Learning from Heike

Sebenernya, posting ini agak konyol dan memalukan kalau dibaca orang lain. Tapi, setelah kupikir-pikir, ada sesuatu yang bisa dishare dalam cerita ini dan insya Allah bermanfaat. Selain itu, aku sendiri perlu menulisnya, supaya bisa dibaca oleh diriku di masa depan. Jadi, kalau aku menemui masalah tentang diriku, aku bisa baca posting ini dan refresh lagi deh!

Cerita ini diambil dari The Heike Story, terjemahannya Heike Monogatari karya Eiji Yoshikawa. Belum selesai kubaca sih, dan aku masih belum bisa nangkep ide besar novel ini tuh apa. Yang aku baca isinya perang mulu. Si ini nebas itu. Si itu menggal ini. Si ini bales dendam, begitu seterusnya sampai aku sendiri agak bosen. Tapi, ada satu penggalan cerita yang menarik, yaitu pas masa kejayaannya Kiyomori, si tokoh utama dari klan Heike. Diceritakan Kiyomori selingkuh dengan Tokiwa, gundik musuh bebuyutannya. Ceritanya emang Tokiwa ini masih muda dan cantik banget, sampai orang satu ibu kota iri sama dia. Sementara itu, istrinya Kiyomori, Tokiko, udah tua dan lama-lama ngga keliatan cantik lagi. Tokiko cemburu sama Tokiwa, dan maksa Kiyomori untuk mengusir Tokiwa dari Rokuhara. Kiyomori pasrah aja, dan cenderung ngga seberapa peduli sama istrinya yang marah. Merasa dapet restu dari Kiyomori, Tokiko menyuruh adiknya, Tokitada, untuk meyampaikan perintah atas nama Kiyomori supaya membawa Tokiwa keluar Rokuhara. Tokitada menerima perintah kakaknya, tapi dia juga membuka mata Tokiko kalau Tokiko sendirilah yang salah. Dia membiarkan diri sendiri menua dan ngga berusaha mempercantik diri. Tokiko jugalah yang membawa Bamboku, saudagar yang licik dan juga berperan membantu perselingkuhan Kiyomori dengan Tokiwa, masuk ke dalam lingkungan keluarga Kiyomori. Lalu, Tokitada menasihati Tokiko supaya mempercantik diri lagi. Tokitada menambahkan kalau pria itu menginjak usia empat puluhan bakal merasa siap menaklukan dunia (serius?) dan sebelum menaklukan dunia, pria merasa harus menaklukan rumahnya sendiri dulu. Dari situ Tokiko beranggapan kalau pria itu maunya menang sendiri. Tokitada membenarkan argumen kakaknya. Emang bener pria itu maunya menang sendiri. Katanya sih, biar gimana juga, pria-pria itu tetap mencintai istri-istri mereka. Tapi mereka mengeluh karena istri-istri mereka menua dan tidak menarik lagi, makanya mereka cari yang lebih muda dan cantik.

Agak ruwet juga kalau aku bilang. Tapi dari cerita itu, aku belajar beberapa hal. Pertama, wanita cenderung terlena dengan kebaikan orang lain, sampai-sampai dia sendiri ngga tau kalau dia masuk ke dalam bahaya. Contohnya waktu Tokiko memasukkan Bamboku ke dalam lingkungan keluarga Heike Kiyomori karena merasa bahwa Bamboku itu orang yang menyenangkan. Padahal ternyata Bamboku itu licik dan malah membantu perselingkuhan Kiyomori. Kedua, sifat cowok yang mau menang sendiri itu emang udah jadi semacam kodrat, sama seperti kodrat cewek yang bawelnya minta ampun. Jadi, emang sebaiknya sama-sama memahami dan memaklumi sifat-sifat itu. Ketiga, yang namanya cewek itu emang harus cantik. Ini agak makjleb juga, tapi kalau dipikir-pikir, sebenernya semua cewek itu cantik kok, dan cantiknya itu berbeda-beda, tergantung cara melihatnya. Nah, sekarang pertanyaannya, apa kita harus memaksa semua orang untuk mencari sudut pandang tertentu supaya bisa melihat kecantikan kita? Ya, bisa aja sih, dan silakan aja kalau mau. Tapi, kayaknya better kalau kita sendirilah yang menampilkan kecantikkan kita supaya bisa dilihat orang dari sudut manapun. Susah? Emang iya. Mana ada hidup yang mudah? Bahkan matipun (katanya) juga susah banget. Oke, terus, gimana caranya supaya bisa kelihatan cantik bagi semua orang? Hmm... Bentar ya, aku sendiri belum nemu jawabannya. Nanti aja kalau udah nemu aku share lagi. Hahahaha....

Nah, itulah beberapa pelajaran yang bisa aku petik dari Heike yang tebelnya minta ampun itu. Ngga nyesel baca buku tebel macam begitu. Hahaha... nanti kalau udah sampai halaman terakhir dan aku udah bisa nangkep ide besarnya, insya Allah aku share lagi.

Baca novel itu emang asyik, apalagi kalau novelnya bermutu. Siap-siap nemu pelajaran lain ah...
 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates