New Trademark Words!

   Baiklah.. Di posting sebelumnya aku mengatakan  bahwa trademark wordku adalah chaa~. Sekarang ada lagi yang baru, yaitu:

SAUDARA-SAUDARA!

   Bagus nggak? Kalau tidak ya tidak apa-apa. Aku saat ini suka sekali mengucapkan kata-kata itu, saudara-saudara... Misalnya, saudara-saudara, saat masuk kelas aku selalu mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum, saudara-saudara!" Maka menyambutlah teman-temanku dengan ucapan salam pula. 

   Jadi saudara-saudara, cukup sekian blogku hari ini karena aku harus pulang! Sampai jumpa, saudara-saudara!

First Meeting

   Minggu kemarin, tanggal 24 Agustus ya? Aku akhirnya bertemu juga dengan pacarku, setelah 9 bulan 12 hari aku menjalin hubungan dengannya. Long distance. Oke, akhirnya aku bertemu dia bersama ayahku di Kampus B Unair. 

   Ternyata, saudara-saudara... Dia agak berbeda dengan yang di foto. tapi tak apa-apa. Imut banget untuk ukuran cowok. Menurutku sih.. Hehehehe....

   Ayahku, memberikan semacam "kuliah" untuknya. Menanyakan tentang rencana-rencana masa depannya. Aku jadi geli sendiri. Dia seperti tegang. Ayahku sampai bilang kalau dia tidak perlu tegang seperti itu. Aku jadi kasihan dan benar-benar ingin tertawa! hahahaha...

   Di depan ayahku, aku tak berani melihat wajah pacarku itu. Aku masih malu-malu kucing. Miaww.... hehe... Aku jadi gugup sendiri waktu dia melihat wajahku. Benar-benar payah... Dan jantungku serasa mau copot waktu dia memegang lengan kiriku, melihat jam tanganku. Aku tahu itu hanya kedoknya saja. Tapi tetap saja aku deg-degan.

   Ayahku mengizinkan aku berjalan-jalan dengannya. Aku dan pacarku, dengan motor ayahku, pergi ke kampus C, tempatnya kuliah. Ayahku tidak ikut, menunggu di masjid kampus B. Surabaya benar-benar panas. Aku merasa pusing. Padahal sebelum ini, aku sudah beberapa kali ke Surabaya dan tak pernah sampai sepusing ini. Aku sangat menikmati Surabaya, karena suasananya mirip Jakarta. Ya, aku benar-benar menyayangi Jakarta...

   Kampus C cukup sejuk, tapi kampus B tetaplah lebih sejuk. Di sana hanya melihat-lihat, duduk di pinggir kolam sebentar. Tapi temannya berualng kali menghubungi dia. Memang dia sudah lebih dulu janji pada temannya akan membeli dasi untuk tugas ospek. Benar-benar menganggu. Setelah agak lama di sana, akhirnya kami kembali ke kampus B.

   Di tengah jalan, dia mengatakan akan memberiku "sesuatu". Aku penasaran, tetapi dia tak mau memberi tahu. Katanya, "Nanti aja di kampus B" dan aku tak menyanyakan lagi. Begitu kami akan sampai di kampus B, dia melihat kaca spion dan berkata bahwa aku lebih manis dari pada yang di foto. Malu sekali aku.... Rasanya wajahku terbakar. Ah, aku memang payah.

  Di kampus B, dia mengendarai motor ayahku ke belakang kampus Ilmu Budaya. Sepi, pepohonan pinus merkusi menaungi tempat itu. Sejuk sekali. Dan sesuai janjinya, dia memberiku hadiah itu. Hadiah yang istimewa. Aku akan menyimpannnya sampai kapanpun.

  Sayangnya aku dan dia tak bisa berlama-lama sebab aku sudah janji akan mengunjungi nenekku di Sidoarjo. Dia mengantarkanku pada ayahku yang asyik mengobrol di warung kopi. Saat kami akan berpisah, dia berjanji bahwa kami akan bertemu lagi...

   Aku akan menantikan saat itu....

Chaa~~~~

   Kalau Suiseiseki selalu bilang desu, Souseiseki bilang boku, Hina Ichigo bilang na no, Shinku da wa, dan Kanaria trade mark dengan kashira, maka Suigintou mencari kata-kata khas untuk dirinya sendiri. Gosipnya sih, dia sekarang pakai uguu supaya kedengaran cute. Hm.. masa sih cute? Lebih cute juga kashira-nya Kanaria. Hehe.. tapi ngomong-ngomong, kata-kata khasnya Barasuishou apa ya???

  Ah, aku juga punya kata-kata khas nih.. CHAAA~~~ lucu ga? Menurutku sih lucu. Jadi, mulai sekarang aku tambahkan emebel-embel chaa~ kalau mau ngomong sesuatu. Hehehehehhehe....

   Chaaa~~~~

Trully, I'm Lonely....

   Kesepian. Itu satu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaanku. Kanapa bisa kesepian? Karena pacarku sibuk dengan urusan kuliahnya. Dia jadi ketua ospek, dan dia selalu pulang malam.

   Yang membuatku jengkel, dia sekarang pakai nomor im3. Pulsaku sering tekor. Aku hanya dijatah sepuluh ribu untuk pulsa sebulan. Bagiku tidak jadi masalah karena sekarang sms ke sesama Flexi hanya 5000 sebulan. tapi tentu jadi masalah kalau terus-terusan sms ke nomor im3nya. Aku jadi kesal. Tetapi di matanya, aku tidak bisa mengerti dia. Bagaimana bisa mengerti? Bagiku semua yang dikatakannya tidak masuk akal. Aku ingin penjelasan. Sejelas-jelasnya. Aku tidak membencinya, aku sayang padanya. Tapi aku bingung dengan semua ini....

   Untunglah ada Sora-chan.. Setidak-tidaknya aku punya teman untuk berbagi. 

   Besok, aku akan menemui pacarku di kampusnya. Pertemuan pertama kami... Setelah berbulan-bulan terpisah sekian jauh, aku akan menemuinya. Seharusnya aku senang. Tapi entahlah.. Ada perasaan yang hampa. Aku bingung bagaimana harus berkata-kata saat bertemu dengannya nanti.

   Aku berharap yang terbaik untuk kami berdua.  Aku hanya ingin dia tahu kalau aku menyayanginya.. Justru lebih dari itu. Perasaanku adalah perasaan yang selama ini tidak boleh kami ucpakan sebelum terikat dalam ikatan suci....

  Itsumo aishiteru, Hanif-kun......



lonely

Saigo no Atashi wa Imouto-chan ga Imasu!

   Akhirnya, aku punya seseorang yang bisa melepaskan kesendirianku. Aku punya imoutou-chan nih... Bukan adik kandung memang, tapi aku anggap adik sendiri. Namanya Sora-chan. Lucu yah? Dia itu sebetulnya imouto-channya pacarku. Bukan adik kandungnya juga sih... Kok malah jadi membingungkan begini yah?? ^^" Mulai tadi malam, Sora-chan menyatakan bersedia menemani aku yang kesepian ditinggal pacarku yang sibuk terus-menerus.

   Arigatou gozaimasu, Sora-chan......

Mau ganti Judul

    Hm.. aku mau ganti judul blog nih.. Soalnya Discover My Stealth Dream kayaknya ga sesuai deh.. Aku ga bisa jujur sepenuhnya. Yah, ada yang mau aku ungkapkan di blogku ini. Tapi aku belum siap akan konsekuensinya. Jadi aku ini membohongi diri sendiri kan???

   Hai.. kira-kira ada yang mau kasih ide???

Quotation Fave!!!

  Quote fave aku itu.. 

  "and at the dawn, armed with the schorching patience, we shall enter the cities of splendour..."

    Itu kata-katanya Atrthur Rimbaud. Aku lupa apa nama buku yang memuatnya. Artinya kira-kira: "dan saat fajar menyingsing, bersenjatakan kesabaran yang menghanguskan (atau mematikan??), kita dapat memasuki kota-kota kemuliaan..."

  Aku tidak tahu aku menerjemahkannya dengan benar atau tidak, tapi aku sangat menyukai kata-kata itu. Saat aku sedih, kata-kata ini yang membangkitkan aku dan memberi inspirasi bahwa kesabaran pasti akan berbuah manis.

  Karena aku menyukai dan begitu terinspirasi dengan kata-kata itu, aku menamai url blogku dengan "schorchingpatience". Menurutku sih bagus, sesuai dengan keadaanku dan harapanku...

   I hope I can enter the splendid cities with my schorching patience....

Aku Tidak Menang

   Kemarin (19 Agustus 2008), pulang sekolah ayahku berterima kasih karena aku sudah memberikan "hadiah" untuk beliau. Aku bingung. Seingatku aku tidak pernah memberi apa-apa pada ayahku. Kecuali kalau ayahku ulang tahun dan kalau aku mendapat gaji dari mengajar les privat, tentu saja. Lalu ayahku menunjukkan amplop coklat besar, pengirimnya panitia lomba cerpen LPA Jawa Timur. Aku kaget. Dalam hatiku aku yakin aku tidak memenangkan lomba itu, jadi aku merasa surprise. Amplop itu sudah terbuka, mungkin ayahku yang membukanya. Isinya pengumuman pemenang, surat pemberitahuan, dan piagam untukku karena aku sudah berpartisipasi dalam lomba itu. Namaku tidak tercantum sebagai pemenang. Tapi ayahku merasa sangat bangga akan hal itu. Aku merasa kecewa dan... malu. Aku belum bisa jadi pemenang, belum bisa memberikan apa-apa. Tetapi entahlah.. ayahku sangat bangga. Aku tersenyum, senang bisa membahagiakan orang tuaku walaupun cuma sedikit. Dan aku belajar bahwa jadi pemenang bukanlah segalanya. Dan aku cukup bangga karena adik-adik kelasku menjadi juara satu dan dua. Prestasi milik SMAN 1 Puri yang patut dibanggakan...

  Aku mulai mengkaji ulang karya-karyaku. Semuanya begitu kosong... tidak ada amanatnya. Monoton. Bertele-tele. Membosankan. Aku jadi agak minder juga. Aku akan mengikuti lomba cerpen lagi dalam waktu dekat ini. Aku sudah mempersiapkannya sejak satu tahun yang lalu. Tapi melihat karya-karyaku... aku rasa aku tidak bisa jadi pemenang. Malah tidak patut diikutkan lomba.

   Mungkinkah aku menjadi rendah diri lagi? Mungkin. Tetapi aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku masih yakin aku punya cukup potensi. Aku hanya perlu perenungan dan referensi untuk mengembangkan diksiku.

  Ada cerpenku yang berjudul Bulan di Atas Terminal, aku rasa cukup bagus. Tapi perlu dikaji ulang. Malah kalau perlu dirombak total. Aku berharap bisa menjadi yang terbaik, seperti obsesi pacarku itu ^^

17 Agustusan

   Apa yang menarik buatku saat 17 Agustusan? Kemeriahannya! lomba-lomab, upacara bendera yang khidmat... sungguh menyenangkan! Waktu masih kecil aku kerap mengikuti lomba-lomba seperti lomba makan kerupuk, membawa kelereng dengan sendok, dan sebagainya. Aku ingat, waktu aku masih tinggal di Jalan Sadewa VI (Perumahan Bumi Satria Kencana, Bekasi) aku pernah mendapat juara 2 untuk lomba makan kerupuk. Hadiahnya baju dengan lengan sesiku, warna dominan hitam, lengannya berwarna oranye, dan ada gambar yang lucu pada kaus itu. Tapi sekarang baju itu bernasib sial. Setelah aku bertambah besar sehingga baju itu tak muat lagi, ibuku menjadikannya kain pel ^^'

   17 Agustus 2008 kemarin, bertepatan hari Minggu kan?? (hehe..) Semua sekolah mengadakan upacara peringatan 17 Agustus itu. Sebenarnya aku malas sekali. Dan berani taruhan, anak-anak lain pasti beranggapan sama. Tapi aku tetap mengikuti upacara itu karena (agak) takut dengan sanksi yang akan diberikan jika aku nekat membolos.

  Upacara berlangsung dengan khidmat, tak seperti upacara bendera hari Senin biasa. Aku sangat suka melihat pasukan pengibar Sang Saka Merah Putih. Mereka sangat rapi, teratur, mirip iring-iringan semut (sou desuka???) Aku sangat iri. Seandainya aku bisa menjadi bagian dari mereka. Tapi aku pemalas dan ceroboh. Tentu akan sangat merepotkan di paskibraka nantinya ^^;

   Aku berharap tahun depan bisa melihat pasukan itu lagi.

Membaca Karya Andrea Hirata...

   Menakjubkan! Memberi banyak inspirasi, mengharukan... Sekaligus bikin iri. hehehe... Kenapa ya Andrea Hirata bisa menulis kalimat demi kalimat sedemikian indahnya? Apakah karena ia berdarah Melayu yang notabene adalah bangsa pujangga??? Kapan ya bisa seperti beliau???

   Membaca karya Andrea Hirata membuat aku makin bersemangat meraih mimpi dan menyusun kembali potonga-potongan mozaikku.

Thanks a lot to Andrea Hirata...

Ingin Menjadi Gembala Kecil

   Aku sakit tadi malam. Orang Jawa bilang: dilepen. Kalau tidak tahu, artinya itu kram saat haid. Aku mengadu pada Pujaan Hati. Aku ingat dulu, beberapa bulan yang lalu saat kami masih baru jadian, dia memberikanku kehangatan ketika aku mengadukan kram ini. Tadi malam aku mengharapkan dia berbuat serupa. Tetapi sekali lagi dia membuatku kecewa. Dia hanya menyarankanku istirahat dan minum air putih. Tak ada kehangatan seperti dulu.

  Aku merindukan dirinya yang dulu. Yang memberikanku kehangatan kapan saja aku butuh.

  Tapi malam itu aku hanya mendapati dia mendingin, tololnya lagi, dia tidak menyadari dan mengaku dia masih biasa-biasa saja seperti dulu.

  Sebagai balas dendam, aku membuat puisi yang berjudul Penghalau. Entah kenapa aku tidak bisa membuat puisi yang bagus seperti dulu. Diksi-diksiku tidak banyak berkembang. Dulu, sebelum aku jadian aku bisa membuat satu puisi dalam satu hari. Sekarang ini, membuat puisi yang di-request temanku saja susahnya minta duit (minta ampun dink...). Tapi tak mengapalah... Puisiku ini cukup bagus, walaupun diksinya masih monoton. Yang aku suka, gayanya jadi agak satir, sinis, dan konyol. Pas sekali menggambarkan keadaanku tadi malam. Not bad lah...

  Aku ingin menjadi gembala kecil yang menghalaunya kembali ke kandangku yang kotor dan bau.

  EdSudRahLo?????

Wakaranai????

     Perempuan sulit dimengerti karena ia sendiri tidak mengerti apa keinginannya. Benarkah?? Aku tidak punya cukup waktu dan cukup intelegensia untuk membuktikan teori feminisme tersebut, tapi yang pasti: aku tahu apa yang aku mau dan aku punya intelegensia yang cukup untuk menyadari bahwa pacarku berubah zukoshi zutsu alias little by little. terlalu sulit untuk dijabarkan, maka aku mencoba untuk menjelaskan hal-hal yang dapat dicerna otak simpanse (sekalipun).

    Dia mulai acuh walaupun tidak eksplisit. Ketika aku membicarakan sesuatu yang aku sukai, atau sesuatu yang aku inginkan, dia seperti mengalihkan pembicaraan dan seolah-olah tidak melihat kalimatku itu. Pujaan hatiku yang mancung, matamu itu minus berapa sih???? Aku kasih contoh yang up to date ya...

   Rabu, 13 Agustus 2008, pas pelajaran bahasa Jepang aku disuruh Novi-sensei untuk memfotokopi beberapa lembar materi pelajaran. Setelah menaruhnya di tempat fotokopi, aku dan Wayan melihat-lihat boneka yang dijual di atas pick-up, persis di depan tempat fotokopi. Wayan sepertinya kenal baik dengan abang penjual, jadi dia santai saja ngobrol dengan si abang. Sementara aku melihat-lihat boneka yang dijual. Ada boneka beruang putih memakai mantel bulu (?) dengan capuchin-nya yang cute.. Ada juga boneka kucing yang lucu-lucu. Aku hampir menjerit histeris ketika Wayan memperlihatkan boneka kucing yang sangat besar, sepanjang guling kira-kira. Bulunya (maaf, anak IPA, saya salah. yang benar kan rambut ya???) halus, belang tiga, pipinya chubby. Kyaaaaaaaaaaa!!!!! Tapi hatiku langsung mengkeret begitu tahu harganya. 95 ribu rupiah! Bah!

   Aku mengirim sms pada pacarku. Biasalah, semacam basa basi busuk seperti: sayang, lagi ngapain? udah makan belum? Sebuah batu peletak pertama untuk membangun jemabatan penghubung komunikasi agar aku bisa menceritakan boneka kucing lucu itu. Tetapi Dewi Fortuna terkekeh-kekeh sinis memamerkan giginya (yang ternyata kuning-kuning dan gingsul) ketika sang Pujaan Hati Berhidung Mancung-ku tidak membalas. Kucoba meneleponnya, tetapi opertaor yang menjawab. Indikasi: hp di-nonaktifkan. 90% kecewa dengan kombinasi 10% kesal mencekokkan pil pahit ke dalam mulutku. Namun pada akhirnya pahit itu mengalah karena aku membutuhkan otakku untuk mengerjakan rumus-rumus tenses. Aku baru selesai jam setengah 3 sore, "penghuni sekolah sore" mulai keliahatan. Dan aku harus menunggu hingga hampir jam 3 baru dijemput! Perutku keroncongan berdendang lagu kelaparan. Malangnya....

   Malamnya, setelah di-misscall dan sms berulang kali, barulah dia membalas. Tapi topiknya melenceng dari yang tadi siang. Aku memberanikan diri menceritakan boneka lucu itu. Tapi dia tampaknya tidak terlalu memperdulikan. Kali ini kombinasi kesal meningkat menjadi 30%. Menyebalkan....

  Aku tidak bisa tidur. Aku ingin menangis tapi tidak bisa. Ingin marah, tapi tak ada alasannya.

   Setidaknya aku sempat membuktikan teori feminisme itu. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan diriku.

Hampir Putus!!!

       Kejadiannya Jum'at, tanggal 8 Agustus 2008 kemarin. Pacarku mengikuti tes masuk UNAIR gelombang kedua setelah dia beberapa kali gagal menembus tes serupa itu. Dia menginap di rumah temannya di Surabaya, dekat masjid Al-Akbar. Aku tak tahu persis itu di mana, karena aku sendiri tidak begitu tahu seluk-beluk Surabaya^^
     
     Aku sangat mengharapkan dia mau mampir ke Mojokerto, kota tempat tinggalku sekarang. Tapi dia tidak bisa mampir dengan alasan yang aku tidak bisa mengerti. Aku sangat kecewa dan seperti biasanya: merajuk. Hal inilah yang memicu pertengkaran di antara kami. Aku tidak mau mengalah padanya, karena aku memang cenderung kolokan alias kekanak-kanakan. Lalu aku memutuskan (mengintimidasi tepatnya) agar dia tidak usah menghubungiku sampai dia mengerti kesalahannya yang membuat aku kecewa padanya. Dia pun segera melaksanakan" keauanku dan tidak membalas smsku. Aku agak kecewa dan bingung, kenapa dia tidak membalas dan mengatakan bahwa dia menyesal dan dia akan mengalah untukku. Aku ingin mengirimnya sms lagi, meminta semacam perhatian darinya. Terus terang aku gengsi, jadi aku tidak melakukan hal itu. Namun... gengsiku kalah dan akhirnya aku mengirim kembali sms yang terakhir aku kirim. Dia membalasnya, dan pertengkaran kami semakin alot. Akhirnya, dia benar-benar meninggalkanku dan mengucapkan selamat tinggal.
   
     Aku panik. Aku tidak menyangka dia akan meninggalkanku. Bingung, aku mengirim sms yang bahkan aku sendiri tidak mengerti maksudnya. Tak lama dia meneleponku dan dia menjelaskan bahwa kami berpisah untuk sementara sampai kami bisa berpikir lebih jernih. Aku tidak mengerti maksudnya, dan aku tidak ingin mengerti. Yang aku tahu, aku sangat menyayanginya dan tidak ingin pisah darinya walau hanya sementara. Setelah berurai-derai air mata, kami berbaikan kembali dan bercanda seperti biasa, seolah tidak ada apa-apa.

Betapa cinta bisa membodohi dan membuat seseorang menjadi irasional ^^'

plagiat: yang meniru dan ditiru

    Aku suka menulis cerpen dan puisi. Alm. kakekku  pernah memberikan aku majalah Horison edisi Festival Puisi Internasional 2002. Di majalah itu aku mengenal beberapa penyair mancanegara dan karya-karyanya. Aku mengidolakan Martin Jankowsky, penyair kebangsaan Jerman. Aku menyukai karyanya am Fluss yang kemudian diterjemahkan menjadi Di Tepian Sungai. Saking sukanya, aku sampai membuat puisi yang berjudul Satu Malam untuk Cinta dan ada kata-kata yang mirip dengan kata-kata Martin. Apakah saya ini plagiator? Aku tidak merasa seperti itu, karena temanya berbeda dan aku hanya terinspirasi dari diksi Martin.

    Lalu, akhir Juli 2008 ini aku mengikuti lomba cerpen yang diadakan oleh LPA Jawa Timur dengan tema: perlindungan anak. Aku megirimkan karyaku melalui email. Ada beberapa teman sekelasku yang juga mengikuti lomba itu, tapi aku pribadi tidak pernah melihat karya mereka. Begitu pula sebaliknya. Tetapi, kemarin (8 Agustus 2008), aku tidak sengaja melihat karya salah seorang temanku. sebut saja namanya N. Aku nelihat draft  di bindernya. Dilihat dari temanya, sepertinya itu adalah cerpen yang diikutkan dalam lomba itu. Yang membuat aku terkejut, ada kata-kata yang mirip dengan kata-kata dalam cerpenku. Yaitu semarak semburat jingga.... Aku sangat terkejut, karena itu adalah diksiku dan tentu tidak banyak orang yang dapat memikirkan diksi yang mirip. Aku heran, apakah ini sebuah kebetulan atau..... Aku tidak ingin menuduh N meniru karyaku, karena mungkin ini adalah karma buatku karena aku pernah mencontoh diksi Martin ^^'

Karma memang selalu mengejar orang yang pernah membuat kesalahan.

    Aku tidak ingin menuduh siapa2 tanpa bukti. Oleh karena itu, aku hanya diam dan berharap panitia tidak menganggap kami saling meniru ^^'

   Entschuldigung, Herr Martin....

asal nama

well.. Lunadiva sebenarnya bukan nama asliku. nama asliku... hm... ada deh! ;p aku ngejelasin artinya nick aku itu aja ya???

Lunadiva berasal dari Luna yang artinya "bulan" dan diva yang berarti "biduanita" atau "penyanyi wanita". jadi Lunadiva sendiri berarti "diva bulan". Ov berarti "of" dan phantasya berasal dari bhs jerman yang phantasy alias fantasi. jadi, keseluruhannya adalah: moon diva of fantasy/diva bulan khayalan.

ga nyambung ya? hehe.. aku suka banget ma nama itu, makanya aku selalu pakai nama itu di dunia maya.

ya.. segini aja dulu postingannya ^^

preambule(???)

ini blog pertamaku. aku ga seberapa ngerti artinya blog itu apa. yang aku tau sihh.. blog itu semacam diary online dan semua orang bisa mengaksesnya. bener ga sih???

yah.. mungkin di sini aku bisa mengungkapkan apa yang ada di dalam diriku. sebagai alter-ego aku. buat jaga2 kalo ada apa2 ma aku, setidaknya ada orang yang tau yang sebenarnya aku pendam.

here, I will discover my stealth dream!

Lunadiva Ovphantasya

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates