mengusahakan agar aku bisa membayar uang asrama. malangnya, Papa sakit. jadi tidak bisa berusaha terlalu keras. Papa mencoba cari pinjaman, tapi tak dapat. aku hanya mencoba memaklumi.

namun.. adakalanya aku tidak tahan. aku harus konsentrasi UAS, tapi dihadapkan pada kenyataan pahit ini. dan yang mengganggu pikiranku adalah ketika Papa menyuruhku menemui Pak Ari dan menceritakan keadaan kami sebenarnya. aku sungguh terganggu dengan "amanah" itu. aku segan kalau harus bertemu Pak Ari, apalagi dalam rangka menceritakan kesusahan keluarga. seperti... ah, pokoknya aku tidak terbiasa. aku sendiri lebih suka memendam kesedihan itu sendiri, atau menulisnya di blog (terutama di blogku yang hidden itu). aku tidak begitu percaya pada orang lain. hanya beberapa saja yang aku percaya. dan lucunya, justru aku percaya pada mereka yang jauh dariku, bahkan kami belum pernah bertatap muka! lucu kan?

mungkin karena aku menganggap, justru karena mereka jauh mereka takkan membocorkan rahasiaku pada orang lain yang ada di dekatku bukan?

entah, mungkin ini cobaan, atau hukuman. aku jarang sekali mendekatkan diri pada Allah. ya, sejak aku kuliah ini. sejak aku menginjakkan kaki di Surabaya, keinginan untuk terus mengejar dunia semakin meningkat. hati kecilku sadar bahwa aku tidak boleh hanya mengejar dunia. tapi tubuhku seperti tertarik oleh magnet pesona dunia. tubuh, jiwa, dan akalku tidak sinkron. bagaimana ini... payahnya aku...

tapi aku selalu berharap Allah melindungi kami dan memberi kami ridhoNya. amin ya rabbal alamin...

Rapat Pengurus UKM Ju jitsu UNAIR 2010

Memang kami, para pengurus UKM Ju jitsu yang baru, belum dilantik secara resmi. kami baru akan resmi dilantik pada Januari 2010 nanti. tapi mulai kini kami berusaha menyiapkan kepengurusan UKM. pelatih kami, sekaligus ketua UKM Ju jitsu 2009, mas Alvin, berpesan agar kami bisa menghidupkan kembali Ju jitsu UNAIR yang dulu sempat menjadi kiblat Ju jitsu Jawa Timur. aku baru tahu kalau ternyata Ju jitsu kami sehebat itu. kata mas Alvin, Ju jitsu kami sempat berkibar, hanya saja meredup karena masalah regenerasi yang kurang baik. mas Alvin tidak ingin hal itu terulang kembali. inilah tugas yang dibebankan kepada kami. aku jadi semangat untuk mewujudkannya.

kami memang belum mempunyai visi dan misi. tapi kami pasti akan membawa perubahan yang membuat Dojo UNAIR ini berkibar lagi. pasti.

hari ini aku memang bangun kesiangan. aku bangun jam 07.35! padahal aku janjian dengan Rio jam 07.30. panik, aku meraih hp dan sms Rio, "Rio, kamu sudah berangkat? tunggu sebentar ya. aku baru bangun." aku bergegas mandi dan berpakaian. body lotion dan segala tetek bengek lainnya aku tinggalkan. aku melipat dogiku cepat-cepat, meraih helm dan jaket, lalu berlari ke ruang depan.

namun ruangan depan sepi. hanya ada Mbak Tina. aku bertanya apa ada teman cowok yang mencariku. tapi Mbak Tina bilang tidak ada. apa dia sudah berangkat duluan? masa dia tidak menungguku? aku sms dia lagi. tidak ada balasan. aku mulai khawatir...

aku kembali ke kamar dan membuat sereal. aku berpesan pada Amel, jika dia keluar dan melihat seorang cowok dengan poni aneh dan wajah muram, langsung sms aku. Amel hanya tertawa mendengar penjelasanku. saat aku akan membuka bungkus sereal, sms dari Amel masuk, "Cha, di depan ada cowok tuh. temanmu ta?" aku langsung keluar kamar dan membuka pintu depan. aku berhenti sejenak. cowok itu tidak mirip dengan Rio. ragu juga, karena dia memakai helm. tapi motor dan postur tubuhnya beda kok. aku diam saja melihat orang itu seperti orang bodoh. beberapa detik kemudian dia melihat hpnya dan pergi. kalau itu Rio, dia pasti menoleh padaku, atau sms aku. tapi kenyataannya tidak. aku kembali ke kamar dan membuat sereal.

satu jam berlalu. aku bertanya-tanya kenapa Rio tidak kunjung datang juga. apa dia tidak menerima smsku? apa hpnya rusak? atau dia ketiduran? atau..? ah, aku bosan bertanya-tanya. marah pun percuma. tidak akan membuat dia lebih cepat datang. aku memutuskan pergi sendiri saja. aku berusaha meminjam motor, tapi tak ada yang bersedia meminjamkan. aku tadinya urung pergi, tapi aku pergi juga dengan mikrolet.

aku tidak terbiasa ke kampus C dengan mikrolet, jadi agak lupa jalannya. bodohnya, aku turun terlalu awal. jadilah aku jalan kaki jauh sampai kampus C. di gedung UKM lama sepi, tidak ada orang. aku ke gedung yang baru. ternyata rapat sudah dimulai. aku meminta maaf karena terlambat, dengan tampang berdosa. mas Alvin memaafkan. Ian ternyata datang (aku pikir dia tidak akan datang! >.<) dan menatapku cemas. tapi aku hanya mengalihkan pandangan. aku tidak ingin siapapun cemas. aku baik-baik saja kok.. walaupun agak sedikit melamun. rapat berlangsung lagi. aku perhatikan, tidak banyak (lagi) yang datang. pengurus yang baru saja ditunjuk Selasa kemarin tidak semuanya datang. malah ada wajah baru: Gradea, mbak Iin, Galih, dan Hafid yang sedang pilek. sisanya aku, Ian, Irza, mas Dhimas, mas Firman, mas Naufal, dan tentu saja mas Alvin. kami duduk melingkar di depan ruang sekretariat UKM Ju jitsu. aku duduk berhadapan dengan mas Naufal. sebelah kananku ada Hafid dan kiriku adalah mbak Iin. aku melirik sekilas, mas Naufal memperhatikanku. ah, pasti karena aku bertingkah aneh hari ini, tak seperti biasanya yang suka mengoceh dan membanyol ga jelas. aku sedikit malu.

mas Alvin membacakan poin-poin pokok setiap unit. aku mendengarkan baik-baik karena itu penting untuk pembelajaranku berorganisasi. sampai di bagianku, yaitu kesekretariatan, aku mendapat 7 poin pokok. belum lagi embel-embel lainnya sebagai bagian yang berhubungan langsung di bawah sekretaris umum. ucapan mbak Iin menyadarkanku, "tugasmu banyak yah, Cha." hyaaa.... aku pikir tugasnya kesekretariatan cuma mendekorasi ruangan sekretariatan saja. tapi kenapa justru aku dapat tugas paling banyak??? tapi tak apalah. ini tantangan. kono charenji o mochimasuyo! ganbatte ne!! ^_6

inilah pengalamanku berorganisasi untuk yang pertama kalinya. mudah-mudahan aku bisa belajar banyak sehingga bisa sukses menjadi pemimpin nantinya. amin...

Minggu yang sibuk

setelah Minggu kemarin tepar karena MK, aku berharap bisa sedikit istirahat. tapi ternyata penderitaan belum berakhir. Minggu malam Pika sms, "besok 8 wajib kumpul di lantai 2,5 untuk mendiskusikan festival budaya." sebenarnya aku tidak keberatan kalau harus bangun pagi. I love morning! dan aku tidak menyangka seperti apa festival budaya nanti.

esoknya, aku datang agak kesiangan. aku segera beres-beres. waktu sudah mepet. tapi aku malah sempat-sempatnya berlelet-lelet ria mengoleskan body lotion dan sarapan dulu ^^; aku berpikir seperti itu karena asramaku dekat dengan fakultas dan aku yakin anak-anak pasti datang terlambat karena tepar. dan benarlah dugaanku. yang datang hanya sedikit. bahkan Pika datang terlambat juga! tapi biar bagaimana juga diskusi mengenai festival budaya dimulai. festival budaya akan diselenggarakan Rabu-Kamis minggu ini. mak! mendadak sekali! tapi kami harus tetap melaksanakannya. kami harus bergerak cepat. anak-anak mengusulkan ide-ide kreatif mereka untuk stand Nisekai.aku sendiri mengusulkan pembatas buku yang dulu pernah diajarkan Novi-sensei di kelas bahasa untuk dijual di stand kami. aku juga mengusulkan pohon sakura dari tisu makan pink. aku bersyukur pernah menjadi anak bahasa.

malamnya, setelah latihan Yosakoi, aku mendapat sms dari bimbel Vision yang dulu pernah aku lamar. mereka menawariku untuk mengajar satu malam saja dengan fee 22.500 rupiah. anak itu masih kelas 1 SMPN dan rumahnya dekat UNAIR. dia besok ulangan fisika. tanpa pikir panjang dan benar-benar memperhatikan isi sms itu, aku langsung menjawab ya. saat aku menunggu sms balasan, aku baru sadar kalau aku harus mengajar fisika! mati aku... aku menceritakan pada Amel. Amel menyarankanku untuk membatalkannya saja. memang mungkin aku tidak akan dipercaya lagi kalau aku membatalkannya. tapi mungkin itu lebih baik dari pada aku tetap datang lalu mengecewakan anak itu. itu kata Amel. aku merenung sambil berwudhu. aku berpikir, apa bedanya kalau aku membatalkan janji lalu tidak dipercaya dengan aku tetap datang tapi mengecewakan? ya nanti hasilnya sama-sama tidak ditawari pekerjaan lagi kan? menurutku, yang membedakan kedua opsi itu adalah apakah kita berani mengambil risiko dengan mencobanya terlebih dahulu. aku pernah mendengar Mario Teguh berkata kira-kira seperti ini,"bertindak dulu, baru berpikir. kalaupun tindakan kita itu salah, masih bisa kita perbaiki. tapi kalau kita tidak bertindak dengan alasan takut salah, kita tidak akan maju dan tidak bisa memperbaiki apapun karena belum ada tindakan nyata." ucapan itulah yang aku pegang. aku memutuskan untuk tetap nekat pergi. kita tidak akan pernah tahu hasilnya jika kita tidak mencobanya.

mungkin malam itu Allah benar-benar menguji kegigihanku. sementara aku selesai sholat dan berdoa, petir menggelegar, pertanda akan hujan. sms balasan pun datang. mereka memberitahuku alamatnya dan aku harus datang di sana jam 18.30. waktu itu jam 18.15. hanya 15 menit tersedia untuk bisa sampai di sana. aku tetap nekat pergi. aku menanyakan pada orang asrama di mana daerah Menur itu. kalau menurut Amel, kemungkinan di belakang Karang Menjangan. kalau benar, maka itu tidak jauh. tapi setelah aku bertanya pada yang lain, kelihatannya jauh karena harus memutar. wah, harus pinjam motor nih... sebenarnya aku ragu untuk meminjam motor karena aku tidak punya SIM. tapi sekali lagi, aku tetap nekat. cobaan lain datang. hampir semua orang asrama tidak bersedia meminjamkanku motor. denagn perasaan hampir putus asa, aku datang ke kamar Reva dan meminjam motor. alhamdulillah dia mau meminjamkan! tapi motornya matic dan aku belum pernah mencoba matic sama sekali. karena dulu aku pernah diberitahu kalau matic itu lebih gampang dari motor biasa, aku memberanikan diri. dan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. aku kagok memakainya.

di jalan hujan turun. untunglah aku memakai jas hujan yang dulu diberikan Mbah Ity. aku mengkuti petunjuk yang tadi diberikan oleh salah satu senior asrama. di jalan aku menanyakan letak alamat rumah anak itu. aku membutuhkan waktu lama untuk menemukan rumahnya. mulai dari yang kejauhan, harus putar balik, sampai hampir ditabrak motor lain. tapi alhamdulillah aku sampai di rumahnya denagn selamat, walaupun agak terlambat dan basah kuyup. mana tas kertas yang kupinjam putus pula! aku harus minta maaf pada Erlina nih...

rumahnya sangat besar. telihat kalau mereka orang berada. mereka mempunyai bengkel bernama Oppie. orang tua dan pembantunya juga sangat ramah. aku agak gugup karena membayangkan fisika. aku paling dudul soal fisika. tapi bertemu dengan orang-orang ini membuatku sedikit tenang. aku masuk ke kamarnya yang mungil dan rapi. anak itu manis sekali, dengan kulit gelap, rambut lurus panjang, dan badan yang sehat. namanya Olivia. aku senang bertemu dengannya. dan yang membuat bertambah senang, fisika yang ia pelajari saat ini baru sampai pada bab unsur, senyawa, dan campuran. tidak ada hitungannya! ditambah lagi, Olivia hanya bingung karena metode KBK di sekolahnya menggunakan bahasa Inggris, jadi dia tidak begitu mengerti. akhirnya.. terpakai juga basic bahasaku. aku sangat bersyukur pada Allah.

itulah sekilas mengenai pengalaman nekatku mengajar fisika. penuh kejutan, banyak hal yang bisa aku ambil hikmahnya. rencana Allah begitu indah...

setelah malam yang mengesankan itu, aku dihadapkan pada tugas menjadi salah satu penanggung jawab stand yang sangat merepotkan. di fakultas, kami menyicil bekerja sambil kuliah. aku terpaksa tidak ikut kuliah pengganti PPKn karena harus keluar mencari bahan bersama Kome. aku menyesal tidak ikut kuliah, berharap mudah-mudahan masih bisa ikut UAS. memang baru pertama kali aku aktif dalam kepengurusan hal seperti ini, jadinya aku agak kewalahan. tapi aku senang karena teman-temanku bisa diajak berkoordinasi. terkadang aku merasa tidak enak karena aku sering meninggalkan mereka ketika mereka bekerja dengan sibuk. bukanya aku menghindar, tapi entah mengapa saat itu banyak hal yang begitu mendesak sehingga aku harus membagi waktu untuk menyelesaikannya. seperti rapat pembentukan pengurus Ju Jitsu yang baru. Selasa malam, ketika hujan turun dengan lebatnya, aku datang ke gedung UKM untuk rapat. malam itu yang datang tidak banyak. mungkin ini semacam seleksi dari Allah juga. malam itu benar-benar terlihat siapa yang mempunyai loyalitas terhadap UKM ini sehingga rela datang meski hujan. dan untuk itu (mungkin) mereka berhak mendapatkan kehormatan sebagai pengurus UKM Ju jitsu. malam itu kami memilih ketua dan pengurus lainnya. berikut susunannya:

ketua: mas Firman dari Fakultas Hukum 2008
wakil ketua: mas Dimas dari Fakultas Ekonomi 2008
sekretaris: mbak Nindy dari Fakultas Kedokteran Gigi 2008
wakil sekretaris: Irza dari Fakultas Sains dan Teknologi 2009 jurusan Sistem Informasi
bendahara: mbak Nita dari Fakultas Kedokteran 2008 jurusan Kebidanan
wakil bendahara: Bim-bim dari Fakults Kedokteran Hewan 2009 (kalau tidak salah)

koordinator:
Kepelatihan: Syifa dari Kedokteran Hewan 2009 dan Rio, teman sekelasku
Organisasi dan Kaderisasi: Tika Kedokteran Hewan 2009
Humas: Gian, teman sekelasku
Kesekretariatan: aku ^^

karena sudah malam, kami memutuskan untuk rapat lagi hari Sabtu atau Minggu. hancur harapanku untuk pulang ke Mojokerto. tapi tak apa. demi mendapatkan pengalaman berorganisasi, aku rela menunda kepulanganku. toh tidak akan lama.

pulang dari gedung UKM, aku mengerjakan sakura buatan dari tisu. tapi karena capek, aku memutuskan untuk melanjutkannya besok pagi.

begitu Rabu pagi tiba, aku sms teman-temanku, meminta pertolongan mereka. aku tidak bisa mengerjakan sakura itu sendirian. tapi hanya sedikit yang merespon. aku agak kecewa, tapi tak ada gunanya sekedar mengeluh. untung Yudiah dan Monniza datang membantu. dalam waktu 1 jam banyak bunga sakura yang sudah jadi. aku beruntung punya tim dengan dedikasi tinggi seperti mereka. waktu aku meninggalkan mereka untuk rapat, mereka dan teman-teman yang lain bekerja sama membuat gantungan hp teru-teru bozu di kontrakan Dewi. mereka juga membantu mengguntingkan bahan untuk membuat pembatas buku. doumo arigatou gozaimashita, minna-san.. ^^

sorenya, lagi-lagi aku tidak bisa mendampingi teman-temanku karena aku mendapat panggilan ke rektorat. para penerima beasiswa non-BMU jalur prestasi dan BMU jalur SNMPTN diharapkan datang ke ruang sidang lantai 3. aku datang dengan penuh harap, mengira uang bantuan biaya hidup yang dijanjikan akan segera turun hari itu. yah, setidaknya hari itu dilaksanakan pengurusan administrasi untuk pencairan lah. aku yakin semua yang datang juga berharap seperti itu. tapi Allah belum meridhoi. di ruang sidang kami bertemu dengan Pak Imam Mustofa. hanya sekedar briefing, tepatnya sesi curhat. kami mendengarkan dengan patuh segala cerita dan nasihat beliau. Amanda menyesal datang, karena demi ke rektorat dia terpaksa menunda mengerjakan tugasnya yang menumpuk. aku sendiri menyesal datang karena demi datang ke sana aku terpaksa bolos kuliah Hyoki. mana acara selesai pas maghrib, hujan, dan transportasi sulit. bus FLASH tidak ada. taksi semua penuh. aku, Amanda, dan Alya jalan ke belakang kampus C menunggu mikrolet. untung aku bawa payung. hanya saja aku tidak bawa jaket. aku kedinginan. aku memutuskan turun di Karang Menjangan karena ada yang harus aku beli. sialnya, jalanan banjir. keds baruku kena air dan basah kuyup. sampai di asrama aku menangis. payah...

Kamis adalah puncak kesibukan dalam minggu ini. aku bangun kesiangan dan terlambat masuk kelas Shokyuu-nya Putri-sensei. untung masih boleh masuk. banyak juga yang terlambat, bahkan bolos. mungkin karena capek mengurusi festival budaya ini. selesai kuliah Shokyuu, aku menanggupi permintaan Putri-sensei untuk memfotokopi bahan kuliah. sebenarnya aku tidak enak karena harus meninggalkan teman-temanku yang lagi sibuk menyiapkan stand. tapi aku ingin membantu sensei. selesai fotokopi, kami masuk kelas agama. yang masuk juga hanya sedikit dari Sastra Jepang. dan kami malah asyik dengan origami. aku tidak enak hati dengan dosennya ^^; lalu kami kuliah Etika. ternyata hampir semua tugas yang diserahkan kelompok tidak memenuhi syarat. jadi harus direvisi. untunglah Pak Moses memberi waktu cukup banyak untuk merevisi. selesai kuliah Etika, aku pulang ke asrama mengambil pin Nisekaiku yang ketinggalan ditemani Monniza, Rezar, dan Yudiah. lapar, kami ke kantin untuk makan siang. setelah itu kami mencoblos untuk ketua BEM FIB, DLM, dan BEM UNAIR.

festival budaya dimulai jam setengah 4 sore. jam setengah 3 kami bersiap-siap. namun sebelum kami bersiap-siap, aku, Rezar, Monniza, dan Yudiah sempat menonton Yakitate Japan di laptop Rezar. karena Dina menegur, kami mematikan laptop dan ikut bantu-bantu.

acara berlangsung sampai malam. stand kami cukup ramai. teru-teru bozu kami langsung habis terjual. takoyaki banyak yang beli. tapi onigirinya kurang matang. origami, shougi, dan igo sepi. mungkin kurang promosi. yang jelas, hanya anak-anak Sastra Jepang yang ada di stand itu ^^; walaupun ada yang lain, mereka hanya datang membeli pernak-pernik dan makanan yang dijual. malam itu aku menghabiskan banyak uang. yah, sekali-sekali. kapan lagi ada bazaar seperti ini? tari-tarian, puisi, dan masih banyak lagi pertunjukkan seni yang ditampilkan anak-anak Fakultas Ilmu Budaya. aku menikmati Yosakoi dari Nisekai yang masih saja gagah. malam itu kami semua senang, sekaligus capek...

begitu sibuk dan menyenangkan. Allah selalu memberikan kejutan untukku setiap hari. terima kasih ya Allah...

Mentoring Kepemimpinan Nisekai Aida 2009

huff.. lumayan lama aku ga nulis blog. sekarang aku mau menceritakan tentang MK 2009 tanggal 12-13 Desember kemarin. tapi aku hanya bisa menceritakan beberapa yang bisa kuingat saja :p

sehari sebelum MK, aku dan Hana-chan pergi ke Darmo Trade Center beli sepatu. sepatuku memang sudah tidak layak pakai. aku ingin punya keds baru. kebetulan uangku masih ada. aku juga sudah minta izin pada Papa dan diperbolehkan. jadilah rencanaku untuk membeli sepatu. kata Hana-chan sih, di DTC murah. aku mencari-cari sampai pusing. aku memang bukan shopaholic, jadi tidak terbiasa berputar-putar untuk belanja. aku lebih suka jalan-jalan sambil menikmati pemandangan jalanan yang kelabu dan berangin. hehe... dan akhirnya aku menemukan satu yang cocok. lumayanlah. biarpun warnanya putih (cepat kotor), tapi aku suka. harganya juga tidak terlalu mahal, 45 ribu (atau aku yang ga bisa nawar yah?). aku sampai di asrama menjelang Isya. aku buru-buru keluar lagi membeli peralatan yang harus dibawa untuk keesokan harinya.

Sabtu paginya, aku bangun sekitar jam 5. buru-buru sholat, mandi, makan. saking terburu-burunya, otakku blank. aku berpikir lama untuk memutuskan apakah aku akan memakai kaus kaki atau tidak! tapi karena terburu-buru, aku tidak memakai kaus kaki tapi malah memasukkannya ke dalam tas kertasku. buntu...

kami semua janjian bertemu di depan patung Airlangga dekat Magister Manajemen. ternyata belum semuanya datang. aku duduk dan memakai kaus kaki, karena ternyata ga nyaman juga kalau engga pakai kaus kaki.

sekitar jam setengah 7 bus datang. Hana-chan belum datang juga, padahal kemarin dia bilang ingin ikut. aku sms dia dan ga dibalas. akhirnya kami berangkat. aku duduk dengan Gii di tempat duduk khusus 3 orang. akhirnya, bisa lega duduk. tapi itu tidak lama karena Sari-senpai duduk dengan kami.

kelompok kami, Dame Desu, membuat yel-yel. ini bagian yang paling ga aku suka. aku paling payah soal yel-yel. bikin trauma... aku serahkan saja pada Risda dan Pika. aku hanya menghafalkannya saja. tapi setidaknya yel-yel buatan Pika dan Risda lebih lucu daripada yel-yel yang pernah aku temui sebelumnya. karena mengantuk, aku tertidur.

bicara mengenai nama kelompok kami yang konyol ini, aku akan menjelaskan mengapa kami memakai kata dame desu yang artinya "tidak boleh": karena salah satu personil sekaligus pentolan kelompok kami, Risda, adalah salah satu mahasiswa yang paling suka telat datang ke kelas Shokyuu. Rizky-sensei yang terkenal disiplin selalu bilang, "Dame desu, Risda-san" ketika melihat Risda nongol dari balik pintu minta dibolehkan masuk. tapi kalau "password" itu sudah diucapkan, maka pintu kelas "otomatis tertutup" bagi mereka yang telat. mau melas seperti apa juga ga bakal dibolehkan masuk. dan ekspresi Risda pasti bakal konyol kalau sudah kena "mantera" Rizky-sensei itu. kami semua menyukainya. maka dari itulah dame desu menjadi kata-kata ajaib bagi kami.

aku tidak tahu di mana persisnya ketika bus berhenti sebentar di sebuah pom bensin. bus terpaksa berhenti karena ada yang minta pipis. aku terbangun dan turun dari bus. perutku mulai ga enak. mungkin karena kondisi badanku yang memang ga fit dan aku paksain untuk mengerjakan segala sesuatunya. kepalaku pusing dan wajahku yang pucat ini makin pucat kayak hantu. di kamar mandi aku bertemu dengan cowok-cowok asing. aku benci sekali dengan tatapan mereka. seolah-olah aku ini apa. buru-buru aku menyelesaikan urusanku dan pergi dari situ.

kami melanjutkan perjalanan. aku sudah tidak bisa tidur lagi. aku hanya meliaht-lihat jalan, favoritku. aku ingat waktu aku dan anak-anak TV_LCD ke Malang. aku hampir nangis karena ingat pada Hanif. aku memang sempat trauma dengan kata "Malang" karena di sanalah Chandra, pacar baru Hanif setelah aku, kuliah. tapi kini aku sudah tidak menangis lagi. aku yang sekarang lebih tegar dari kemarin. semua karena kasih sayangNya... then I can sing my River by myself... alone...

sampai di sana, kami disuruh berkumpul di jalanan yang panas, terik, oleh seseorang yang belum pernah kukenal. karena aku kurang fit, aku jatuh pada kondisi bad mood. yel-yel pun hanya setengah hati bagiku. akhirnya kami boleh masuk. aku shock, karena villa itu kurang terawat. yah, tapi lumayanlah. kamarnya memang tidak banyak, tapi lebih nyaman daripada waktu NN kemarin.

setelah beres-beres dan istirahat sebentar, kami diberi materi oleh mas Hakim, orang yang tadi menuruh kami yel-yel di jalanan. memang MK hanya diberi materi tentang karakter manusia, kepemimpinan, dan lain-lain. tidak diberi kegiatan yang banya menguras tenaga. waktu materi tentang karakter manusia, kami disuruh memilih satu dari sembilan gambar (abstrak). aku memilih nomor 8 yang bagiku terlihat seperti tulip ungu dengan latar abu-abu. lalu kami ditanyai satu per satu siapa yang memilih gambar 1, 2 dst. dari masing-masing gambar dijelaskan bahwa yang memilih gambar itu karakternya seperti ini bla bla bla. pas tiba gambar 8, yang angkat tangan hanya aku dan Che-che-senpai (kayaknya). dijelaskan bahwa yang memilih gambar 8 itu romantis, pemimpi, emosian. glodak! benar juga sih... tapi masa iya aku romantis? jadi malu... dan masih ada lagi yang mengindikasikan aku romantis. yaitu pada waktu materi tentang prioritas. kami disuguhkan pada sebuah cerita mengenai L, M, C, S, dan H. mungkin lebih baik aku ceritakan saja ya?

ceritanya begini: "ada sepasang kekasih bernama L (cewek) dan M(cowok), mereka tinggal berseberangan, dipisahkan oleh sebuah sungai. setiap kali mereka ingin bertemu, mereka menggunakan sebuah dan satu-satunya jembatan untuk menyeberang.

suatu hari, jembatan itu rusak. hancur. mereka berdua tidak dapat bertemu. kejadian itu berlangsung beberapa bulan lamanya. hingga pada saatnya L rindu setengah mati pada M. nah, di sini ada 2 tokoh baru: C dan S (dua-duanya cowok), tukang perahu. L yang lagi mabuk asmara mendatangi C, meminta tolong agar diseberangkan. C meminta 5 keping emas sebagai imbalan jasanya. tapi L tidak mempunya uang sebanyak itu. dengan tegas C menolak permintaan L. L memohon agar diseberangkan, karena dia butuh untuk diseberangkan. tapi C hanya berkata, "maaf, nona. saya juga butuh menghidupi keluarga saya" aw, so sweet!

akhirnya L mendatangi S. sama seperti C, S juga meminta 5 keping emas. lagi-lagi L tidak bisa menyanggupi. akhirnya S menawarkan opsi lain: menemaninya malam itu. L bertanya apakah tidak ada pilihan lain. tapi S hanya menawarkan 2 pilihan itu saja. akhirnya dengan berat hati dan karena rindu yang teramat sangat dia menyanggupi opsi kedua. akhirnya, setelah menemani S, dia bisa menyeberang ke rumah M.

L dan M akhirnya bertemu dan melepas kangen. M penasaran, bagaimana cara L menyeberang ke rumahnya sementara jembatan masih belum diperbaiki dan ongkos perahu sangatlah mahal. dengan tampang polos dan tak ada satupun yang ditutupi, L menceritakan bagaimana dia bisa menyeberang. mendengar pengakuan L, M marah dan memutuskan L (ooohhh....) bagi M, apa yang dilakukan L tidak bisa ditolerir.

L pulang dengan sedih. dia bertemu H, teman masa kecilnya. melihat L bersedih, H menanyakan apa yang terjadi. L menceritakan semua pada H. dengan penuh perhatian H menghibur L. akhirnya mereka berdua menikah."

dari cerita ini, kami disuruh mengurutkan tokoh dari yang paling disukai sampai tidak disukai. dari situlah akan terlihat prioritas kita.

aku menjawab L, C, H, M, dan S

kami ditanyai lagi, siapa yang pilihan pertamanya jatuh pada M, L, H, dst. saat tiba giliran L, yang mengangkat tangan adalah aku, Didin, dan entah siapa lagi.

ternyata, nama-nama itu adalah simbol dari:

Moral
Love
Carrier/Money
Home
Sex

jadi, prioritas utamaku adalah love! sooo romatic... -_-"

setelah kami punya waktu luang untuk istirahat, anak-anak di kamarku mulai membicarakan orang lain. ya, seputar teman kami juga. ada saja yang buat kami tertawa. apalagi kalau Risda sudah ikut turun tangan. perutku sampai kram karena kebanyakan ketawa. habis bahan pembicaraan, kami mulai "buka-bukaan". aku sendiri tidak mengerti mengapa mereka memintaku untuk menilai pribadi mereka. ya, aku berusaha memberikan penilaian seobjektif mungkin. ya, mungkin itu bisa sedikit berguna agar kami bisa introspeksi. aku senang, acara ini membuat kami semua tambah akrab. tapi ya engga tahu lagi kalau di kelas. jangan sampai seperti waktu NN kemarin yang hampir bisa dikatakan gagal. maaf yah untuk senpaitachi yang sudah membuat acara itu, tapi aku mengatakan apa yang aku rasakan.

oh ya, ada hal yang aneh. dan aku mungkin baru benar-benar menyadarinya saat itu. aku, entah mengapa, setiap kali membaca atau melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan ilusi mata, discovery yourself, atau apa yang seperti ditampilkan oleh mas Hakim, aku terbayang hantu. aku takut. entah mengapa. penasaran, aku cerita pada anak-anak. dan mereka tidak memberikan jawaban yang memuaskan, malah membuatku tambah takut. dengan panik aku keluar dan meminta anak-anak cowok yang belum tidur di ruangan utama untuk memanggil mas Hakim. aku menceritakan hal itu padanya. mas Hakim tidak bisa memberikan jawaban pasti, karena memang bukan ahlinya. tapi kemungkinan aku mengalami phobia. ha? aku? phobia? rasanya hampir tidak mungkin, tapi bisa saja itu terjadi. malam itu aku merasa takut, bahkan untuk ke kamar mandi saja aku meminta Risda menemaniku. payah... sejak saat itu teman-teman mengira aku takut pada hantu.

tengah malamnya, ada acara renungan. kami semua disuruh menutup mata dengan slayer. aku merasa sesak. aku betulkan slayerku. tapi tetap saja sesak. lalu, aku merasakan Monniza duduk di sebelahku. aku memegang tangannya. rasa sesak itu berkurang. tak lama, aku merasakan tangan mungil yang lembut mengajakku ke suatu tempat. aku mengira itu Upi-senpai. tapi entahlah. aku diajak keluar. anehnya, aku tidak merasakan dingin. padahal Batu terkenal karena dinginnya. aku disuruh duduk di atas tikar. di pos 1 ini aku ditanyai oleh seseorang mengenai kedewasaan, apa yang aku inginkan jika masuk dalam kepengurusan Nisekai, dan sebagainya. aku menjawab aku ingin menjadi ketua karena aku ingin belajar menjadi pemimpin. jika aku berhasil menjadi pemimpin, aku akan melimpahkan kepemimpinan itu pada adikku, karena dialah yang lebih berhak sebagai pembela keluarga kami nanti. pembicaraan terus saja berlanjut. orang itu terus bertanya padaku, mau dibawa ke manakah Nisekai jika aku menjadi ketuanya? dengan jujur kujawab bahwa aku belum tahu. hehe... setelah berbicara dengannya, aku merasa tenang dan lega. entah mengapa. suaranya juga begitu lembut. aku penasaran, siapakah orang yang mewawancaraiku di pos 1 itu. aku dibawa lagi oleh si pemilik tangan mungil nan lembut. aku dibawa masuk ke dalam bersama anak-anak yang lain dan diberi teh panas. di sebelahku ada Adi. spontan aku memanggilnya, "pyok.. pyok.. pyok.." hahahaha... beberapa saat kemudian, aku mendengar suara Gii. aku menebak dia duduk di depanku. kemudian ada tangan lain memegangku dan bertanya, "ini siapa?" aku mengenali suara itu, suara Kie. aku menjawabnya dan dia duduk di sebelahku. aku baru tahu kalau Kie bisa manja juga padaku. dia memegang tanganku dan bersandar di bahuku. aku merasa agak risih. bukan risih karena Kie, tapi karena aku takut tidak bisa membuatnya nyaman. aku memang aneh, kalau ada orang bersandar padaku, aku selalu merasa wajib untuk menjaganya. haa... kok aku jadi seperti cowok? kyaa... atashi wa yuri ja nai yo!!! >_<

setelah agak lama menunggu, kami semua diperbolehkan membuka slayer. kami dibagikan lilin dan menyalakannya. ruangan jadi hangat. kami semua merenung, apa arti Nisekai untuk kami. senpaitachi berpesan agar kami menganggap Nisekai ini sebagai rumah kami. aku setuju. dan aku tidak ingin ada perpecahan lagi. aku menyampaikan di forum itu, kalau ada perselisihan, segera selesaikan secara langsung, bukan lewat perantara seperti kejadian supportering futsal waktu Dekan Cup kemarin. aku tidak suka. acara menjadi mengharukan. tapi tetap saja aku tidak menangis. hatiku beku? mungkin.

acara renungan selesai. aku dan beberapa anak lain tidur di ruangan tengah. ketika pagi menjelang, aku bangun dan sholat. kami memulai aktivitas lagi dengan biasa.

ketika matahari sudah agak tinggi, kami semua berangkat meninggalkan Batu. aku agak menyesal karena panitia sempat bilang tidak jadi ke Jatim Park. pasti seru kalau kami jadi pergi. ternyata, panitia bohong. mereka memberikan kejutan. kami semua jadi ke Jatim Park! senangnya... aku dan teman-teman mencoba beberapa arena yang ada. aku masuk Rumah Hantu juga bersama Risda, Gii, dan Monniza. dulu, waktu bersama anak-anak TV_LCD, aku paling depan. tapi kali ini aku paling belakang dan hanay bisa menunduk takut, tidak berani melihat pemandangan sekeliling. apalagi begitu menemukan hantu-hantu yang sebelumnya tidak aku sadari keberadaannya ^^; hmm.. mungkin karena pengaruh phobia itu juga. ah, payah...

terakhir sebelum pergi, aku dan Haru sempat main Colombus. Karu hanya melihat saja. sebelum giliran kami, ada seorang anak (ganteng loh, gila!) muntah di bangku belakang. aku dan Haru menunggu lama ketika petugasnya membersihkan bekas muntah itu. begitu giliran kami, kami menikmati permainan itu. begitu seru, serasa sedang shooting video klip aja! XD apalagi ada orang TV yang merekam kami. wah... masuk Tv mana nih? hehehe...

keluar dari Jatim Park, melewati toko-toko cindera mata, kami menemukan otaku shop. aku hampir pingsan melihat kegantengan trio GSD: Kira Yamato, Athrun Zala, dan Shinn Asuka. belum lagi kecantikan Lacus Clyne dan kecentilan Meer Campbell. belum reda shockku, aku menemukan boneka Suigintou. huaaa!! pengen beli!!! sayang, ahrganya begitu mahal T_T

hari itu begitu menyenangkan sehingga tidak terasa kami harus pulang.

MK kali ini menyenangkan. semoga tahun depan juga menyenangkan. amin..

nisekai aidai

Gairah Berkaryaku Menurun

yah, berhubung aku butuh uang, aku memakai cara lama: menulis karya dan mengirimkannya ke surat kabar.

tapi itu baru sekedar rencana.

apa pula yang menghambat?

biasa, aku kan sukar berkonsentrasi, jadi kalau mau menulis sesuatu yang agak panjang sedikit pasti otakku mogok minta dikasih hiburan.

dan itulah penyebab utamaku menulis: malas!

tadi pagi ada niat untuk menulis cerpen, tapi tetap saja tidak selesai karena baru beberapa paragraf otakku mulai "ngelamak" lagi.

akhirnya aku mencari solusi yang benar-benar menghabiskan uang: main ke warnet. lucunya, sepertinya Allah tidak meridhoi, jadinya berulang kali aku mengalami gangguan. yang komputernya ga bisa dibuat internetlah, yang mp3 error lah.. macam-macam deh! tapi bodohnya aku, aku tetap "ngeyel" online, sambil mencari komunitas sastra online. yah... siapa tahu kalau aku bergaul dengan orang-orang yang appreciate dengan sastra, ilmu dan niatku juga makin bertambah.

hari ini aku mendaftar ke mediasastra.com. lumayan juga. bahkan aku masuk ke grupnya di facebook. haha... niat banget yah? dan segera aku mengirimkan tulisanku yang berjudul "Burung Manyar" habis, cuma ada itu di flashdiskku. aku berharap ada yang mengomentari supaya aku tahu letak kelemahanku di mana. kalau aku sendiri yang menilai karyaku ya jadinya engga obyektif kan? mudah-mudahan ada yang mau mengoreksi karyaku itu, demi kemajuanku juga nantinya.

hh... kapan yah aku bisa menjadi penulis yang profesional? mudah-mudahan saja aku bisa menulis dengan baik. dan mudah-mudahan Allah meridhoi aku mencari uang dari tulisanku itu. amin...

Hatarakitai da ne...

kakiku sudah mulai sembuh dari cedera. aku bisa beraktifitas seperti biasa lagi, walaupun terkadang masih terasa sakit.

saatnya untuk beraktifitas dengan semangat baru lagi!

tapi... ada kalanya juga aku gelisah. ya, aku memang berasal dari keluarga yang kurang berada. alhamdulllah aku masih ditopang beasiswa untuk kuliah di UNAIR. tapi tetap saja aku tidak bisa sepenuhnya menggantungkan diri pada beasiswa kan? buktinya sekarang ini uang bantuan biaya hidup yang dijanjikan belum cair juga. padahal dijanjikan akan cair bulan Agustus. sekarang sudah bulan Desember, telat 5 bulan sudah. tapi mana? aku jengkel, ingin rasanya marah-marah dan melabrak ke rektorat. tapi itu bukan tindakan yang pantas. sementara ini aku masih bisa menahan diri, entah sampai berapa lama.

aku memikirkan solusi lain: bekerja.

sejak aku pulang ke Mojokerto minggu lalu, keinginanku untuk bekerja makin kuat. aku agak ragu sebenarnya, karena Surabaya bukanlah "kandang"ku. aku juga takut kalau aku bekerja malah akan mengganggu kuliahku. tapi tidak ada salahnya dicoba. mudah-mudahan Allah bersedia meridhou usahaku ini. amin... aku tidak mau diam berpangku tangan melihat Papa berjuang sendirian mengatasi segala kesulitan kami. dan lagi, jujur saja, ada motif lain yang membuatku ingin sekali bekerja: aku ingin membeli barang-barang dengan uangku sendiri.

aku mulai dengan mencari info seputar kerja part time. alhamdulillah teman-temanku mau membantu. mbak Tina memberitahu ada lowongan kerja untuk mahasiswa: jadi tutor di sebuah bimbingan belajar. aku pikir itu peluang yang bagus. masih ada pilihan lain: menjadi SPG di toko-toko di Tunjungan Plaza. memang gajinya bisa lebih besar kalau aku menjadi SPG. tapi sanggupkah aku membagi waktu, mengingat kerja jadi SPG pastinya akan menghabiskan sebagian besar waktuku? kapan aku bisa belajar? aku cenderung memilih menjadi tutor saja. Imaroh juga akan ikut kalau aku mendaftar. hanya saja yang menjadi kendala bagiku adalah kendaraan. aku tidak punya kendaraan sendiri dan parahnya, tidak punya SIM. padahal salah satu syaratnya adalah memiliki kendaraan sendiri. sementara ini, pemecahannya adalah pinjam kendaraan teman. tapi itu juga masih membuat cemas, karena aku tidak punya SIM. aku takutnya kalau aku pinjam kendaraan teman, lalu seandainya (seandainya loh) ada razia atau semacamnya, aku bakal kena tilang karena tidak punya SIM. bakal panjang urusannya. bisa saja kendaraan temanku disita. nah, runyam kan?

tapi biar bagaimanapun juga, segala sesuatunya harus dicoba.

nanti sore Papa akan datang ke Surabaya mengantarkan sedikit uang untuk uang sakuku. alhamdulillah, sudah beberapa hari ini aku sengsara karena tidak bisa beli makan siang. kemarin saking tidak kuat, aku absen kuliah PPKn. untung ditraktir Hana-chan makan ramen. kalau Papa datang aku akan konsultasi dengan Papa. mudah-mudahan Papa setuju dengan rencanaku ini. amin...

ya Allah.. hamba mohon, ridhoilah usaha hamba kali ini dan bebaskanlah dari segala hambatan yang ada. amin ya rabbal alamin...
 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates