Re-Start

pernahkah terpikir dalam diri kita, ada sesuatu yang salah dengan diri kita? ada sesuatu yang kurang, tetapi kita ngga menemukan jawabannya apa. pernahkah berpikir seperti itu?

aku pernah. dan sering sekali.

seperti hari ini.

hari ini aku merasa ada sesuatu yang salah dariku. konsentrasiku menurun, dan rasanya seharian ini ga semangat. aku bolak-balik melakukan kesalahan waktu pelajaran. even I asked people about random thingies and that made me like a fool.

bukan cuma itu aja. entah kenapa aku merasa hatiku sesak dan terbebani dengan "banyak" hal. aku berusaha mengubah perasaan semacam itu menjadi sesuatu yang lebih positif. tapi entahlah, hari ini rasanya cara itu ngga efektif. aku tetap merasa terbebani dan tingkahku makin aneh. aku jadi mulai membenci sifat-sifat dari orang tertentu lagi, walaupun sebenarnya aku juga ngga perlu membenci siapapun dengan alasan apapun.

mungkin, sebenarnya aku ngga membenci, tapi cenderung kecewa.

aku melihat orang-orang berekspektasi tinggi terhadap seseorang. mungkin dia memang terbaik dan wajar kalau orang berekspektasi sama dia. tapi orang itu justru merasa ngga suka sama ekspektasi orang lain dan menganggap dirinya ngga bisa.

aku kecewa sama orang seperti itu.

kenapa?

karena aku berharap aku diberi kesempatan yang sama, yaitu jadi orang terbaik.

yah, emang sih ngga enak rasanya dapet ekspektasi dari orang-orang sekitar kita. pasti ada satu kekhawatiran kalau kita ga bisa memenuhi ekspektasi itu. aku dulu juga sering merasa seperti itu.

tapi, apakah hidup ini hanya sekedar memenuhi ekspektasi aja?

we have heard many times this sentence: "we can't make every single person pleased"


bukankah itu satu petunjuk yang jelas?

keinginan setiap orang berbeda-beda, dan perbedaannya sangat unik. memenuhi keinginan tiap orang yang berbeda-beda itu sangat susah. sama seperti ekspektasi, karena pada dasarnya ekspektasi lahir dari apa yang disebut "keinginan". jadi, kenapa hanya terpaku pada kekhawatiran ngga bisa memenuhi ekspektasi orang lain? bukannya lebih baik menerimanya dan berusaha yang terbaik?

oke, mungkin ada yang ga setuju sama kata-kataku di atas. tapi, apakah kata-kataku salah?

itu kekecewaan pertama. kekecewaan yang kedua adalah ketika seseorang melempar tanggung jawab untuk apa yang udah dilakukannya.

aku rasa, kita semua sering melakukan hal ini. ketika kita melakukan sesuatu dan hasilnya tidak seperti yang kita harapkan, kita cenderung menyalahkan sesuatu atau orang lain. menyalahkan benda, orang, hidup, bahkan Tuhan. padahal, yang melakukan tindakan itu kita sendiri, bukan?

aku ga memungkiri bahwa aku juga pernah melakukan hal-hal seperti itu. aku mengakuinya dan dengan itu aku belajar memperbaiki diri. karena, selama kita tidak mau mengakui kesalahan kita sendiri, sampai kapanpun kita takkan pernah tahu caranya belajar memperbaiki diri. bagiku, biar aja orang menganggap aku salah atau jelek, toh Tuhan selalu memberikan kesempatan bagi kita untuk memulai kembali kapanpun kita mau.

setelah berpikir dan merenung, aku merasa bahwa akhir-akhir ini aku agak kelewat batas. rasanya hari ini aku butuh membuat catatan (posting ini) dan memberi waktu dan ruang untukku sendiri. aku butuh menenangkan diri dan me-restart semuanya.

it's okay to admit our mistakes. it's okay to restart everything even from zero. it's okay because everything will be fine :)

Impian

aku punya impian. banyak impian. mulai dari yang rasional sampai tidak rasional. ada beberapa yang aku tulis di Dream List. ada juga yang tersimpan rapi dalam hati.

sebelum ini, aku mendengar orang-orang bilang kalau dunia tidak seperti apa yang kita harapkan. atau susah sekali mendapatkan apa yang kita inginkan. akhirnya aku pun ikut berpikir seperti itu.

tapi, sekarang aku bertanya. benarkah seperti itu?

bagaimana kalau seandainya kita bisa mewujudkan apapun yang kita inginkan?

kedengarannya agak gila, ya?

tapi aku percaya.

karena kita adalah apa yang kita pikirkan.

dari satu keyakinan gila itu, aku mulai membenahi diri. kalau aku ingin kehidupan yang lebih baik, maka mulai dari sekarang aku harus memikirkan hal-hal baik. ya kan?

seperti yang pernah aku ceritakan di postingan-postingan sebelumnya, aku belajar merasakan kebahagiaan. sejak saat itu, aku merasakan keajaiban: aku bisa merasa benar-benar bahagia karena alasan apapun, mulai dari yang paling sederhana sampai hal yang luar biasa.

aku semakin percaya, kalau kita adalah apa yang kita pikirkan.

aku ga menutup mata, ada begitu banyak cobaan di hidupku dan sekitarku. aku belajar menghadapi semuanya dengan optimis. melihat sesuatu dari sisi baiknya. orang lain mungkin akan bilang itu bodoh atau naif. "aku yang dulu" mungkin sependapat dengan mereka. tapi, "aku yang sekarang" tidak sependapat. bagiku, lebih baik jadi "naif" ketimbang jadi "orang sakit"

apa sih "orang sakit" itu?

menurutku, "orang sakit" adalah orang yang hanya melihat segala sesuatu dari sisi negatifnya. ada yang beralasan itu adalah sikap "antisipasi". mungkin benar. tapi menurutku, apa enaknya melihat hanya dari sisi negatif? toh ada banyak dimensi dari segala sesuatu. kenapa kita tidak melihat sisi lainnya juga? aku percaya, dengan melihat sisi lain kita akan menemukan banyak keindahan. bukankah itu lebih menyenangkan?

 itu pendapatku.

sambil belajar menyetel pikiran optimis, aku juga mulai menentukan hal-hal apa saja yang aku inginkan. terus aku menyusun daftar impianku.

impian untuk jangka waktu terdekat, aku ingin melanjutkan S2 ke Jepang. aku masih belum tau mau ambil jurusan apa dan di universitas mana. tapi aku pingin banget di Kyoto atau Shizouka. aku emang masih belum tau gimana caranya dapat beasiswa ke sana. tapi yang jelas, mulai sekarang aku memimpikan hal itu dan berusaha yang terbaik agar prestasiku tetap maksimal. kalau aku ga berusaha seperti itu, berarti impianku omong kosong kan?

impian berikutnya, aku ingin jadi penulis yang dikenang sepanjang masa. aku ingin melahirkan karya-karya yang membuat orang termotivasi untuk merasa bahagia dan menularkan lebih banyak kebahagiaan lagi kepada orang banyak. aku ga mau lagi membuat karya yang hanya berisi kesedihanku. aku ingin membuat karya yang lebih dari sekedar curhat sampah biasa. aku ingin menghasilkan karya-karya besar. aku ingin, ketika orang membaca karyaku, mereka belajar mencintai hidup dan berterima kasih untuk hidup yang diberikan kepada mereka. makanya, mulai sekarang ini aku belajar mengubah kesedihanku menjadi kekuatan, lalu menuangkannya dalam karya-karyaku supaya orang lain pun terinspirasi untuk optimis.

masih banyak lagi impian yang aku punya. di antara semuanya, ada satu impian besar. satu impian tentang cinta. hmm, apa itu hayoo?? kasih tau ngga yaa? hahaha... ababil banget. jujur, aku pingin banget kasih tau semua orang tentang impian besarku ini. tapi, aku ga bisa kasih tau di sini. kenapa? karena ini impian besar. impian yang sesungguhnya harus tetap menjadi rahasia sampai dia terwujud. kalau kita kasih tau impian itu, maka dia tak akan terwujud.

ngga percaya? buktiin aja sendiri ;)

「すべてこの胸の中に閉まっておこう
夢が叶うまで」 (石井竜也ーRiver)


"I will lock everything into my heart
until my dream comes true"
(River, song by Tatsuya Ishii)

Satu Minggu Pertama Kuliah

ngga kerasa udah satu minggu kuliah. belum apa-apa udah ditargetin skripsi. hahaha.... Sensei udah kasih wejangan ke anak-anak yang ngambil mata kuliah Desain Karya Ilmiah dan Proposal untuk memikirkan tema penelitian. ya emang sih aku baru bisa ambil skripsi semester depan, tapi setidaknya harus dipersiapkan dari sekarang. aku sih belum kepikiran mau nulis apa, tapi setidaknya aku udah mikirin mau bahas siapa, yaitu Kaneko Misuzu. Wanita yang tanggal lahirnya sama kayak aku ini (uehehehe) adalah penulis puisi anak-anak Jepang. puisinya ringan, sederhana, tapi indah, dan tentu saja, bermakna dalam. aku suka banget puisi, dan mungkin puisi Kaneko jadi salah satu favoritku. Kaneko-lah yang berhasil membuat aku sadar kalau indah itu bisa berasal dari hal-hal yang sederhana. and I listed her as my inspirational poem.

jadi, selama seminggu ini aku coba cari referensi tentang Kaneko. aku ubek-ubek ruang baca jurusan, tapi sayangnya ngga ketemu. big heartbreaking. tapi, aku menolak untuk menyerah. jadi, aku menghadap Eli-sensei. aku ceritain masalahku. dan, ting! Eli-sensei kasih solusi. kata Eli-sensei, ada teman Gandhi-sensei yang mau pulang ke Indonesia dalam waktu dekat ini. jadi, aku disuruh email Gandhi-sensei, minta tolong belikan buku yang aku butuhkan supaya bukunya bisa dititipkan ke teman beliau. nanti begitu teman beliau sampai ke Indonesia, buku itu akan dikirim ke Surabaya. ngga pake lama, aku langsung idupin S-jou terus browsing ke Amazon.co.jp. di situ banyak buku yang berhubungan dengan Kaneko Misuzu. aku minta pendapat Eli-sensei, kira-kira buku mana yang bisa jadi referensiku. Sensei merekomendasikan dua buku, yaitu Kaneko Misuzu Meishishuu (Kumpulan Puisi Kaneko Misuzu) dan Kaneko Misuzu Kokoro no Uchuu-21 seiki e no Manazashi Sono Shougai to Sakuhin (Kumpulan Karya dan Riwayat Hidup Kaneko Misuzu: Space of Heart-Menatap Abad 21)

namanya buku impor, pasti agak mahal. makanya, aku cari yang buku bekasnya aja. ngga apa-apalah bekas, yang penting isinya masih komplit dan layak baca :D
syukurlah versi buku bekasnya masih ada. aku langsung email Gandhi-sensei dan aku kasih link-nya. Sensei bilang mau liat dulu, nanti kasih kabar lagi. dalam hati aku bersyukur banget karena Allah memberiku jalan.

selain skripsi, aku juga lagi persiapan buat tes Noryouku Shiken N2. sebenernya sih, salah satu syarat kelulusan Sastra Jepang UNAIR itu minimal N3. alhamdulillah posisiku udah safe, karena aku udah lulus N3. tapi, aku punya cita-cita, yaitu lulus N1. N1 ini level tertinggi dan ngga banyak orang yang bisa lulus N1. setau aku sih, di antara dosen-dosen kita sekarang, baru Andi-sensei yang lulus N1. emang ini level dewa bangetlah. Nene taun ini ambil N1. emang brilian banget itu anak. makanya aku juga ga boleh kalah! aku bakal berjuang supaya bisa lulus N2 taun ini! kalau udah lulus, insya Allah aku mau lanjutin N1 di Jepang pas aku S2 nanti. hehe... amiiiiin...

itulah sedikit cerita tentang seminggu pertama kuliah. semester ini aku ga banyak kegiatan selain fokus sama kuliah dan tes N2. aku banyak di kos atau di rumah, baca-baca referensi, atau mantengin S-jou dan Aida :D

hmm... cerita apa lagi yaa... oh, ya. dulu di kos, aku lebih sering nutup pintu supaya dapat privasi. tapi sekarang, aku lebih sering membukanya. aku ingin berinteraksi lebih banyak dengan teman-teman kos. di kampus juga begitu. aku sapa orang-orang yang aku temui, termasuk sama orang-orang yang ga terlalu akrab sama aku. ngga disangka, respon orang-orang itu positif banget. adik-adik kelasku, kakak-kakak kelasku, anak jurusan lain kayak Angger, Lia, dan lainnya. mereka menyapaku ramah, lalu kita ngobrol-ngobrol sedikit. mereka komentar tentang penampilan baruku. semuanya sih memuji. senangnya! lebih senang lagi karena bisa berinteraksi positif dengan banyak orang :)

kalau orang memperhatikan dan tau apa aja yang aku alami, mungkin mereka akan menaruh kasihan atau simpati. aku sendiri, seandainya mau terus menuruti kesedihan, ya selamanya aku akan jatuh terpuruk dalam kesedihan itu. mungkin "aku yang dulu" adalah orang yang seperti itu. selalu menanti seseorang untuk menyelamatkanku. tapi sekarang, aku coba untuk berubah. aku belajar untuk merasa bahagia. bukan berpura-pura bahagia, tapi justru lebih membuka mata. ada begitu banyak kebahagiaan di sekitarku, mulai dari hal kecil sampai besar. eh, kayaknya aku udah pernah ngomong gini di postingan sebelumnya ya? hahaha... tapi ya emang bener sih, aku merasa bahagia sekarang, apapun keadaan yang aku hadapi.

apa aku berubah? ya, aku emang berubah. tapi, bukan berarti aku "lupa pada kulit". terkadang aku teringat pada kenangan-kenangan. "aku yang dulu" mungkin akan terluka setiap kali mengingat kenangan itu dan berusaha membuang segala sesuatu yang berhubungan dengan kenangan masa lalu. tapi, "aku yang sekarang", bisa tersenyum setiap mengingatnya. aku tetap menyimpan kenangan-kenangan itu, karena kenangan bersama orang-orang yang aku sayangi adalah salah satu hal yang membuatku bahagia. aku rawat barang-barang yang membuatku teringat pada kenangan masa lalu dengan rapi. dan.. entah kenapa setiap kali merawatnya, ada kebahagiaan tersendiri buatku. dari kejadian ini, aku dapat satu ilham: semua kenangan itu  bukanlah alasan buat aku bersedih. mereka adalah sumber kekuatanku. 

sejak aku belajar memperbaiki cara pandangku, perasaanku terhadap orang-orang di sekitarku pun berubah. aku jadi lebih sayang dan pingin jadi lebih sayang lagi pada mereka. aku belajar menyayangi orang-orang, baik yang sekarang ada di sisiku maupun mereka yang kini sedang memilih untuk tidak berada di sisiku. aku belajar berterima kasih pada mereka dan mengingat kebaikan-kebaikan mereka. dengan begitu, rasa sayangku semakin kuat. aku pun bisa move on, menghadapi hari dengan penuh senyuman.

aku menyayangi orang-orang sekitarku dengan caraku sendiri. aku berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka. mungkin ada beberapa orang yang kecewa karena mereka menganggap aku ngga seperti yang mereka harapkan. aku ngerti banget perasaan itu. aku pun pernah merasa terluka kalau ketemu orang yang tidak memenuhi ekspektasiku. tapi kini aku menyadari, orang yang tidak memenuhi ekspektasi bukan berarti musuh kita. malah mungkin, mereka udah melakukan sesuatu yang terbaik untuk kita dan mereka sayang sama mereka. itulah yang sekarang aku lakukan. aku berusaha melakukan apa yang bisa membuat orang itu dan aku menjadi lebih baik. mungkin sekarang orang itu ngga mengerti, tapi aku percaya suatu saat dia akan mengerti. harapanku, pada saat itulah dia berubah jadi lebih baik.

haiyah, malah jadi ngalor-ngidul ke mana-mana. hehe... ya ini sedikit sharing aja. sekalian jadi titipan buat "aku yang di masa depan". aku ingin diriku selalu mengingat hikmah dari setiap pelajaran yang aku alami setiap hari. aku ingin diriku selalu tegar. aku ingin diriku jadi lebih baik. yang paling penting, aku ingin diriku selalu mengingat impian-impianku dan berusaha mewujudkannya. tak ada yang mustahil. aku percaya aku bisa menjadi lebih baik dan impian-impianku bisa terwujud.

wish you and me never ending happiness :)

Awal Semester 7

ngga kerasa udah masuk semester baru. udah masuk semester 7 pula. berarti bentar lagi skripsi. serem banget. hahaha...

di awal semester ini, ada penampilan baru, keyakinan baru, dan tentu cerita-cerita baru di masa depan. semua itu berujung pada impian.

mulai semester ini, aku memutuskan untuk berjilbab. emang sih, di Dream List-ku, aku menulis "berjilbab setelah menikah". tapi, ada begitu banyak hikmah yang aku dapatkan selama liburan ini. itu semua membuatku semakin mengingat Allah. pada saat itu tercetus keinginan untuk berjilbab. selama ini, aku takut mau berjilbab. takut ngga siap dan sebagainya. tapi, kali ini aku merasa tak ada yang perlu aku takutkan lagi. tak perlu ada kesiapan khusus. aku awali dengan satu niat. semoga bisa tetap istiqomah. amiinnn...

temen-temen agak kaget juga ngeliat aku berjilbab. sebagian besar mendukung. Karu nganterin aku cari jilbab. Risa dan Nene mendukung. Kome malah mau beliin shawl. Mbak Rofqi, temen kos, nemenin aku beli jilbab ke pasar, ngasih peniti, dan bantuin aku pakai jilbab di hari pertama kuliah. dosen-dosen bilang "alhamdulillah" dan ada juga yang bilang aku tambah cantik. hehe... mamanya Nene juga bilang gitu. aku tersenyum. begitu banyak orang yang peduli dan sayang padaku. aku bisa berbesar hati dan keyakinanku semakin bertambah.

selera musikku juga sedikit berubah. dulu biasanya dengerin lagu-lagu gotik seperti Ali Project, sekarang mulai suka sama Arashi. bukannya jadi ga suka sama Ali Project sih. aku tetep suka, tapi sekarang ini aku ingin mendengarkan lagu-lagu yang bikin semangat. ternyata Arashi pilihan yang tepat. Nene kayaknya sih agak kaget begitu aku minta copy PV lagu-lagu Arashi. aku nonton PV dan dengerin lagu-lagunya. aku ngerasa ada semangat positif yang ditularin lagu-lagu Arashi. rasanya ada optimisme baru dalam diriku.

aku sekarang lagi mulai baca buku lagi. aku udah lama ga baca buku berbobot selain untuk bahan kuliah. kali ini lagi suka sama The Art of Loving karya Erich Fromm. aku belajar banyak dari buku ini. aku belum selesai baca sih. mungkin akan aku ulang-ulang supaya aku semakin paham. buku ini salah satu penolongku untuk bangkit dari kejadian yang sempat membuat aku sedih dan putus asa. berkat doa, kesabaran, dan berbagai ilmu yang aku dapatkan (salah satunya dari buku ini) aku mulai bangkit lagi. semoga aku semakin kuat, tabah, ikhlas, dan tentu saja istiqomah. amin...

soal kuliah, aku masih belum bisa cerita banyak, karena memang belum ada pelajaran. aku sih udah coba meraba-raba kira-kira apa yang mau aku tulis untuk skripsi. sempet kepikiran buat nulis tentang Kaneko Misuzu sih, tapi aku belum dapat begitu banyak bahan. sementara itu, aku coba baca Miyazawa Kenji. yah, aku emang harus banyak baca supaya pengetahuanku semakin luas.

sekarang aku dan keluargaku udah di rumah kontrakan baru di Japan Asri. rumah ini kecil, tapi penerangannya cukup bagus dan mudah dibersihkan. semoga di rumah baru ini kami bisa berkah. amin...

Iqal ngajak temannya Samsul untuk tinggal di rumah kita. aku sih ga keberatan. Papa juga keliatannya nggak. mbah Ity sih kurang setuju. tapi kalau aku mah coba optimis aja. insya Allah ada jalan selama niat kita bersih kan.

sekarang aku juga kurangi main di social media, terutama Facebook. aku ingin memperbaiki diriku menjadi lebih baik. bukan lagi orang yang dikit-dikit ngeluh, menunjukkan kemarahan, kebencian, dan sebagainya. aku coba kurangi itu semua dengan tidak melihat status-status atau hal-hal lain yang membuat aku terpengaruh untuk marah atau membenci sesuatu. aku akui aku masih belajar. tapi, dari tahap belajar ini aja banyak manfaat yang aku rasakan. dengan mengurangi keluhan, marah, benci, dan sedih, perasaanku lebih tenang. aku pun merasa ada kekuatan yang membuatku tetap tabah dan tegar. keinginan untuk maju ke depan pun semakin bertambah. entah bagaimana aku mendeskripsikan perasaan ini, tapi aku bersyukur karenanya.

ada lagi. aku belajar untuk mengucapkan terima kasih setiap kali aku membuka mata. aku belajar untuk berterima kasih untuk apapun. itu juga membantu banget. rasanya ada optimisme yang membuat aku semangat menghadapi hari. aku merasa, aku bisa bahagia kapanpun dan di manapun, karena bahagia tidak membutuhkan syarat. aku belajar bahwa kalau kita ingin bahagia, cukup rasakan kebahagiaan itu. tidak perlu mencari ke mana-mana. kebahagiaan itu ada di mana saja dan kapan saja. bisa berkumpul sama teman-teman, makan cemilan kesukaan, baca buku berkualitas, nonton video atau film, liat-liat gambar bunga dan kucing, menulis daftar impian, itu semua bisa mendatangkan kebahagiaan bagiku. setiap kali memikirkan hal-hal yang membuatku bahagia, keyakinanku semakin kuat dan aku ingin hidup.

oh ya, Jum'at kemaren Tomokiyo-sensei pulang ke Jepang, tanpa memberitahu siapapun. aku baru tahu dari surat yang beliau tempet di kaca jendela jurusan. beliau bilang, maaf karena pulang tanpa mengucapkan perpisahan. beliau malu kalau kita mengadakan pesta perpisahan untuknya (meskipun sampai sekarang aku ga tau kenapa beliau harus malu). beliau bilang, selama ini beliau keras dalam mengajar. itu semua karena beliau ingin kita belajar lebih keras lagi. sebagai orang Jepang, beliau berterima kasih karena ada orang yang mau belajar tentang Jepang. beliau bilang, terima kasih untuk 2 tahun ini. semoga kita bisa bertemu lagi di suatu tempat.

aku ngga bisa menahan tangis. emang, berpisah dengan orang yang penting dalam hidup kita adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. mungkin aku hanyalah satu dari mahasiswa-mahasiswa Sastra Jepang, tapi bagiku Tomokiyo-sensei adalah salah satu dari orang-orang terpenting dalam hidupku. bagiku, beliau seperti orang tuaku. salah satu dari orang yang peduli padaku, memberiku semangat untuk berjuang. setiap mengingat kenangan akan beliau, aku menangis. kenangan saat kita belajar, PKL ke Jogja dan Bali, lomba pidato, semuanya.... aku ga bisa ga merasa sedih kalau ingat rencanaku untuk ngasih kenang-kenangan untuk beliau. tapi, bener kata beliau. kita semua harus berjuang lebih keras lagi. keinginanku untuk meraih impian-impianku semakin kuat. aku ingin bertemu lagi dengan Tomokiyo-sensei, suatu saat di suatu tempat. aku ingin cerita kalau aku berusaha meraih impian-impianku, mulai dari yang terkonyol sampai yang paling krusial dalam hidupku. Tomokiyo-sensei, itsuka mata aimashou...

kepulangan Tomokiyo-sensei membuatku akan kesedihan-kesedihan lain. segala macam cobaan yang membuatku sempet terhenti di tengah jalan. tapi, seperti yang mungkin pernah aku bilang, aku tak punya alasan untuk sedih. aku punya banyak alasan untuk bahagia. dan semua itu adalah alasanku untuk terus berjuang.

aku juga punya impian-impian. dari dulu aku punya impian. tapi kali ini, aku mengasuh impianku supaya menjadi lebih besar lagi. ada satu impian, yang cukup ditentang sama teman-temanku. secara ga langsung mereka bilang "nggak mungkin kesampaian". bahkan, orang yang aku percaya pun bilang begitu. aku sempet berhenti dan berpikir, "apakah aku ga boleh punya impian seperti itu? apakah impianku itu impian kosong belaka?" aku merenung dan sempat ragu. aku coba minta pendapat, tapi tak ada yang bisa memberiku jawaban. ada yang mendukung, tapi mereka pun menunjukkan kalau mereka sebenarnya kurang sependapat sama aku. menerima itu semua, tak ada rasa marah atau benci. aku berterima kasih karena mereka menunjukkan kepedulian. aku mencoba merenungkan kata-kata mereka. aku pun bertanya kepada Allah. tapi tentu saja aku ga bisa mendengar suaraNya. cuma ya aku yakin kalau Allah akan menunjukkan satu jawaban dengan cara yang aku mengerti.

sekarang ini, aku masih tetap pada keyakinan bahwa aku dapat mewujudkan impian-impianku, semustahil apapun itu. aku percaya bahwa Allah pun meridhoi. aku emang ga bisa menjelaskan, apa buktinya Allah meridhoiku. I just believe. bagiku, meski semua orang berkata "tidak", cukuplah Allah yang meridhoiku dan aku akan tetap bilang "YA!"

inilah diriku yang ingin menjadi lebih baik: orang yang mampu mencintai diri sendiri dan semua yang ada di sekitarku. dan tentu saja, menjadi orang yang bahagia.

wish my dreams come true

Resensi: The Hunger Games



 Judul: The Hunger Games
Penulis: Suzanne Collins
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 58.000,00
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Tebal : 408 halaman
Terbit : Oktober 2009
ISBN : 978-979-22-5075-6
No Produk : 32201090012
 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates