It's very difficult

aku butuh uang, jujur. uang kasku hilang 800 ribu. lalu bagaimana aku harus menggantinya?

aku sudah mencoba minta tolong kepada beberapa temanku. mereka semua menyatakan tak bisa membantuku. aku maklum, tak ada orang yang ingin terlibat dalam masalahku ini. kini aku harus menghadapinya sendirian.

tidak juga sih... masih ada Allah Yang Maha Kuasa. aku yakin, Allah memiliki kasih sayang yang maha luas dan rasanya Allah tidak akan memberikan aku cobaan yang tak bisa kuatasi.

masalahnya, apakah aku pantas mendapat pertolonganNya?

aku harap iya, walaupun aku menyadari bahwa sebenarnya aku ini benar-benar tidak pantas.

mengapa aku berpikiran begitu?

baiklah, cukup aku dan Allah saja yang tahu.

nah, sekarang aku mencoba mencari jalan keluar. aku mengirimkan beberapa karyaku ke majalah dan koran melalui e-mail. aku agak pesimis juga. tapi inilah jalan yang paling rasional dan halal. aku tak mau nekat dan mengambil jalan pintas. entahlah. aku harap Allah mau memudahkan jalan keluar untukku. amin...

ketika aku mengetik karya-karyaku, ada beberapa kata yang kuubah. kata-kata itu muncul begitu saja ketika aku mengetiknya. memang, karyaku itu bersifat spontan karena mereka adalah alter-egoku. curahan hatiku. aku terkadang merasa bahwa benda mati bisa lebih setia daripada manusia. terkadang teman-temanku tak mau mendengarkan kata-kataku. jadinya yah kutuangkan saja ke dalam puisi.

aku merasa sedikit bersalah pada karyaku. aku menjadikannya sebagai alat untuk mencari uang. itu artinya aku masih belum bisa menulis sesuai dengan panggilan hatiku.

oh ya, aku juga merasa bersalah karena ketika aku melihatnya kembali, aku sempat merasa bahwa karyaku itu jelek. haha.. jika saja mereka bisa berbicara dan bertindak, mungkin mereka akan memukulku. hahhaha.... yah, itulah cerminan bahwa jika aku sedang berada pada puncak emosi, aku menjadi jelek dan hasilnya tertuang dalam karya-karyaku. namun tak mengapa. aku suka, karena itu adalah karyaku sendiri.

ya Allah.. berilah hamba jalan keluar untuk masalah yang tengah hamba hadapi ini...

amin ya rabbal alamin....

I got accepted in UNAIR!!

tanggal 13 Mei kemarin adalah hari yang penuh berkah. sebenarnya aku agak parno kalau menemui tanggal 13. 13 kan angka sial! tapi 13 Mei ini engga ko... sebaliknya, aku beruntung. iya, beruntung karena hari itu aku diumumkan lulus PMDK UNAIR!! dan diterima di jurusan yang aku inginkan: Sastra Jepang. alhamdulillah... aku beersykur pada Allah Yang Maha Penyayang... tak henti-hentinya Ia memberikan perlindungan dan kasih sayangnya kepadaku, kepada kami.

malam sebelum tanggal 13, aku bermimpi aneh. tentang Hanif. yah, masalah mimpi itu akan aku ceritakan di blogku yang satunya lagi. begitu aku bangun, aku langsung berdoa. aku pikir itu adalah pertanda buruk. aku berdoa setengah sadar hingga tertidur.

begitu aku bangun lagi (dengan sadar), aku tak merasakan apa-apa. biasanya jika akan terjadi sesuatu yang baik atau buruk, mataku pasti bereaksi. tapi tak ada reaksi apa-apa dari mataku. semua terasa biasa dan datar...

Norma pagi-pagi sudah sms. dia tanya apa aku sudah melihat pengumumannya di website UNAIR. aku belum melihatnya, dan aku berencana melihat pada sorenya. Norma bilang dia takut. aku berusaha menyemangatinya. apapun hasilnya, yah kita harus bisa menerima dengan lapang dada. aku mengajak Norma shalat Dhuha. ternyata kami sehati. malah dia sudah shalat Dhuha duluan. baru setelahnya aku shalat dan berdoa kepada Yang Maha Berkehendak.

ayahku kelihatan gelisah. tidur salah, bangun salah. bolak-balik ke kamar mandi. lalu ayahku bilang,"kak, abis ini kita liat pengumumannya di warnet. setelah itu, apapun hasilnya, kita langsung ke Mbah Ity." aku hanya mengangguk pelan. bagiku sih tak masalah jika aku tak lolos. tapi melihat ayahku yang sudah berjuang dengan begitu kerasnya, demi aku, aku jadi tak tega. yah, aku tahu Allah Maha Sempurna. segala yang Ia gariskan pastilah sempurna. mengingat itu, hatiku menjadi lapang.

karena ayahku sudah tak tahan, kami bergegas berangkat. saat aku kembali ke kamar, aku melihat ada pesan masuk dari Norma. aku buka dan isinya: "Nissa... alhamdulillah kamu diterima di Sastra Jepang. aku ga lolos.." aku tak percaya!! aku memanggil ayahku, yang segera menangis dan berteriak histeris mendengar berita itu. aku jadi ikutan nangis deh.. hehe.. tapi tak apa. aku senang bisa membuat ayahku bahagia.

kami segera ke warnet untuk memastikan kebenarannya. dan itu memang benar. namaku tercantum di halaman 10 nomor 261. aku senang dan sangat bersyukur. lalu kami ke rumah Mbah Ity untuk menyampaikan berita gembira itu. aku, yang memang senang jalan-jalan, melihat segalanya jadi begitu indah...

tapi itu tak berlangsung lama, karena aku ingat Hanif. aku tak bisa memberitahunya. nomornya sudah tak aktif. rasanya aku hidup di alam mimpi. sepertinya baru kemarin aku bersamanya. tapi kenyataannnya kini semua sudah lewat. aku terluka menyadarinya...

yah, apapun juga, inilah rahasia Allah. aku yakin akan kemurahanNya. pasti ada sesuatu yang indah di balik semua ini. amin....

akhir kata, aku udah jadi mahasiswi deh.. XD

Ujian Tulis PMDK UNAIR

hari ini aku baru saja selesai menempuh ujian tulis PMDK UNAIR. aku mendaftar tanggal 7 Mei. hari itu panaaaaaaassss sekali! XD aku langsung mandi keringat (bau dunk? :p) aku mengisi formulir, dan ada sedikit kecelakaan. beberapa bulatan formulir itu rusak. dan alamatku dengan ayahku jadi berbeda. aku menulis "Pekayon 3 no 20" sedangkan alamat orang tua aku tulis "Pekayon 3/20" tapi ya sudahlah.. kalau aku hapus lagi bisa tambah rusak nanti formulirnya :p

setelah mengisi formulir, aku masuk ke sebuah gedung untuk mendapatkan kartu peserta. di dalam sejuuuuuuuk sekali... XD di sana aku mendapatkan nomor peserta. lalu aku menjalani serangkain prosedur seperti pengambilan sidik jari, foto, dan lain-lain. akhirnya aku mendapatkan kartu peserta. saat aku akan keluar, aku melihat ayahku di ambang pintu keluar. aku disambut dengan pertanyaan, "kakak ujian di mana?" aku cengo dan menjawab, "ya di sini." aku tak memperhatikan kartu pesertaku. aku melihatnya dan trenyata di sana tertulis: lokasi ujianL fakultas sains dan teknologi kampus C UNAIR. fakultas saintek!!! apa=apaan ini?? itu kan kampusnya Hanif??? huaa... aku tak tahu aku harus sedih atau tertawa. there's nothing funnier than life itself...

oh ya.. sebelumnya aku berasumsi aku akan merasa sedih ketika tiba di kampus UNAIR. tapi ternyata tidak. aku memperhatikan sekeliling kampus itu. dan aku tak merasakan apa-apa. aku berusaha mengingat kenangan-kenangan manis itu. tapi tak banyak berdampak. yah, aku harus banyak bersyukur padaNya yang telah menguatkan hatiku...

pagi ini, aku dan ayahku berangkat jam 5 pagi. sebelumnya aku sudah bangun jam 3 pagi dan shalat tahajjud. jujur, aku merasa diriku sebagai orang paling munafik sedunia. bagaimana tidak, sebelumnya aku hampit tidak pernah shalat tahajjud. sekarang, aku membutuhkan pertolonganNya, baru pada saat seperti itulah aku bertahajjud. munafik ya? tapi aku akui ketidakberdayaanku dan aku berharap akan kemurahan hatiNya.

kami masuk Surabaya sekitar jam 6.16. masih pagi sekali. lalu kami nyasar. aku ingat petunjuk yang dulu diberikan satpam kampus B dan kami mengikutinya. tapi kami malah tiba di kampus A. aku memperhatikan gedung kampus kuno itu. ini ya kampus yang dulu sangat diidam-idamkan Hanif? (sampai dipotret segala dan dijadikan wallpaper di hpnya --')

akhirnya kami mencari-cari kampus C. setelah ketemu, yang pertama kali kulihat adalah tulisan FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI yang besar. saat sampai di pintu gerbangnya, ayahku tiba-tiba saja marah, "kakak gimana sih? ini kan AIRLANGGA. yang kita cari kan UNAIR???"

aku cengo. tulalit...

"pa.. UNAIR itu kan Universitas Airlangga?"

"oh iya ya.."

jiyahhh.. pagi-pagi kok udah ngedagel --'a

akhirnya kami masuk ke dalam. aku sibuk mencari-cari kelas. dan kamar mandi. abis kebelet sih! setelah beres semua, aku melihat ada seorang cowo duduk sendirian. cieh, aku deketin dia.

"maaf, di sini kosong yah?"

cowok itu menoleh.

"oh, hei."

yah...

ternyata temen satu sekolah toh.... --'

kalau ingat tadi, aku jadi geli sendiri. untung ga nekat minta kenalan. bisa tengsin seumur hidup dah XDD

jam 8 kurang, kami semua masuk ruangan masing-masing. temen satu sekolahku itu ternyata juga satu ruangan denganku. dia berada di deret kedua, aku deret keempat. ujian dibagi menjadi dua sesi. sesi pertama adalah Tes Potensi Akademik alias psikotes. soalnya lumayan susah. lalu kedua adalah Tes Prestasi Akademik. ini dia momoknya... di sinilah soal-soal IPS terangkum jadi satu untuk menguji kami. aku kesulitan di bidang matematika, ekonomi, dan juga geografi. keluar ruangan aku langsung pucat.

yah, semoga saja aku bisa lolos. amin.....

happy or sad???

he-eh.... kemarin aku dapat surat panggilan dari Unair untuk mengikuti tes tulis di kampus B. alhamdulillah... senangnya hatiku.. itu artinya aku sudah lulus seleksi administratif di Unair. tinggal tes tulisnya neh. ayo semangat!

aku diberitahu Norma kalau soal tes itu ada sekitar 100 soal. 100! mati aku... tapi yah harus dihadapi juga kan? katanya sih 50 soal pelajaran dan 50 soal psikotest. karena aku anak bahasa, aku ikut kelompok IPS. tapi itu artinya aku akan berhadapan dengan soal-soal ekonomi, geografi, sosiologi, dan sebagainya... kayak apa yah soal ekonomi itu? kalau ngitung duid sih gampang. ehhee... asal jangan pake rumus ajah! huhuhuw... T_T

tapi ya sudahlah... kata Norma, kami sebagai anak bahasa bisa saja merebut peluang justru lewat psikotest itu. hmm... aku sempat lihat semacam soal psikotest. kelihatannya sih gampang, tapi aku harus berhati-hati juga. bukannya ga mungkin soal yang kelihatannya gampang itu malah menjebak? itu dia... memang tak pernah ada jalan yang mudah menuju kesuksesan. tapi sekali lagi, tidak apa-apa! inilah tantangan buatku. ayo semangat!!! ganbatte ne!! ^^

oh ya... dulu aku pernah berkata pada diriku sendiri bahwa Hanif adalah orang pertama yang (akan) aku beritahu kalau aku lulus. lulus UAN, lulus PMDK, und so weiter... tapi kalau begini keadaannya, sepertinya ga mungkin yah... mungkin sekarang kalau dia mendengar namaku saja sudah emoh. apalagi bertemu. sedihnya memikirkan hal itu... itulah yang membuatku sedih. tapi entah mengapa aku tak menangis hebat seperti biasanya. aku memang menangis, tapi selebihnya.... aku merasa aku seperti "diatur" secara otomatis untuk melupakan kesedihan itu sesegera mungkin. inikah jawaban dari Allah, bahwa aku memohon padaNya agar Ia menyembuhkan lukaku? semoga saja. jika benar, aku mengucapkan alhamdulillah....

semoga ada kehidupan yang lebih baik lagi. amin.... ^^
 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates