Berbagai Macam Cerita Mengenai Organisasi

wah... udah lama juga ya aku ngga ngeblog! akhir-akhir ini banyak kesibukan, sampai lupa hal-hal "kecil" nan menyenangkan semacam posting blog ini :D walaupun agak lupa, tapi aku berusaha menuangkan berbagai macam kejadian akhir-akhir ini. buatku itu penting untuk dokumentasi, sebab mungkin suatu saat di masa depan akan berguna sebagai pembelajaran *hasssh*

oke, aku mulai dari cerita tentang Seminar Penerjemahan Manga Jepang - Indonesia. mungkin aku sudah pernah cerita sebelumnya kalau aku menjadi ketua panitia acara ini. persiapannya sih sudah dari jauh-jauh hari, dan sebenarnya bisa saja jadi sangat matang. tapi berhubung aku banyak kegiatan, jadi agak terpecah. entah mengapa semua terjadi bersamaan: Exchange fair AIESEC, Japanese World, dan semacamnya. benar-benar horor! tugas-tugas kuliahku hampir terbengkalai. untung saja Allah masih menyelamatkanku dengan memberi stok keberuntungan yang cukup banyak untukku ^_^;

balik ke Seminar. berbagai macam rintangan menghadang. mulai dari masalah konsep, pembicara, sampai dana. tadinya kami berniat membuat seminar kecil saja, dengan lingkup peserta FIB UNAIR. tapi ternyata, untuk bisa dibilang sebagai seminar, harus punya cakupan peserta paling tidak regional, artinya yang datang bukan hanya anak-anak FIB, tapi juga dari fakultas-fakultas lain dan universitas lainnya! huaduuuhh... padahal untuk konsumsi hanya siap sekitar 150 orang saja. akhirnya kami nekat "banting setir": dari lingkup peserta FIB ke lingkup umum. kesulitan yang kami hadapi antara lain mencari pembicara, menentukan hari H, menyusun term of references yang belum pernah kukenal sebelumnya, publikasi agar bisa merangkul banyak peserta, dana yang macet, dan sebagainya. dan alhamdulillah kami dapat menyelesaikannya satu per satu. untuk pembicara, akhirnya kami mengundang Shahrur-sensei sebagai pembicara pertama yang membahas sejarah singkat perkembangan manga di Indonesia, dan Tia-sensei sebagai pembicara kedua yang membahas teknik penerjemahan manga. untuk waktu, kami putuskan untuk melaksanakannya pada hari Jum'at, 26 November 2010, mundur 4 hari dari yang di proposal. mengenai TOR, aku serahkan pada divisi acara karena aku tak ahli dalam hal ini XD lalu publikasi... terus terang ini sangat melelahkan. salah satu panitia kerjanya kurang maksimal, dan bisa dikatakan agak menghalangi kerja yang lain. tapi akhirnya bisa juga terlaksana pada H-1, walau hanya terbatas di lingkup FIB saja. dan mengenai dana yang macet, bisa diatasi dengan meminjam kas HIMA dulu. sebenarnya untuk dana acara, hanya karena miskomunikasi saja antara dekanant yang baru dengan dekanat lama. saat kami mengajukan proposal dan permohonan dana adalah saat dekanat lama masih "berkuasa". dan ketika hampir menuju hari H, terjadi pergantian dekanat, sehingga mungkin itulah yang menyebabkan miskomunikasi. after all, aku sangat bersyukur memiliki panitia yang kinerjanya bagus, sehingga acara ini bisa terlaksana, dan bisa dibilang cukup sukses. tolak ukur yang kupakai adalah komentar dari peserta. sebagian besar mengatakan acara ini cukup bagus. aku sudah cukup puas dengan itu, walau tak puas seratus persen karena aku tak melihat keseluruhan acara. dan yang membuatku paling menyesal adalah karena aku tak melihat penampilan Yulia dkk yang menari yosakoi di pembukaan acara! XD

itulah cerita global mengenai Seminar. lalu, lanjut ke Exchange Fair (XF) dan Global Village (GV). Exchange Fair dimulai sejak bulan Oktober hingga Desember. posisiku adalah sebagai OC Communication, yang tugasnya ya menjadi CP untuk Exchange Fair dan Global Village, mem-follow up orang-orang yang berminat bergabung dengan AIESEC, menjadi EP manager untuk Mitha (bukan Haru-chan loh XD), mencari performer dan pengisi stan bazar, mengundang media untuk konferensi pers, dan sebagainya.

untuk XF, kami mengundang beberapa universitas seperti Universitas Ciputra (UC), STIKOM, Universitas Surabaya (UBAYA), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Kristen Petra (UKP), Universitas Pelita Harapan (UPH), dan tentu saja UNAIR. dari sekian banyak list itu, yang benar-benar terlaksana hanya di UC, STIKOM, UBAYA, dan UNAIR. tapi tak apa. dari XF ini, kami mendapat beberapa Exchange participants, dan new member tentunya :)

GV, diagendakan terlaksana pada tanggal 18 Desember 2010. aku harus mencari pengisi acara dan mini bazaar. juga menghubungi beberapa media untuk meliput acara kami. karena acaranya ini bertepatan dengan progres Japanese World, aku jadi pusing setengah mati. di satu sisi, aku harus cari dana untuk JW, di sisi lain, aku harus ambil tindakan juga dalam acara ini. akhirnya aku coba menggabungkan keduanya. aku mengajak Ryourikai Niseikai untuk berjualan di mini bazaar Global Village. keduanya setuju, dan sama-sama menguntungkan. Niseikai dapat kesempatan untuk berjualan mencari dana untuk JW, sedangkan GV mendapat pengisi stan untuk mini bazaarnya. alhamdulillah jualan mereka laku keras.


 lalu untuk pengisi acara, aku mengajak Yosakoi Niseikai , yang menampilkan Arenji
dan juga ENCORE, Super Junior cover dancer, yang menampilkan Bonamana

over all, acara berjalan cukup baik. walaupun ada beberapa kekurangan di sana-sini. tapi alhamdulillah, acara ini terbilang cukup sukses. katanya sih, dapat banyak pujian. bahkan CCCL mau diajak bekerja sama lagi jika ada acara semacam ini lagi
inilah para AIESECer Surabaya yang berpose narsis setelah Global Village
oh iya, seminggu sebelum Global Village, aku sempat "melepaskan diri" dari segala macam kejenuhan dengan ikut camping bersama mas Diyan, Angga, mas Mirza, dan Wita. camping ini sebenarnya bertujuan untuk survei persiapan Happy Camp, acara JJUA yang bertujuan untuk mencari kader baru kepengurusan JJUA. tapi dasar bandel, bukannya survei, malah bersenang-senang XD terbukti dengan tidak ada satupun dari kami yang membawa pulpen, bahkan notes untuk mencatat hasil survei. hahaha.... ahirnya, yang menjadi bukti hanyalah foto-foto narsis kami XP

itulah beberapa cerita singkat mengenai kehidupan organisasiku sekarang. alhamdulillah satu per satu tanggung jawabku sudah ditunaikan *haji kali?* sekarang tinggal JW saja. aku hanya bisa berdoa, semoga tim danus sponsor bisa mendapatkan sponsor, agar acara ini bisa berjalan dengan baik. dan semoga mbak Meti tenang di alam sana...
Berita Kecelakaan Meita Nurdiansyah

kami tak ingin mbak Meti meninggal sia-sia, makanya kami ingin agar acara JW ini sukses. semoga.....

Ospek Jurusan Sastra Jepang 2010

huwaa.. akhirnya bisa blogging juga! sebenernya sudah lama aku ingin menulis di sini, tapi baru kesampaian sekarang karena sibuk. hehehe....

oke, kita mulai dari Nakayoshi Naito 2010. NN diadakan tanggal 1-3 Oktober 2010. berbeda dari konsep-konsep sebelumnya, NN kali ini camping di Purwodadi. asyik kan! namun yah.. karena baru pertama kali, makanya kami banyak menemukan kesulitan. antara lain: banyak semut ganas yang mengerubungi tenda kami sehingga kami tak nyaman tidur, area Purwodadi yang luas dan gelap kalau sudah malam hari. kalau dari diriku sendiri, yang menghambat adalah masalah kesehatan. H-2, aku flu berat. tapi alhamdulillah, dengan mengonsumsi banyak makanan, vitamin, dan obat, akhirnya aku bisa mengikuti NN juga, walau terpaksa pakai masker sih :D

narsis gila! hwahahaha... XD
oh ya, di NN ini aku jadi trainer untuk kelompok 2 yang terdiri dari Vivi, ruth, Desynta, Meinar, Lina, dan Roshid. tapi ketiga orang anggotanya tak bisa datang/ Meinar, tak diperbolehkan oleh orang tuanya. Roshid, habis sakit typhus. Lina, merawat kakaknya yang tengah menjalani kemoterapi. jadilah ketia anggota yang berangkat: Vivi sang ketua, Desynta, dan ruth. ruth juga tak bisa mengikuti semua rangkaia acara dengan penuh karena ada urusan keluarga. tengah malam pertama ia dijemput orang tuanya, lalu malam kedua ia kembali ke camping ground. benar-benar mengagumkan! tak hanya Ruth, aku juga kagum pada anggota yang lain seperti Vivi dan Desynta yang berhasil menyelesaikan 6 pos game dari total 8 pos game. begitu juga dengan Meinar danRroshid yang membantu teman-temannya menyiapkan peralaran kelompok NN. sungguh membanggakan...

oke, langsung ke Monitoring Kepemimpinan yang baru saja selesai kemarin. MK yang diadakan di vila Claket Indah (tempat angkatanku NN dulu) tanggal 23-24 Oktober 2010 ini seru abis! oke, aku coba ceritakan kronologisnya ya...

Jum'at, 22 Oktober 2010
oke mungkin ini agak OOT, tapi aku ingin menceritakan sedikit tentang H-1 ini. malam H-2, aku disms Tama-chan supaya ikut rapat OGX pada Jum'at malam jam 6 maghrib. tadinya aku ragu, karena Sabtu pagi kan harus berangkat. tapi karena tak enak lama absen rapat AIESEC, akhirnya aku menyempatkan ikut. aku packing barang-barang yang perlu kubawa seefisien mungkin, lalu berangkat kuliah. aku juga membawa kertas tugas Sakubunku, biar bisa kukerjakan di kampus. aku tak ingin hari Senin-nya aku terburu-buru mengerjakan tugas seperti yang dulu-dulu. alhamdulillah tugas Sakubunku selesai. aku berencana mengumpulkannya har itu juga. tapi Kome meminjamnya, dan berjanji akan mengembalikan Senin. ya sudahlah, toh sudah selesai ini. aku pinjamkan pada Kome.

kuliah selesai. aku menunggu Ruri yang kuliah sore. kenapa? karena aku berencana menginap di kostnya, atas saran Tama-chan. sudah dapat ditebak, rapat itu takkan selesai dalam waktu singkat. sangat mungkin baru selesai malam sekali. jam-jam di atas maghrib, angkot sudah jarang lewat. makanya lebih baik aku menginap di kost Ruri. yah, lumayan... bisa hemat ongkos angkot juga. kalau menginap di kost Ruri kan tak perlu keluar ongkos pulang hari itu dan ongkos berangkat keesokan harinya. lagipula, aku tak yakin bisa datang tepat waktu kalau aku berangkat dari Bendul Merisi.

meskipun begitu, menginap di kostnya pun lumayan susah, karena aku tak punya cukup uang. uangku habis untuk fotokopi rundown dan pembagian kelompok peserta. aku makan dengan nasi pecel yang murah, lalu meminta tolong pada Nene untuk membawakan beberapa kebutuhan cewek lainnya. memang, di saat kepepet seperti itu, akal harus bener-bener main. aku sangat bersyukur Allah memberiku jalan untuk setiap masalahku.

jam setengah 7 malam, aku dan Ruri ke Surabi Chubby di Srikana untuk rapat. sebenarnya aku sangat lelah dan mengantuk, tapi aku paksakan untuk tetap fokus pada rapat. dan seperti yang sudah diduga, rapat itu baru selesai jam 9. fuh... untung aku menginap. tak perlu khawatir pulang deh... begitu sampai di kost Ruri, aku makan, lalu segera tidur.

Sabtu, 23 Oktober 2010
keesokan harinya, aku bangun sekitar jam 5. aku mandi, lalu segera berpakaian. jam setengah 6 kurang, aku berangkat ke kampus. kost Ruri memang dekat kampus B, yaitu di daerah Gubeng Airlangga. jadi aku tak telat. sesampainya di sana, banyak panitia dan beberapa peserta yang sudah stand by. begitu Nene datang, aku langsung briefing dia yang tak masuk selama 2 hari karena sakit. yap, aku dan Nene masuk sie acara sekaligus mentor! yak, duet Podpod dan Popok akan segera menghancurkan cara ini!!! XDDD

sekitar jam 6, garnisun yang kami sewa datang. setelah semua peserta yang fix ikut datang, kami semua berdoa agar acara ini berjalan lancar. lalu aku dan mbak Pipit membimbing kohai masuk ke garnisun. setelah semua beres, aku turun dan bergabung dengan "pasukan motor". ada beberapa panitia yang berangkat dengan motor: Pyok-Rio, Didin-Risda, Agil-Mbak Meti, Kie-Ghofur, dan aku-Mas Niko. setelah garnisun, mobil mas obenk, dan mobil Cintya berangkat, barulah kami berangkat. namun, di pom bensin dekat Carefour, kami mampir untuk isi bensin, lalu melanjutkan perjalanan.

oh ya, sedikit intermezzo, tadinya Cintya berencana naik mobilnya sendiri. tapi setelah dibujuk sang ketupat, Risda, akhirnya dia mau naik garnisun bersama peserta lainnya. tapi ada untungnya juga dia bawa mobil. barang-barang bawaan kami bisa kami titipkan di mobilnya. tasku sendiri aku titipkan di garnisun, tapi aku bawa tas mas Niko yang enteng itu.

jam 9.03, kami sampai di villa Claket Indah. kami membagi peserta ke dalam beberapa kelompok. ada 3 kelompok cewek dan satu kelompok cowok. kelompok cewek masing-masing mendapat satu kamar. sedangkan kelompok cowok, karena hanya 4 orang, harus berbagi dengan panitia cowok lainnya. sedangkan panitia cewek dapat satu kamar. tapi paling-paling pada prakteknya pada tidur dia aula :D

satu per satu acara berlangsung. mulai dari materi oleh mbak Pipit, mas Wawan, dan mas Totot, games-games seperti Stop the Bus, dan lain-lain. kendala kami adalah waktu. banyak yang molor karena makan, ke kamar mandi, dan sebagainya. tapi overall, cukup bagus. menjelang malam, sensei-gata mengunjungi kami. ada Syahrur-sensei, Eli-sensei, Adis-sensei, dan juga duet dosen Jepang Maki-sensei dan Nozomi-sensei. yay! Syahrur-sensei sempat memberi prakata kepada kami. kami senang sensei-gata bisa hadir. apalagi dosen Jepang kami mau tinggal bersama kami. asiiikkk....

malamnya merupakan acara penting. ada curhat bersama mentor, wawancara potensi diri, dan sebagainya. semua itu menimbulkan deja vu. ah, jadi inget NN tahun lalu... tapi kini aku menjadi mentor. kali ini bukan aku yang dibimbing, tapi membimbing. aih, tak terasa waktu cepat sekali berlalu ya... *sok tua*

setelah curhat, aku tidur di aula beralaskan tikar, berbantalkan jaket, dan berselimut seprai tipis. . tapi karena dingin, aku terbangun. aku ke dapur mencari makanan dan teh hangat. di dapur, aku melihat ada kasur kapuk yang kelihatannya cukup menjanjikan. tapi ada mas Adit, Pyok, dan Agil yang tidur di situ. ah, sebodo amat dah.. . daripada aku gak bisa tidur dan nangis karena kedinginan (aku tak tahan dingin, sumpah), mending juga berkompromi dengan mereka. aku tidur di pinggir, sebelah mas Adit. waktu itu aku tak memikirkan apapun, selain tidur karena sudah lelah. tapi itu malah jadi skandal. paginya, aku terbangun dan mendapati Pika berdiri di sampingku dengan hp kamera di tangan. tapi begitu melihatku membuka mata, Pika langsung menyembunyikan hp itu. aku sih berpura-pura tak tahu. aku yakin Pika belum sempat mengambil foto apapun. lalu aku keluar dari dapur. mas Wija menggodaku, dan menunjukkan fotoku yang tidur di samping mas Adit. sebodo teuing lah.... toh ga ngapa-ngapain ini.

Minggu, 24 Oktober 2010
agenda hari itu cukup santai. hanya ada games dan award. kegiatan dimulai dengan senam pagi yang konyol, games Shiritori yang cukup geje, dan games air. nah ini dia yang ditunggu-tunggu! setelah peserta memainkan games dari panitia, Pyok menggendong Risda dan menceburkannya ke kolam. yap, perang dimulai! satu per satu diceburkan ke kolam, seperti dulu. aku yang berdiri di pinggir kolam, didorong Kie. hahaha.... dasar! lalu aku mencari mangsa lainnya. tapi aku malah jadi korban orang lain. Alfi mendorongku ke kolam dua kali. lalu, saat Rezar, aku, dan teman-teman yang lain mencoba menceburkan mas Niko, aku malah didorong ke kolam entah oleh siapa. jadilah mas Niko, aku, Rezar, dan Dewi masuk ke kolam (lagi). dasar sial! ahahaha.... lalu, aku minta tolong mas Fajar a.k.a Lek Hadi untuk menarikku keluar kolam. tapi dasar emang aku usil, aku menariknya masuk ke dalam kolam! tapi aku kena batunya juga. aku ketiban Lek Hadi yang jatuh ke kolam -___-"

puas bermain, kami kembali ke villa. setelah mandi, bersih-bersih diri, kami makan bersama. lalu, kami mengadakan amplop berjalan, seperti waktu MK angkatanku dulu di Villa Putih, Batu itu loh... semua duduk melingkar. setiap orang mendapat satu amplop, menulis namanya di atas amplop, lalu memutarnya. setiap mendapat satu amplop dari orang lain, kita harus menuliskan kesan, pesan, atau apapun kepada si pemilik amplop. kalau di LCC, kayak sugar cube gitulah. bedanya, amplop sugar cube ditempel di dinding, dan berisi kata-kata "manis". kalau amplop berjalan, isinya bisa bermacam-macam, entah itu baik ataupun menjengkelkan. begitu aku mendapatkan kembali amplopku, aku langsung menyegelnya dan berniat membacanya di rumah. yang seru dari amplop berjalan ini adalah saat membacanya dan menebak-nebak dari siapakah pesan itu berasal.

setelah amplop berjalan, penyerahan awards. peserta terbaik jatuh pada Pipit (1nensei loh, bukan 2nensei :p) dan Trya. mereka mendapat kaos panitia MK (oh ya, tahun ini panitia dan peserta dapat kaos loh... bedanya panitia berwarna hitam dan peserta berwarna putih. keren kan?) lalu, peserta terbaik harus berdiskusi dengan peserta lainnya untuk menentukan siapa panitia cewek-cowok terbaik. mereka memilih mbak Pipit dan mas Wawan. omedetou gozaimasu, senpai-gata! mereka mendapat hadiah yang....... konyol. mbak Pipit dapat boxer bermotif Upin-ipin, mas Wawan dapat kaos singlet. kami memaksa mereka memakainya saat itu juga. mas Wawan melepas kaosnya dan memakai singlet itu, sementara mbak Pipit berusaha keras memakai boxer itu di atas jeansnya. benar-benar kocak! pasti idenya Risda! memang dasar imouto-chan ku itu... hahahaha....


sekitar jam 3, kami pulang. seperti waktu berangkat, aku bersama "pasukan motor" lain berangkat terakhir. perjalannya seru, karena jalannya menurun. yah, walau deg-degan juga sih, karena motor mas Niko hampir oleng di jalan menurun. wah, ga kebayang deh kalau sampai jatuh ke jurang. naudzubillah min dzalik....

sampai di Surabaya, mas Niko menurunkanku di dekat RSI. aku berjalan kaki menyeberangi jalan menuju Bendul Merisi. melelahkan, tapi menyenangkan sekali. seperti harapanku tahun lalu, MK tahun ini juga sangat menyenangkan. semoga NN dan MK tahun depan pun begitu. amin ya rabbal alamin...

oh ya, sedikit tambahan. aku dapet trademark baru lohh: "senyumannya mematikan". kok bisa? jadi gini, waktu main Stop the Bus, kelompok 2 yang terdiri dari Roshid, Rif'al, lalu entah siapa lagi membuat deskripsi mengenai Didin pada awalnya. tapi karena kelompok lain sudah membuat terlebih dulu, maka aku menyuruh mereka membuat lagi. lalu pada saat terakhir, kelompok 2 membacakan deskripsi orang yang mereka maksud.


1. putih
2. berponi
3. tidak gemuk
4. ceria
5. senyumannya mematikan


aku mau ketawa mendengar deskripsi terakhir. tapi, ternyata aku tak boleh tertawa dulu, karena Vina-chan mengatakan "stop the bus!" aku mempersilakannya menjawab, lalu dia menjawab "Cha-senpai". aku bengong. kelompok 2 membenarkan. aku speechless.saat itu juga semua orang yang ada di aula itu, baik peserta maupun panitia, tertawa terbahak-bahak "ngahahahahha..." sejak saat itulah aku mendapat trademark "senyum mematikan" dan itulah yang banyak ditulis di dalam amplopku XD
yah... pokoknya MK tahun ini seru gila! XDDD

bersama Nene "popok"

ya Allah... aku kumel banget XDDD
Panitia MK 20101: Ore Sanjo!!

Idul Fitri 1 Syawal 1431 H

yaa... akhirnya bisa posting juga pas hari pertama lebaran! yay! hahaha... apa istimewanya ya? emang apa yang mau aku ceritain? aih, bodo amatlah... yang penting bisa posting dulu. hohoho....

oke... mungkin kita mulai dari malam takbiran dulu, yaitu kemarin (9 September 2010). malam itu aku keluar sama Papa, sekalian ke pasar beli bahan makanan seadanya. memang, tahun ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu Lebaran yang sederhana tanpa kue Lebaran, baju baru, ketupat, salam tempel, dan segala macam kemewahan Lebaran lainnya. tapi, aku yang kini beranjak dewasa mulai mengerti bahwa ada yang lebih penting dari semua itu, yaitu esensi Lebaran. kalau kata mbak Dea di Twitternya, esensi Lebaran adalah saling memaafkan secara personal (bukan hanya via sms atau online di FB maupun Twitter, karena kesungguhan si pengirim untuk meminta maaf diragukan). aku sih 50:50 terhadap pendapat itu. setuju, karena memang kesannya si pengirim hanya melakukan formalitas saja. tidak setuju, karena sms, FB, dan twitter adalah beberapa fasilitas yang memudahkan kita untuk berkomunikasi. apalagi kalau teman atau saudara kita jauh, tidak mungkin untuk bertemu. jadi, tak ada salahnya juga kan? yaaa.... apapun, eensi Lebaran menurutku adalah kembalinya kita kepada pribadi yang fitrah suci. insya Allah.... aku menyadari, walaupun tak ada kemajuan bagiku (dan mungkin keluargaku?) dari Lebaran sebelumnya ke Lebaran tahun ini, tapi aku sangat bersyukur Allah senantiasa memberikan kasih sayangNya kepadaku, kepada kami, kepada kita, sehingga kita masih bisa hidup di dunia ini dan melakukan perbaikan-perbaikan. mudah-mudahan begitu deh... amin...

lalu, datanglah hari yang akbar itu. pagi ini aku bangun dan segera mandi. dingin! aku membantu Mama menyiapkan baju-baju. ya, memang tak ada baju baru. tak apa deh... bisa berkumpul satu keluarga (walaupun tak seutuhnya rukun) aku sudah bersyukur. Papa berangkat ke masjid belakang rumah duluan. adek Iqal keliatan mabushii dengan baju koko biru mudanya, segera menyusul. aku dan Mama jalan agak jauh ke masjid di tengah perumahan Cinde. Mama yang minta ke sana. aku menurut saja.

kami melaksanaka sholat Idul Fitri dengan khusyuk. alhamdulillah tidak hujan. kata Papa, hujan jarang turun di hari pertama Lebaran. biasanya sih di hari kedua. aku setuju juga. seumur-umur, baru satu kali aku menemukan hujan di hari pertama, seingatku waktu masih di Bekasi. waktu itu kami akan sholat di lapangan dekat masjid Al-Anshor perumahan Bumi Satria Kencana Bekasi Selatan itu loh... tapi sayang hujan rintik-rintik. itu saja sih yang bisa kuingat. tapi katanya di beberapa daerah tahun ini juga diguyur rintik-rintik. walah... tetep khusyuk ga yah? hehe....

selesai mendengarkan khutbah, kami pulang. Papa dan Adek sudah sampai duluan di rumah. aku meminta maaf pada Papa. lalu kami ke rumah beberapa tetangga untuk meminta maaf. pulangnya, aku minta maaf pada Mama dan adek. jujur, aku tak merasakan haru saat meminta maaf. apakah aku angkuh? apakah aku egois? apakah hatiku sudah membatu? naudzubillah min dzalik... yah, aku berharap suatu saat nanti bisa benar-benar terenyuh dalam meminta maaf, supaya hati ini bisa plong. mungkin tahun depan? wallahu 'alam bisshowab... amin...

kami makan lontong sayur dan kentang balado yang kemarin aku dan Mama bikin. waduh, pedasnya! perutku sampai sakit! tapi alhamdulillah masih bisa makan masakan Mama. entah kapan lagi aku bisa merasakannya. makanya, apa yang ada sekarang selalu aku usahakan untuk disyukuri.

tetangga-tetangga mulai berdatangan. semua menanyakan di mana Mama. yah, memang tak lazim kalau ada seorang ayah dan anak, tapi dan ada sang ibu, sementara sang ibu jelas-jelas ada di rumah. menyadari itu, aku memanggil Mama. tapi Mama enggan keluar. apa boleh buat... lalu berdatangan juga anak-anak kecil. melihat mereka, hatiku terasa dihantam benda keras. mereka.... pasti mengharapkan salam tempel. ya, anak-anak yang masih polos itu, yang memiliki banyak harapan dan keinginan, yang masih belum tahu apa-apa tentang kehidupan ini.... aku tak berani melihat mereka. aku tak tega mengecewakan permintaan mereka yang sederhana: salam tempel. tapi, sekali lagi, apa boleh buat. keluargaku tak mampu memberikan salam tempel. mereka pergi, dan aku bisa melihat jelas kekecewaan tergurat di wajah mereka. melihat mereka, aku jadi ingat sosok masa kecilku. tapi segera aku membalikkan badan, tak ingin jatuh dalam kesedihan di hari raya yang penuh kemenangan bagi para pemenang ini.

yaa... itulah sekilas mengenai cerita Idul Fitri tahun ini. berkesan? bisa ya, bisa tidak. aku belajar beberapa hal, yang tersembunyi dalam cerita-cerita itu. aku ingin mengabadikannya dalam public blogku ini, selain untuk mendokumentasikannya, aku juga ingin berbagi kepada para pembaca blogku, baik yang setia maupun tak setia. hehehehe.... inilah Idul Fitriku tahun ini. semoga tahun depan ada peningkatan, terutama ibadah. amin ya rabbal alamin....

selamat datang bulan Syawal... kami sambut engkau dengan penuh suka cita... :)

Buka Bersama dan Reuni

Ramadhan tahun ini, ada yang berkesan. banyak buka bersamanya! XD pertama, buka bersama anak-anak Sastra Jepang tanggal 30 Agustus 2010. pada momen ini, kami bertemu kouhai angkatan 2010. dari yang kudengar, jumlah angkatan bawah kami itu sekitar 31 mahasiswa, di antaranya 5 orang cowok. waw.... sedikit sekali cowoknya! padahal aku mengharapkan cowoknya bisa lebih banyak, karena aku membutuhkan banyak SDM cowok dalam kepanitiaan Seminar Jepang yang aku pimpin sekarang ini. hahaha.... tapi tak apa, cewek atau cowok gak masalah... semua sama saja...

hari itu, ada yang spesial, Maki-sensei dan Nozomi-sensei bernyanyi untuk kami! diiringi permainan gitar dan bass Pyok, Mentos-senpai, dan Naufal-senpai, mereka bernyanyi dengan merdu. apalagi suaranya Nozomi-sensei, wuiiihhh... merdu sekali! saat mereka menyanyikan lagu kedua, yaitu Memories (endingnya One Piece itu lohhh...), aku sampai histeris. tapi sayang, sebelum mereka selesai menyanyi, aku sudah harus pulang ke Bendul Merisi bersama Gii.


buka bersama berikutnya, tanggal 4 September 2010 bersama anak-anak TV_LCD Castle. yap, bersama para alumni kelas Bahasa 2008-2009! tadinya sih rencana mau diadakan di rumah Desy, mpusku tersayang. tapi akhirnya diubah ke rumahnya Sisca di Jalan Riyanto 56, Prajurit Kulon. saat mendengar kata "Prajurit Kulon", aku langsung mikir. berarti dekat rumahku ya? tapi di mana itu?? akhirnya aku minta Norma menjemputku di halte SMA Negeri 1 Puri dan berangkat bersama. aku datang sekitar jam 5 kurang. Norma belum datang. gantinya, malah aku bertemu Wiwik dan teman-temannya. dia tak bisa ikut buber plus reuni kami, karena dia ada acara dengan teman-temannya itu. aku hanya tersenyum maklum.

aku masih menunggu Norma, dan sesekali mengobrol dengan Wiwik. aku tak bicara dengan teman-temannya (karena gak kenal!), kecuali dengan seorang cowok (mungkin pacar Wiwik). dia bicara padaku, dengan intonasi yang menurutku kasar. apalagi waktu dia bilang, "kon iku wong endi? isok boso Jowo ta gak? sekolah 3 taun ndok kene kok yo gak isok boso Jowo..."

mendengar itu, hatiku sakit. selama ini aku memang berbahasa Indonesia kalau berbicara dengan orang yang tak kukenal. aku benar-benar tersinggung dengan kata-katanya. memangnya dia siapa? songong banget sih... biarin aja kalau aku pakai bahasa Indonesia, memang kenapa! dari pada aku bicara pakai bahasa Jawa ngawur, kan lebih parah. bete banget.... Wiwik langsung menengahi. aku hanya memalingkan pandangan ke arah 'Link'erBell. dasar sial! tapi sebelum mereka berangkat meninggalkanku, cowok itu minta maaf. dia sih ga merasa kata-katanya kasar. saat itu aku tersadar, sifat masing-masing orang itu memang berbeda. mungkin saja sikap kita yang kita anggap baik dan sopan, malah terlihat memuakkan bagi orang lain. dan akhirnya, walaupun aku masih jengkel, aku berusaha memaafkan cowok itu.

jam setengah 6 sore, Norma baru datang. memang dia bilang akan telat karena harus belanja untuk buka bersama ini. kami berangkat. dengan Revo Papa, aku mengikutinya dari belakang. dia cepat sekali! aku hampir tertinggal. saat kami sampai, aku beru tahu kalau rumah Sisca dekat sekali dengan rumahku! tahu begitu ngapain jauh-jauh muter ke SMA Puri ya? hahaha....

begitu kami datang, yang lain sudah berkumpul. memang tidak semua bisa hadir, tapi setidaknya ada 15 (lebih dek kayaknya) anak yang mewakili. senang rasanya berkumpul lagi dengan mereka. ada begitu banyak es, makanan, dan tentu saja tawa. tawa Norma dan Aldi yang begitu khas, mengingatkanku pada masa SMA. ya Allah kok aku sok tua gini sih? ahahaha.... yang jelas aku senang sekali bersama mereka :)


ki-ka: Rima, Bolang, Tutut, Risma, Maya, dan aku :D
sehari kemudian adalah buka bersama alumni SD Al-Husna Bekasi Selatan. beberapa minggu sebelumnya, Firza memang sudah memberitahu via Facebook. tapi apa daya, aku tak bisa ke sana tahun ini. selain tak ada uang, aku juga ga mungkin meninggalkan rumah dalam keadaan yang serba canggung ini. aku berharap tahun depan bisa mengikutinya :)

lalu tanggal 6 September, yaitu kemarin, waktunya buka bersama alumnus SD Sooko 1 angkatan 1997-2003 di rumah Gindho a.k.a Andi, belakang SD Sooko1. walaupun aku tak tahu rumahnya, tapi aku berhasil menemukan rumah itu sesuai petunjuk Arif. saat aku datang, sekitar jam 5 kurang, hanya ada Cicis dan Dini. padahal sudah telat hampir satu jam dari waktu yang ditentukan. namun akhirnya satu per satu berdatangan. aku pangling melihat mereka. mungkin karena lupa dan karena sudah banyak yang berubah. walaupun ada juga yang masih tetap. kami saling bertanya aktivitas yang tengah masing-masing dari kami jalani sekarang ini. ada yang kuliah di STAN, universitas Muhammadiyah, Universitas Negeri Solo.. ada juga yang sudah bekerja, seperti Artanto di Ajinomoto dan Nanang di SPBU Sedati. kami juga mengingat-ingat masa-masa SD dulu. siapakah guru yang paling berkesan, kenangan yang paling diingat, teman yang dianggap paling baik, dan sebagainya. lalu kami mengisi lembar biodata dan menandatangani poster yang tertempel foto SD dulu. amazing! betapa aku menikmati malam itu, walau aku hanya bisa berada di sana sebentar (jam 8 malam aku pamit pulang)

foto kelas 6A angkatanku dulu, bersama wali kelas kami Pak Sugi. aku paling pojok lhooo XD


aku begitu senang bisa berada bersama semua teman-teman lamaku lagi. lalu terlintas sebuah pertanyaan di benakku, mengapa dulu aku bisa tak ingin berada bersama mereka? jenuh? mungkin? tapi jika aku benar-benar berusaha menjauh dari mereka, maka aku adalah orang yang merugi. sungguh beruntung aku bisa memiliki teman seperti mereka.

tahun ini, walaupun Ramadhanku kering ibadah, tetapi Allah dengan kasih sayangNya masih melimpahkan kenikmatan sederhana yang indah. terima kasih dan sujud syukur hamba haturkan padaMu ya Allah....

Luka di Bulan Ramadhan

malam ini, aku ingin menuliskan sesuatu.... bisa dibilang cerita sedih.

kali ini aku sengaja tidak menulisnya di blog yang satunya lagi. aku tak ingin hanya sekedar menuangkannya saja, tetapi juga berbagi duka ini pada kalian.

karena terlalu berat untuk aku tanggung sendiri.

baiklah, langsung saja aku mulai dari awal perkara.

waktu aku sampai rumah dari Surabaya pukul setengah 2 tadi, aku memang diberitahu Papa kalau gas habis. alhamdulillah aku mendapat honor dari mbak Rani, orang tua Putri. aku memang niatkan untuk memberikan honor pertamaku itu untuk keluarga sepenuhnya. jadi dengan uang itu kami membeli gas.

sorenya, sekitar pukul 15.40, aku mendengar orang rumah ribut tentang gas. sepertinya gasnya bocor. atau ada kendala lain. yang jelas kompor tak mau menyala dan di dapur tercium bau gas. aku baru bangun tidur karena kelelahan. ada tetangga kami yang membantu membetulkan, tapi ternyata tak bisa. lalu orang rumah mulai meributkan sesuatu yang aku tak mengerti ujung-pangkalnya. aku hanya tahu masalah itu dipicu soal gas. adek mulai marah-marah. semua marah-marah. dalam hati aku bergumam, "ini bulan puasa, demi Allah..." tetapi mungkin juga faktor lapar menjadi pemicu marah. semalam, waktu aku menginap di rumah Mbak Novi, aku diberitahu Papa kalau di rumah tak ada apa-apa untuk dimakan. sahur pun dilalui dengan begitu prihatin. aku sedih sekali mendengarnya.

adek dipanggil Papa ke depan untuk dinasihati. ya, tingkahnya akhir-akhir ini kurang ajar. tapi aku maklum. dia pasti tertekan dengan berbagai cobaan yang ada di rumah. dan dia tak punya tempat yang pantas untuk menampung keluh-kesahnya (apa gunaku menjadi seorang kakak ya? aku payah...). lalu tiba-tiba saja dia menghambur ke belakang dengan langkah serabutan dan mengambil minum. aku, seperti biasa, tak berani melihat dan mengetahui kenyataan yang tengah berlangsung itu. aku hanya menyibukkan diri dengan membereskan barang-barang yang ada di sekitarku. lalu terjadilah. Papa marah karena adek meninggalkan Papa yang tengah menasihatinya. adek sendiri merasa dia tak harus mendengarkan keluh-kesah orang lain, karena dia sendiri tertekan. ya, semua tertekan. termasuk aku. maagku sampai kambuh beberapa kali karenanya. semua kucoba kutahan. tapi orang rumah tidak. dan sore ini menjadi momen menumpahkan semua perasaan. aku jadi ingat kejadian tahun lalu (sehari sebelum Hanif datang ke rumah, hanya itu yang bisa kuingat mengenai detil waktunya) saat adek memaki-maki Papa, lalu adek dan Mama keluar rumah. aku ingat aku menangis sejadi-jadinya, sms Sora-chan yang bahkan belum mengenalku sepenuhnya, dan meringkuk di belakang pintu kamar Papa seperti anak autis yang putus asa. tapi kali ini aku hanya bisa duduk di sofa depan, menangis tanpa suara menyaksikan pertengkaran fisik antara Papa dan adek (juga melibatkan tetangga kami sebagai pelerai). aku merasa bodoh. apa gunanya menjadi seorang jujitsan kalau aku sendiri tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah pertengkaran itu? aku merasa malu dan semakin menyalahkan diriku sendiri.

dan seperti yang sudah-sudah, rumah seolah-olah terbagi dalam dua kubu: aku dengan Papa, dan adek dengan Mama. sebenarnya aku tak ingin memihak siapapun, tapi jelas Papa membutuhkan pendamping. itu yang aku pikirkan. lagipula aku tak ingin bersikap ceroboh. kejadian tadi membuatku amat sangat berhati-hati dalam bertindak dan berbicara. karena kalau ada salah kata atau salah sikap, aku hancur. aku memikirkan kuliahku yang di back-up oleh nama dan kerja keras ayahku. aku tak dapat membayangkan kalau seandainya aku dianggap "musuh" (oke, itu bukan perumpamaan yang tepat. tapi aku tak menemukan istilah lain) oleh Papa. bisa-bisa kuliahku di UNAIR tamat sudah.

Papa menasihatiku banyak. juga memintaku agar tidur di kamarnya saja, bukan di kamar tv dengan adek dan Mama seperti biasanya. terus terang, sampai detik ini, aku masih belum paham benar mengapa Papa selalu menyuruhku seperti itu setelah bertengkar hebat. ya, Papa selalu menyuruhku diam di kamarnya kalau habis bertengkar hebat dengan Mama atau adek. aku tak mengerti tujuan yang sebenarnya. aku sendiri tak ingin menerka-nerka. yang jelas, aku trauma. aku yakin maksud Papa baik, tapi menyuruhku tidur di kamarnya, menimbulkan deja vu yang menyakitkan kepala dan hatiku. entah bagaimana menjelaskannya, tapi aku tak suka dipisah dengan Mama dan adek. aku merasa seakan-akan akan berpisah selamanya, setiap kali mengalami deja vu itu. dan itu membuatku menangis lebih perih lagi.

tapi untuk amannya, aku hanya akan menuruti saja kata-kata Papa. aku selalu begitu. tak mengerti kenapa. aku hanya tak ingin menimbulkan masalah lebih panjang lagi.

untuk mengganti suasana, saat adzan Isya' berkumandang, aku ikut Papa ke mbah Ity untuk mengambil kartu askes. di jalan begitu dingin, dan aku hanya memakai pakaian tipis. di Balong Bendo hujan. tambah dingin.... tetapi setelahnya kering lagi. daerah itu memang selalu begitu, seolah daerah itu adalah tempat transit hujan. agak menyebalkan, tapi aku tak ingin menyerapahi apapun. tidak malam ini. aku ingin tenang....

kami hanya sebentar di rumah mbah Ity. kami pulang sebentar ke rumah. sampai di rumah jam setengah 10 malam lebih. lalu kami segera berangkat ke warnet. aku perlu refreshing, dan menuangkan cerita ini ke blog langsung.

aku tak mengerti kehidupan yang dihamparkan di depan mataku ini. tapi aku sudah menyerahkan segalanya pada Allah. biarlah Allah yang melindungiku. dan aku menjalani kehidupan ini dengan performa terbaik yang bisa aku persembahkan.

benar kata seorang centenarian yang tinggal di Loma Linda (aku agak lupa namanya), "Tuhan adalah sahabat yang baik"

(hanya saja, kenapa aku masih belum bisa menjadi "sahabat yang baik" untukNya?)

dengan sebuah luka di bulan yang suci ini, hamba berharap Engkau memberi hamba petunjuk, agar hamba dapat memahami kehidupan yang telah Kau atur untuk hambaMu ini ya Allah...

setiap kejadian pasti ada hikmahnya, ya kan? aku harap aku bisa belajar darinya.

Menjelang Ramadhan

wah, besok sudah puasa. tak terasa ya... malam ini aku ga sholat tarawih >.< tapi aku tetap niatkan puasa. semoga puasa di Ramadhan tahun ini menjadi lebih berkah dan semua amalan diterima. amin...

sebenarnya banyak yang ingin aku katakan di sini. tapi yah.... intinya: aku dan keluargaku harus lebih banyak bersabar. dan aku yakin bahwa keprihatinan yang dijalani dengan sabar akan membuahkan kenikmatan yang manis...

oh ya, akhirnya selama bertahun-tahun, aku berhasil menemukan profilnya Indah di facebook. kemarin aku diberitahu Dini. langsung deh aku add. melihat fotonya saja aku sudah merasa senang. semoga kami semua bisa menjalin kembali tali silaturahmi yang sempat putus itu.

dan aku berharap Ramdhan ini membawa berkah yang lebih untuk kehidupan berikutnya.

marhaban ya Ramadhan.. kami sambut engkau dengan penuh suka cita....

Fast Track Middle Management Team

aku lupa persisnya sejak tanggal berapa, seingatku sih pertengahan Juli, open recruitment untuk Middle Management Team melalui Fast Track dibuka. yah, mungkin sudah aku ceritakan di posting sebelumnya ya? baiklah, aku akan menceritakan tentang hasilnya pada babak pertama dan usahaku di babak kedua saja.

setelah mengirimkan semua dokumen yang dibutuhkan, akhirnya aku diberitahu bahwa aku lolos ke tahap seleksi wawancara. jadwal di posting melalui note di Facebook. aku interview untuk posisi ICX Service and Learning Manager via Skype pada tanggal 27 Juli 2010 pukul 15.45. lalu untuk posisi OGX Event Manager, tanggal 28 Juli 2010 pukul 10.00 di office AIESEC Surabaya. walah.... aku bingung untuk Skype. harus diinstal ke komputer atau hp android. mana punya aku fasilitas-fasilitas itu? tapi aku tetap mengusahakan. begitu aku sampai Surabaya, aku cari warnet yang ada fasilitas headset plus microphonenya. alhamdulillah ketemu. aku langsung download di situs resmi skype, lalu install. jam 4 kurang barulah interview dimulai. aku diinterview oleh mas Andes, Tama-chan, dan mbak Nila. kesanku untuk interview ini: bikin cekikikan. gimana engga? foto mas Andes sama Tama-chan begitu "menggemaskan" gitu... siapa juga yang ga tahan pingin ketawa?

lalu interview kedua di office yang cukup jauh itu. letaknya di Perumahan Galaxy Permai, daerah Keputih kalau tak salah. biasanya sih aku nebeng Ryan, tapi kali ini aku tak mau merepotkan dia terus. akhirnya aku tanya Tama-chan bagaimana ke sana dengan angkot. petunjuk dari Tama-chan sih: naik angkot WB di depan kampus B, turun di perempatan mau ke Coffee Corner (mana pula itu??!!), lalu oper angkot S. hmm....

untunglah aku tak sendiri. aku bareng Ruri yang juga interview jam 11 di office. jadi kami sama-sama berangkat dari kampus B jam 9 supaya tak telat.

kami sampai di sana sekitar jam 10. Puput sudah selesai diinterview. aaaahhh! akhirnya giliranku! aku diinterview Tama-chan, lalu di tengah-tengah mbak Milla datang juga. katanya sih, kalau interview harus lebih dari 1 orang, supaya obyektif. kesanku: menyenangkan dan cepat. andai semua interview bisa seperti itu :D

tak lama, mungkin sehari atau mungkin juga malamnya (?), aku ditelepon mbak Milla yang menggunakan nomor mbak Dea. mereka bilang aku tak diterima. aku berbesar hati mendengarnya. dan aku segera berpikir positif: masih banyak hal lain yang aku bisa kerjakan. mungkin tenagaku lebih dibutuhkan di tempat lain.

baru saja merencanakan kegiatan lain, aku mendapat berita via Facebook bahwa ada open recruitment babak kedua! wogh! aku langsung antusias. aku apply untuk External Communication Manager dan Secretary. banyak yang menyemangati di Facebook. aku merasa sangat berterima kasih dan memutuskan untuk tetap berjuang sampai akhir.

aku interview untuk Secretary pada 2 Agustus 2010 pukul 11.30 via YM. aku senang diinterview oleh mbak Milla. dia selalu mengucapkan "thank you" setiap kali aku menjawab. aku merasa dihargai. lalu jam 2 siang aku naik Surokerto menuju Surabaya. aku sampai jam 15.30, lalu interview di perpustakaan kampus B jam 16.00 untuk External Communication Manager dengan mbak Marina dan mbak Milla (lagi). aku sih senang diinterview mereka, tapi agak grogi juga ^^" meskipun begitu, aku tetap semangat dan optimis bakal diterima!

tapi, memang rencana manusia tak selalu berjalan mulus. 3 Agustus 2010, mbah Ity ke FIB menemui pak Aribowo dan ingin sekali melihat koleksi buku mbah Kakung di ruang baca FIB. Papa dan adek Iqal menemani. aku, yang sehari sebelumnya sudah stand by di Surabaya, rencananya akan mengikuti rapat NN jam 10.00 dan menemui mbah Ity jam 11.00. tapi, mbah Ity sudah datang jam 10, satu jam lebih awal dari  rencana. aku bingung, aku sudah berniat ikut rapat. mbah Ity mempersilakanku ikut rapat, tapi tidak dengan Papa. Papa "mengizinkan"ku dengan terpaksa dan marah. akhirnya aku ke SC dengan langkah berat. sampai di sana, Papa malah sms dengan nada yang menyesakkan: kecewa dengan sikapku yang lebih mementingkan kegiatan insidentil. saat membaca sms itu, aku merasa deja vu. entah kapan rasanya aku pernah mengalami kejadian serupa. tapi, bukan itu yang penting. aku izin pada mbak Pipit untuk tidak ikut rapat, lalu menyusul mbah Ity dan adek ke ruangan pak Aribowo.

suasana menjadi canggung. aku sendiri hampir menangis karena sms itu. dan aku merasa sangat terluka karena kegiatan organisasiku dianggap remeh oleh Papa.

mbah Ity menyerahkan beberapa koleksi buku mbah Kakung. aku menyerahkan lukisan figur pak Aribowo karya Papa. setelah sedikit berbincang-bincang, mbah Ity memutuskan untuk pulang. mbah Ity urung melihat ruang baca karena letaknya di lantai dua, dan mbah Ity sudah tak kuat berjalan lagi.

begitu keluar kampus B, kami makan di Depot Airlangga. sebenarnya makanan yang dihidangkan begitu enak, tapi moodku sedang tak baik. akhirnya aku tak habis memakan nasi goreng bakso yang lezat itu. selesai makan, mbah Ity dan adek Iqal pulang ke Kletek dengan taksi, sementara aku dan Papa ke rektorat untuk mengambil uang daftar ulang.

proses di rektorat cukup cepat. aku hanya perlu tanda tangan, lalu dapat deh bukti pembayaran daftar ulang semester berikutnya oleh rektor untukku. aku turun, dan ketemu mas Ginanjar yang baru saja selesai meliput berita rencana pembangunan lab baru di FST. kami berbincang-bincang sebentar, lalu berpisah.

di parkiran, aku mencoba menjelaskan kepada Papa mengenai kejadian yang membuat Papa kecewa itu. aku menjelaskan kalau aku sendiri sebenarnya sudah mau mengalah, tapi mbah Ity mempersilakanku pergi rapat. jadinya aku sendiri dilema. setelah mendengar argumenku, Papa menjelaskan panjang lebar mengenai organisasi, sks, kuliah, dan sebagainya. ah, kalah lagi deh... aku langsung mati kutu. dan menangis. aku masih tak mengerti kata-kata Papa. apakah itu berarti organisasi itu tak penting? apakah hanya sks dan IP saja yang penting? oh, entahlah....

esok malamnya, aku disms oleh mbak Milla dan mbak Marina. lagi-lagi aku tak diterima. yah, baguslah. setidaknya aku tak perlu "mengecewakan" Papa lagi dengan kegiatan organisasiku kan? aku hampir putus asa. aku tumpahkan perasaanku di Facebook. banyak yang berusaha menyemangatiku. tapi aku tak begitu peduli. photo tag dan message tentang full team MMT membuatku makin terluka dan muak. ya, aku kalah. kalah! benci sekali aku menyadari kenyataan itu. tapi aku berusaha menenangkan diri dan mengembalikan spiritku lagi. mungkin Shu-chan benar, ini semua hanya cobaan.

saat seperti itu, mbak Widy dengan manisnya menanyakan keadaanku via message di Facebook. aku terharu. mbak Widy yang tak begitu kukenal, yang tinggal jauh dariku di Jakarta sana, memperhatikan dan bersedia mendiskusikan masalaku. ya, mbak Widy yang bukan teman akrabku itu! sungguh berbeda dengan "mereka" yang sudah mengenalku lebih dulu, tetapi tak peduli denganku. mereka seolah tak melihat status-statusku. mereka tak mau memberi komentar, apalagi semangat. ah, muak aku dengan mereka! biarkan sajalah... aku tak mau berpusing-pusing dengan mereka.

meski agak sulit, tapi aku berusaha mengambil hikmah. semua sudah diatur oleh Allah. mungkin saja apa yang aku rencanakan dan inginkan, tak memberi manfaat yang cukup besar. mungkin saja kegagalanku ini menjadi peringatan untuk introspeksi. mungkin saja kegagalanku ini berarti sebuah batu loncatan untuk seuah keberhasilan di tempat lain. hidupku bukan tentang AIESEC saja, tapi juga keluarga, kuliah, Niseikai, Jujitsu, dan masih banyak lagi. mungkin Allah mengatur agar aku tak terlalu fokus di satu tempat saja, tapi merata di semua tempat. ya, bukankah rencana Allah begitu sempurna? saat tengah putus asa, lelah, dan marah, aku berusaha istighfar dan sabar. ayat "jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu" menjadi begitu berarti bagiku....

ya Allah, terima kasih untuk rencana yang telah Engkau susun untuk hambaMu ini. berikanlah kami hati yang tenang dan tabah selalu...

masih ada rencana lain yang harus dilaksanakan. bukankah aku sendiri masih mempunyai 42 impian dalam List of Dreamku? artinya, aku tak boleh patah semangat sekarang!

I don't wanna "die" today, till I can "kill" them (everything which interfere me to pursue my dreams)

Aktivitas Organisasi dalam Masa Liburan

sebenarnya dari beberapa minggu yang lalu aku berniat posting tentang LCC AIESEC yang diadakan tanggal 9 Juli sampai 11 Juli 2010 kemarin. tapi berhubung aku tak ada banyak kesempatan untuk online di warnet, jadi apa boleh buat. sekarang ini aku sudah lupa akan kesan LCC itu, jadi ya lupakan sajalah.

okee.... minggu ini memang aku sudah libur kuliah, tapi tidak untuk organisasi. ada Fast Track AIESEC Surabaya. kalau tidak salah tanggal 19 aku download booklet yang harus diisi. aku mengincar posisi OGX Event Manager dan ICX Service and Learning Manager. jadi, aku harus buat segala macam surat-surat yang harus disertakan sebanyak dua rangkap. deadline 21 Juli 2010 pukul 18.00. benar-benar bikin gila. sebenarnya aku bisa saja mengerjakan dengan santai dan tepat waktu. tapi, banyak hal yang harus dikerjakan di rumah. belum lagi menemani mbah Ity yang menginap di rumah kami. aku mencuri-curi waktu mengerjakan sembari menemani mbah Ity check-up mata dan syaraf ke rumah sakit. oh ya, aku juga ikutan check-up mata loh.... ternyata aku minus 1,5 dan 1,25. ada silindrisnya pula. kata Papa, orang silindris biasanya suka mengantuk. walah, pantes aja aku sering banget ngantuk....


tanggal 21 Juli sore, aku mengerjakannya dengan penuh semangat, dan tegang. akhirnya aku berhasil menyelesaikan dan mengirimnya sekitar jam setengah 6 sore. aku akhirnya bisa bernapas lega, sementara. sampai aku menyadari bahwa aku melupakan satu hal: open space. ada sebuah kertas kosong, di situ kita diminta menggunakannya sekreatif mungkin. dan aku lupa. bodohnya..... tapi ya sudahlah. aku berharap bisa diterima. aku sudah melakukannya sampai batasku.


tanggal 22 Juli, aku ke Surabaya, menginap di rumah Gii. rencananya aku akan mengikuti training Fast Tracker di office tanggal 22-23 Juli 2010. jujur, aku tak punya uang untuk tinggal sendirian di kost, jadi aku menumpang di rumah Gii. untung keluarganya maklum. mereka ramah sekali. memang rumahnya berantakan, tapi aku merasa cukup nyaman di sana. aku bersyukur punya teman seperti Gii.

masih tanggal 22, jam setengah 1 aku menuju Royal, karena Ryan akan menjemputku di sana. dia datang agak telat, tapi tak apa. toh aku santai saja dengan koleksi mp3 di 'Link'erBell. jam 1 lebih kami berangkat menuju office. tapi, ya Allah... jalanan macet! akhirnya kami sampai sekitar setengah 2. sudah banyak yang datang. aku dan Ryan masuk saja tanpa ada tampang berdosa. hahaha.... lalu kami mengikuti training sampai maghrib.

seharusnya 23 aku ikut training lagi. tapi, ternyata diundur sampai Minggu. akhirnya aku putuskan untuk pulang saja. tapi Minggu juga ga bisa ikut, karena aku mengadakan rapat seminar. oh ya, aku ditunjuk jadi ketua seminar loh.... akhirnya, aku dapat juga tiket menuju kursi Kahima Niseikai Aidai 2011! wahahaha...... tapi bukan berarti aku bisa senang, karena ada banyak tantangan yang harus dipecahkan. ya, semua kulakukan demi membangun pribadi yang lebih mantap.

hari Minggu aku kembali ke Surabaya. aku akan mengadakan rapat seminar BPH dengan divisi acara pukul 15.30. tapi sebelum itu, aku harus menemani Gaurav, EP Brawijaya yang dulu hadir di AIESEC Surabaya Awards itu.... dia memintaku menemaninya ke Citraland. aku tak tahu apa yang menarik di sana, tapi dia bersikeras. akhirnya aku menemaninya. kami menuju Citraland yang jauh itu (dekat UNESA Lidah Wetan!) dengan angkot dan jalan kaki. oh my.... aku pegal sekali! dan aku mengacaukan semuanya: aku telat hadir rapat 1 jam lebih, membuat sang EP kecewa karena tak bisa jalan-jalan dengan tenang, menyiksa perutku sendiri dengan tidak makan siang, dan sebagainya. aku pusing dan tegang sepanjang hari. moddku down lagi. dan tawa gaurav yang sepertinya menikmati hal itu, tidak membantu membuat moddku naik. whata mess!

setelah rapat, aku dan Gaurav menuju kafe D' Savva, Petra Togamas, menemui mbak Rizka. memang saat kembali dari Citraland, aku meminta mbak Rizka untuk mengantar kami ke Citraland lagi karena Gaurav masih belum puas (rasanya dia takkan berhenti sebelum menemukan "Mini Singapore" yang diceritakan mbak Trisca kepadanya). untunglah mbak Rizka membawa mobil. dia dan tdua orang temannya mengajakn kami makan lontong balap yang katanya paling terkenal di Surabaya (aku lupa daerah mana). lalu kami melewati Kembang Kuning (tempat para waria mangkal), dan akhirnya ke Citraland. ya, perumahan mewah itu memang bagus, terutama di malam hari. pemandangan ornamen ombak warna-warni menghiasi langit malam. indah...

kami memasuki perumahan Citraland yang disebut sebagai Singapore of Surabaya itu. aku senang, mengingatkanku pada suasana rumah-rumah bergaya Eropa yang aku temui dalam mimpi-mimpi sewaktu aku masih kecil. lalu kami mengunjungi patung-patung yang ada di sana seperti Mermaid Lion (ini loh yang dimaksud mbak trica sebagai Mini Singapore!), Balerina, Horses, dan sebagainya. kami berfoto-foto di depan patung-patung itu (kelihatan ndesonya :p)

sebenarnya kami juga berniat berfoto di depan patung Raffles, sang penemu Singapore. tapi ketika kami memasuki blok Raffles, yang ada hanya patung Beethoven. sang EP tak berminat berfoto dengan Beethoven, jadinya kami pulang.

dalam perjalanan pulang, tiba-tiba saja Gaurav minta burger ayam di KFC. baguslah, sekalian aku mau beli soda karena perutku sakit. mas Dicken, salah seorang teman mbak Rizka dari Manajemen FE UNAIR 2008, bercanda: "doping-mu itu soda yah?" aku hanya tertawa kecil. lalu Gaurav menyela, "I think there's no soda in KFC." aku dan yang lain melongo. lah, terus coca-cola, sprite, fanta, dan kawan-kawan itu bukan soda namanya? lalu dia menjelaskan kalau segala merek yang kami sebutkan itu adalah softdrinks. soda adalah campuran untuk whisky atau scotch. oh my God.... jadi, dari tadi dia menyangka aku mau minum? anak-anak tertawa.

tapi rencana ke KFC batal. Gaurav berubah pikiran dan meminta mie pangsit. untunglah masih ada satu mie pangsit yang buka. hanya Gaurav dan mbak Rizka saja yang makan. sementara yang lain hanya minum. saat melihat menu, kami (orang-orang Indonesia) tertawa terbahak-bahak melihat tulisan "jus advokat". konyol peeekkkk!!!! XD sementara Gaurav hanya bingung sendiri dan meminta penjelasan. aku sendiri tak bisa menjelaskan apa-apa karena sibuk tertawa.

selesai makan, kami pulang. mereka mengantarkanku sampai depan gang Karang Menjangan 8. aku melihat jam di 'Link'erBell. ya Allah... jam setengah 12 malam! parah.... aku segera menuju kost, masuk kamar, dan membersihkan diri seadanya. aku tak berani mandi karena udara dingin sekali. ya, Surabaya diguyur hujan. menyebalkan bagiku. aku sholat Isya', lalu tidur. sungguh melelahkan.

ya, itulah suka-duka berorganisasi. tapi aku mengharapkan aku bisa menjadi seseorang yang lebih baik dengan mengembangkan diri di organisasi-organisasi yang kuikuti ini....

Latihan Hari Ini

sebenarnya hari ini aku harus mengerjakan tugas-tugas yang deadlinenya semakin dekat itu. tapi berhubung ada latihan, ya aku datang. lagipula latihan hari ini (diharapkan menjadi) spesial.

hari ini aku mengajak Maki-sensei dan Nozomi-sensei melihat latihan Jujitsu kami, seperti yang dulu pernah kujanjikan. kemarin aku bilang pada mereka kalau latihannya jam 10, dan aku akan menjemput mereka bgitu sampai di kampus C. lagi-lagi, yang terjadi tak seperti yang diharapkan.

aku datang di SC sekitar jam setengah 10. hafid malah sudah datang dari pagi. katanya sih jogging di sekitar kolam. aku khawatir anak-anak tak datang tepat waktu. dan benarlah. jam 10 lebih baru mereka datang. itupun cuma sedikit. aku bingung. padahal aku ingin memberikan kesan baik pada sensei-gata. bagaimana bisa baik kalau anak-anak pada telat begitu? akhirnya aku sms Maki-sensei dan berbohong kalau angkotku telat. padahal sih aku udah datang dari tadi. setelah beberapa orang datang, aku buru-buru jemput mereka yang sudah menunggu di depan asrama.

akhirnya yang datang benar-benar sedikit: Hafid, aku, mbak Nindy, Thika, mbak Yustin, mbak Iin, mas Firman, mas Dhimas, dan Gradea. ya sudahlah, mau bilang apa lagi. syukur-syukur ada yang datang. kalau engga, menanggung malu saya. aku memeprkenalkan mereka satu per satu, kecuali mas Dhimas. waktu aku mengajaknya berkenalan dengan sensei-gata, dia hanya bilang, "iya gampang. nanti aja." aku pun tak memaksa lebih lanjut. kami mulai pemanasan, sementara sensei-gata duduk di pojok.

jam 11 mereka harus pulang, ada acara katanya. aku menawarkan untuk mengantar, tapi mereka hanya bilang "daijoubu". akhirnya mereka pulang. sementara kami terus melanjutkan latihan. latihan hari ini lumayan. setidaknya tak ada roll dan sebangsanya. kami latihan bantingan, bagian yang aku suka! lalu kami juga dapat materi baru: tendangan kelinci. agak aneh gerakannya, tapi lumayan.

setelah latihan pun aku tak bisa istirahat, karena harus mengerjakan tugas lagi. mudah-mudahan bisa selesai tepat pada waktunya. amin.....

Sekilas Report tentang Ultah Maki-sensei

Minggu lalu (27 Juni2010), Maki-sensei berulang tahun yang ke-21!! yay! sejak beberapa hari sebelumnya Yulia sms anak-anak mengenai acara surprise untuk Maki-sensei. sepertinya sih itu idenya Nozomi-sensei. manis sekali yah.... Yulia menunjukku jadi debt collector, alias yang ngumpulin uang patungan kue. hahaha.... aku sih setuju saja, dan berpikir acara bakal berjalan lancar.

tapi kenyataannya tidak. sebelum berangkat, aku sms Pyok. dari dia, aku tahu kalau banyak yang tak bisa hadir. yang masih di kampung halaman, yang di rumah neneknya, dan sebagainya. hh... apa boleh buat. jadilah cuma kami berempat: aku, Hana, Pyok, dan mas Wawan. sebenarnya kami janji berkumpul di gazebo FIB jam 11, tapi berhubung aku dan Hana sibuk membeli bunga dan mempersiapkan yang lainnya, jadinya telat. di galeri FIB, aku dan Hana ribut bukan main waktu menyusun dan mengemas bunganya, sementara mas Wawan dan Pyok santai-santai membantu kami.

tengah hari barulah kami berangkat ke asrama. Maki-sensei dengan maskernya, dan Nozomi-sensei yang duduk di sampingnya, menunggu kami di depan asrama. ya ampuuun.... sumpah aku jadi sungkan! kami semua benar-benar minta maaf karena membuat mereka menunggu. kami mengucapkan selamat ulang tahun dan menyerahkan bunga itu. sambil berbisik malu, aku menyerahkan kado kecil untuk Maki-sensei. ia menerima semua pemberian kami dengan senang hati. ternyata bukan dari kami saja, rupanya 2nensei juga memberikan kado. mereka tiba sebelum kami. setelah menyerahkan itu semua, kami memberikan kue tart buatan Hana. Maki-sensei dan Nozomi-sensei memakannya dan mengatakan kue itu enak, sementara kami hanya duduk sambil senyum-senyum gak jelas.

karena sudah siang, aku mengusulkan untuk pergi makan bersama. mas Wawan tak bisa ikut karena harus segera pulang. jadilah kami berempat lagi. tadinya mau makan di kantin Dharma Wanita depan rektorat, tapi ternyata tutup. aku usul pergi ke wateg kecil tempat dulu aku dan anak-anak Jujitsu makan bersama. Pyok mengantarku dulu, lalu menjemput Nozomi-sensei. sementara Maki-sensei dibonceng Hana.

warteg itu memang kecil, tapi makanannya lumayan enak dan murah. tapi ya itu.... pelayanannya lambat sekali. malu aku... dan masih ada kejadian kecil lain yang membuatku malu: batu dalam nasi Maki-sensei. aku, Hana, dan Pyok langsung tertunduk malu.

setelah mengantar sensei-gata pulang, Hana mengantarku pulang. memang hanya dirayakan kecil-kecilan, tapi aku harap bisa memberikan kesan yang manis untuk mereka.... :)

AIESEC Surabaya Award 2010

UAS memang masih minggu depan. tapi Sabtu (26 Juni 2010) aku harus pulang karena malamnya diadakan ASA alias AIESEC Surabaya Award (diplesetkan jadi Andes Surya Atmaja, sang Vice President of Incoming Exchange a.k.a ICX, tapi jangan percaya hal itu yah ^.~)

sejak beberapa hari yang lalu, aku sibuk memikirkan kostum dan make-up. tadinya sih kelihatan bakal berjalan lancar, tapi..... memang kenyataan tak pernah serta-merta berpihak pada kita. Mama, yang menjanjikan bakal menjahitkan baju untukku, ternyata sibuk. pekerjaannya tak bisa ditinggal. padahal aku berharap Mama mau membuatkan, sesuai dengan foto baju Lolita yang kuambil dari album Photobucketku. tapi apa boleh buat.... akhirnya, Jum'at kemarin (25 Juni 2010), yaitu H-1, aku dibelikan LBD (Little Black Dress). lumayan sih... gak terlalu terbuka maupun glamor. tapi tetap saja tak sesuai dengan keinginanku. aku ingin baju buatan Mama! sambil bergumam begitu, aku jadi teringat: dulu Mama sering membuatkan baju untukku, tapi aku malah memilih baju di toko. dan yang terjadi sekarang adalah sebaliknya. hahaha.... betapa lucunya diriku. hal itu benar-benar menggambarkan ketidakpuasan seorang manusia yang serakah.

malamnya aku mendapat kostum serbahitam: gaun, legging, dan sepatu ankle boots beludru dengan heels 3cm. setelahnya, aku harus memikirkan make-up. aku minta tolong Kome mendandani, dan dia menyatakan bersedia membantu. tapi... pas hari H, yaitu kemarin pagi, dia sms: "kaki kananku sakit. gak bisa dibuat jalan." terus terang, perasaanku saat itu sangat aneh: bukannya kecewa, malah bersyukur. ya, aku bersyukur karena setidaknya aku tak perlu make-up! sakitnya Kome menjadi semacam alasan bagiku untuk tidak usah berdandan. akhirnya aku putuskan untuk berdandan ala kadarnya saja. ya, mending kelihatan jelek polosan daripada menor kayak bencong. itulah bunyi statusku kemarin, yang di-like oleh banyak orang. waow!

keesokan paginya, yaitu kemarin, aku berangkat ke Surabaya. aku sampai di kost sekitar jam 11-12 siang. aku memang ada janji dengan Erlina, membantunya mengerjakan makalahnya, di perpustakaan kampus B jam 3 sore. aku pikir, aku punya banyak waktu untuk bersiap-siap. begitu aku menaruh semua barangku di kamar, aku keluar mencari beberapa "alat perang" make-up standar seperti bedak, foundation, dan lainnya. setelah dapat, aku makan siang, kembali ke kost, dan tidur.

belum lagi jam 3, mas Wawan sms, menanyakan apakah sudah ada yang mendaftar menjadi peserta cosplay atau belum. dengan mata setengah terbuka, aku balas sms itu. lalu mas Wawan memintaku untuk datang ke gazebo, membicarakan masalah acara cosplay itu. okelah.... sekalian ke perpustakaan, begitu pikirku.

aku datang agak telat. sampai di sana, mas Wawan ternyata tak sendirian. ada mas Idoy (gimana sih tulisannya?) dan Angger juga. sepertinya mereka semacam penanggung jawab acara bookfair itu. mas Idoy menjelaskan tentang stage, poster, MoU, dan sebagainya. kami, panitia untuk cosplay di bookfair itu, dipersilakan menentukan tema sebebas-bebasnya.

saat tengah asyik berdiskusi, Erlina sms. katanya dia tak bisa hari itu karena harus mengerjakan program. dalam hati aku bersyukur, karena setidaknya aku punya waktu untuk bersiap-siap. lalu dia janji minggu depan. oke deh.... aku lega. lalu, sekiatr jam 5 kurang aku kembali ke kost.

aku mandi, mempersiapkan diri, dan sholat. baru selesai sholat, Enrile sms dan menyuruhku ke bank Mandiri. haduuuhh.... belum siap! aku bilang aja masih sholat, lalu buru-buru berdandan ala kadarnya.

sekitar jam 6 lebih aku datang ke bank Mandiri. sudah ada Ryan dan Enrile. terus terang, aku malu berpakaian seperti itu. kayak orang apa aja..... lalu kami menunggu Intan dan Laksmi. lama sekali kami menunggu. mungkin sekitar jam setengah 7 mereka datang, lalu kami berangkat bersama-sama.

meskipun di agenda tertera acara akan dimulai jam 6, kenyataanya tidak demikian. kami datang jam 7 lebih sepuluh, tapi acara belum dimulai. saat kami melangkah masuk, mbak Milla berteriak, "stop!" dan menyuruh kami mengambil pose di anjungan depan. Laksmi dan Intan berfoto bersama. lalu bertiga aku, Ryan, dan Enrile. Ryan dan Enrile serempak berkata, "ayo foto lagi!". tapi karena aku gak pede, aku melarikan diri ke kamar mandi.

keluar dari kamar mandi, aku mencari mereka. ternyata mereka duduk di meja paling pojok. aku melihat yang lain. mereka semua berpakaian dan berdandan wah. aku jadi minder. aku tak berani melepaskan coat biruku. habis lengan pendek. malu....

mbak Widy, presiden AIESEC Surabaya 2009-2010, datang kepada kami dan memperkenalkan diri. oh... jadi ini toh mbak Widy yang katanya sekarang jadi Vice President AIESEC Indonesia? melihatnya, aku jadi ingat Mbak Nichan, ex-ketua asrama dulu. dia berkerudung, dengan pipi yang imut dan kulit yang putih. yah, hampir mirip dengan mbak Nichan.

lalu beberapa senior kami menyuruh kami mengajak ngobrol seorang EP (Exchange Paticipant) dari India. aku menghampirinya dan mengajaknya ke meja kami. lalu kami semua saling memperkenalkan diri. namanya... entah. aku tak tahu bagaimana menulisnya. tapi terdengar seperti "goruf'. ia dari India. aku sebenarnya tak begitu mengerti apa yang dikatakannya, karena spelling-nya terdengar asing bagiku. lalu kami mengobrol beberapa hal.

akhirnya acara dimulai. pertama, tentu saja roll-dance. aku dan EP India itu tidak menari. aku jadi ingat Sahil, EP di acara gathering pertama dulu itu. dia juga tak suka menari dan menanyi. kami hanya dia saja di belakang, sementara semua asyik menari. Diki, Enrile, dan Ryan, walaupun mereka tak begitu mengerti gerakannya, tapi mereka berusaha menari. aku ingin juga sih menari, tapi gerakannya tak begitu kupahami.

setelah roll-dance, dilanjut dengan semacam laporan pertanggungjawaban dari kepemimpinan AIESEC Surabaya 2009-2010. aku merasa bosan. minuman dan makanan kecil disodorkan. kami langsung melahapnya. dan tentu saja Ryan yang paling bersemangat soal makanan. beberapa saat kemudian, mbak Kiky datang dengan gaun hijaunya. kuperhatikan, sepertinya gaun lama, tapi kelihatan cantik. ya, mbak Kiky cantik sekali malam itu. jadi tambah minder. mbak Kiky menyuruhku membuka coat. aku tak mau. beneran minder.

begitulah acara berjalan. laporan, roll-dance.... membosankan. kepalaku terasa sakit. duh, pasti karena belum makan! aku jadi ingin pulang. tapi, melihat Enrile dan Ryan yang masih asyik dengan acara ini, aku jadi urung pulang. masa aku harus memaksa mereka meninggalkan pesta saat mereka masih asyik begitu?

akhirnya, acara puncak: awards. beberapa nama menjadi pemenang awards dari berbagai kategori. aku tak ingat siapa saja dan kategori apa. yang jelas, beberapa nama yang kukenal seperti mbak Nila, mas Andes, Tama-chan, mbak Dea, menjadi pemenang award. entah itu favorite atau best. lupa. semuanya berdasarkan voting secara online. dan hampir semua yang aku voting menjadi pemenang malam itu.

akhirnya, award terakhir: best costumes. mbak Citra yang berpakaian seperti tuan putri itu, meminta kami semua berdiri. lalu ia menggandeng mbak Kiky yang berada di kiriku dan EP India yang berada di kananku. mereklah the Best Costume Queen and King. yah, pantaslah kalau mereka yang menang. secara kostum mereka bagus, walaupun sederhana. aku jadi sedikit kasihan pada mereka yang sudah berdandan glamor sampau buka ini-itu tapi tak menang. haha.... kalau aku sih, memang sudah bisa memprediksikan menang,jadi tak terlalu ambil pusing juga.

oh ya... ada juga acara handing over dari kepemimpinan 2009-2010 kepada 2010-2011. pemimpin yang lama memberikan lilin-lilin kepada para pemimpin baru. sedikit mengharukan, tapi aku tak mendapat maknanya. dalam hati aku berpikir, mungkinkah tahun depan aku yang akan menerima lilin itu?

acara selesai. aku tak tahu sudah jam berapa, yang jelas pasti sudah di atas jam 10. anak-anak mengajak makan. yah, bolehlah... kebetulan aku lapar. tapi sebelum itu, semua asyik berfoto-foto. kecuali para Ep. oh ya, ada juga EP lain dari India, yaitu Vijay dan dari Australia, Emily. Vijay bertubuh pendek dan berkulit gelap, tapi ceria. sedangkan Emily sebaliknya, bertubuh tinggi dan kulit putih. rambutnya keren juga, model asimetris gitu. tapi gak kayak BCL lah ya.... hahaha.... potongan Emily, kalau menurutku sih, lebih nge-punk gitu.

akhirnya kami pergi ke Surabaya Town Square. aku belum pernah ke sana sebelumnya, dan sedikit excited dengan tempat yang wah itu. aku, Ryan, Enrile, Diki, dan mbak Nophen tiba berbarengan. tapi saat kami akan masuk mal, Enrile mendapat sms dari mas Andes. sepertinya ia ada masalah. Ryan, Diki, dan mbak Nophen sudah berada di depan. aku masih diam berdiri di parkiran bersama Enrile. dia menelepon mas Andes, lalu menyuruhku untuk duluan bersama yang lain karena ia mau menjemput mas Andes. aku hanya mengiyakan, lalu menyusul mereka ke mal.

di perjalanan menuju Solaria, kami bertemu mbak Vian. mbak Nophen dan mbak Vian berjalan jauh di depan, sedangkan aku, Ryan, dan Diki mengikuti di belakang. kami berlima sampai lebih dahulu di Solaria dan mulai memesan makanan. aku agak malas makan, karena pusing dan mengantuk. tapi sudah sampai di sini, ya akhirnya aku makan juga. aku pesan chicken katsu dan teh panas. lalu satu per satu yang lain datang. orang-orang yang kukenal duduknya agak berjauhan denganku. Ryan duduk di pojok diapit mbak Dea dan mbak Widy. di depannya ada Enrile dan Diki. Tama-chan dan mbak Mila di bagian kananku. di sebelahku ada mbak Rara dan mbak Kiky. okelah ada mbak Kiky, tapi sepertinya ia sibuk dengan hpnya. sementara bagian kiri asyik bermain permainan yang aku tak mengerti: Black Magic, Super Black Magic, Bitchies-Bithcies, atau apalah itu istilahnya. jadilah aku sendirian di tengah lautan orang banyak. aku bete jadinya. tambah gak nyaman. mana makanannya payah pula. sudah mahal, pelayanannya kurang memuaskan, dan yang paling sebal: masa chicken katsu disajikan di piring Eropa? oh, payah! rasanya aku ingin menangis. saat seperti itu, aku curhat pada Tama-chan via sms. sebodo amat dia ada di sebelah mbak Nova yang berada depanku. aku hanya tak ingin orang lain tahu isi hatiku. saat itu aku hanya percaya Tama-chan. dan aku bersyukur dia bisa berpura-pura tak tahu menahu di depan yang lainnya. kami hanya berkomunikasi via sms, tanpa saling memandang dan berbicara, walaupun kami dekat.

rasanya malam sudah begitu larut. akhirnya kami pulang. tapi sekali lagi, ada sesi foto-foto. aku benar-benar mau nangis. Tama-chan menyentuh bahuku tanpa berkata apa-apa, dan menyodorkan tisu. tapi aku hanya bisa menggeleng lemah. begitu semua berpose menghadap kamera, aku berusaha menghapus wajah sedihku dan berpura-pura seolah tak terjadi apa-apa. aku memaksakan diri untuk tersenyum. benar-benar kacau.

Tama-chan menyarankan agar aku pulang bersama mas Andes, karena kami satu jalan. yah, daripada harus merepotkan Ryan lagi. rumahnya dekat situ, jadi kalau aku minta dia mengantarku lagi ke kampus B, itu akan merepotkan dan aku jadi sungkan. mas Andes mengantarku. di jalan, ia menasihatiku beberapa hal. yah, intinya sih, kalau ada apa-apa, bisa minta bantuan padanya atau pada Tama-chan. aku terharu. di antara orang-orang asing ini, masih ada yang mau menawarkan bantuan padaku.

sebelum mengantarku ke kost, kami mampir ke ATM Mandiri kampus B. sebelumnya mas Andes menanyakan tak apakah aku menunggunya sementara ia mengecek saldonya di ATM, karena saat itu sudah jam setengah 1 malam. aku sih merasa tak apa-apa. toh cuma sebentar. memang sebelumnya aku merasa gelisah karena malu pulang jam segitu. apa pula kata orang-orang sekitar kostku? tapi mau bagaimana, nasi sudah jadi bubur. setelah ia selesai, ia mengantarku sampai depan gang Karang Menjangan 8 dan sekali lagi berpesan agar jangan sungkan meminta bantuan padanya atau Tama-chan.

aku berjalan pelan menyusuri gang. aku tak ingin ada orang melihatku dengan penampilan seperti itu pada jam yang sudah larut pula. sampai di kost, aku sholat dan tidur. rasanya lebih nyaman di kamar sempit itu daripada di antara orang asing. aku bersyukur bisa berada di kamarku sendiri....

Sensei-gata to Isshouni Tabe ni Ikimashita

Jum'at malam (18 Juni 2010), Maki-sensei sms, "ashita, kanji no jugyo no ato, tabe ni iku?" aku senang bukan main. aku buru-buru sms Kome, Gii, dan Nene. sementara memang mereka dulu yang kuberitahu. lalu Maki sensei bilang kalau Nozomi-sensei juga akan ikut. mereka ingin mengajak 1nensei yang lainnya juga. hmm.... karena masih banyak ketidakpastian, aku putuskan untuk memberitahu mereka besoknya saja.

esoknya, aku agak telat datang ke kuliah PHL MKI. aku bertemu Gii.... dan Bu Eni. akhirnya kami sama-sama ke kelas 303.

selesai kuliah MKI, Nene meminta anak-anak untuk mengumpulkan materi presentasi MKI mereka, supaya bisa disatukan, lalu dishare. aku mengambil tempat pensil, bermaksud untuk mengeluarkan flash diskku. tapi.... tidak ada. haduh, apa ketinggalan yah? wajahku langsung kusut. aku pergi ke warnet tempat aku browsing dan mengerjakan makalah Nihonshi-ku itu. tapi sialnya tutup! aku kembali ke kampus dengan pasrah. ya sudahlah kalau hilang.... memang data-datanya sebagian besar sudah aku back-up. yang kuharapkan, data dalam flash diskku tidak disalahgunakan, itu saja.


aku kembali ke lantai 3, tempat anak-anak berkumpul sambil belajar Kanji. aku sendiri sudah tak ada niat dan konsentrasi untuk be;ajar. ingin rasanya memaki seseorang, tapi siapa? aku duduk sambil memberengutkan muka. lalu Gandhi-sensei datang dan menyuruh kami ke lantai 2. kami ke sana. sebagian besar melanjutkan belajar, beberapa malah ada yang sibuk berkutat dengan laptopnya. aku sendiri tengah suntuk dan bosan. akhirnya aku belajar juga, walau cuma sedikit.

tak lama, beberapa nama dipanggil. Gandhi-sensei mengurutkannya sesuai absen. wah, alamat dapat giliran awal nih! tapi tak apa. aku sendiri bersikap biasa. malah cenderung santai kayaknya. ketika namaku dipanggil, Gandhi-sensei mempersilahkanku masuk ruangan jurusan dan menuju meja Maki-sensei. asyikkk.... sama Maki-sensei nih! Maki-sensei tersenyum melihatku. aku membalas senyumnya. lalu ia memberiku dua lembar kertas berisi soal-soal yang harus aku baca. aku mulai membaca. wah, ternyata sama dengan lembar yang baru saja kubaca sebelum dipanggil tadi. aku membaca lembar pertama dengan lancar. tapi di lembar kedua tak begitu lancar. meskipun begitu, aku cukup puas. begitu selesai membaca, aku bilang, "anoo.. jugyo no ato... ikimashouka?" Maki-sensei menjawab disertai senyuman yang membuat pipinya terlihat semakin kawaii, "hai. iku. onaka ga tsuita." kami tertawa. aku berdiri sambil mengucapkan terima kasih, lalu keluar ruangan dengan perasaan yang ringan.

di luar, aku bercanda dengan yang lain. sempat menonton PV-nya Ai Otsuka juga di laptop Kie. aku baru tahu kalau Ai begitu kekanak-kanakkan. aku pernah melihatnya di Animonster, dan kupikir dia adalah seorang dewasa. tapi ternyata tidak. suaranya juga terlalu manja. jadi agak sebal juga melihatnya.

semua sudah selesai. satu per satu pulang. ada yang masih mengerjakan Mading. Kome tak jadi ikut. dia masih ada urusan. begitu sensei-gata keluar, aku menghampiri. lalu aku mengajak beberapa anak yang masih ada di situ untuk makan siang bersama kami juga. tapi responnya macam-macam. ada yang bilang tak punya uang, sibuk, dan sebagainya. akhirnya hanya kami berlima yang pergi: aku, Nene, Gii, Maki-sensei, dan Nozomi-sensei.

rencananya sih ke Depot Airlangga. karena selain dekat, di situ juga enak dan murah. tapi Nene mengusulkan ke Wapo saja. aku pikir, okelah. dan sepertinya lebih pantas mengajak sensei-gata ke sana.

kami memilih tempat di dekat jendela, sebuah meja besar untuk 6 orang. kami bertiga duduk berhadapan dengan sensei-gata. Gii paling pinggir, lalu Nene, kemudian aku yang duduk di dekat jendela. wah, madogiwa no cha-chan  donk jadinya. mwahahahaha...... lalu di hadapanku duduklah Nozomi-sensei. sebelahnya kosong, dan di paling pinggir, berhadapan dengan Gii, adalah Maki-sensei. kami mulai memesan makanan sederhana. kami bertiga berusaha untuk menjelaskan menu itu dalam bahasa Jepang. dan kalau untuk urusan makanan sih.... Gii ahlinya! hahahaha.... Nene yang kaiwanya lebih jago, menjelaskan macam-macam. aku sih hanya sekedar penggembira saja. dan aku sendiri pun lupa akan flash diskku yang hilang. hehehe...

makanan dan minuman pun datang. kami makan sambil bercakap-cakap. aku menanyakan sedikit tentang arti "utsusemi" dalam lagunya Kukui, arti bunga tsubaki, dan lain-lain. pokoknya, selain penggembira, aku juga seorang "perepot". pokoknya hari itu aku memperlihatkan sosok memalukan. melihat makanku yang banyak, Nozom-sensei mengatakan aku ini orang yang "mengejutkan". ah, jadi malu....

setelah cukup lama bertengger di Wapo, akhirnya kami pulang. Gii sudah dijemput mamanya, Nene tengah menunggu jemputan. sensei-gata agaknya kebingungan bagaimana cara pulang ke asrama kampus C. selama ini mereka naik Flash. tetapi karena hari itu hari Sabtu, jadi tak ada Flash. Nene setengah menyuruhku mengantar mereka. aku pikir-pikir, apa salahnya juga kalau aku mengantar? memang uangku pas-pasan, tapi aku pikir cukuplah untuk ongkos pergi-pulang. akhirnya aku menawarkan diri untuk mengantar. "hontou?" Nozomi-sensei bertanya sembari tertawa kecil. aku mengiyakan, lalu kami naik angkot C dari depan kampus B, karena aku tak tega membiarkan mereka berjalan kaki sampai kampus A.

di angkot begitu sepi. hanya ada seorang wanita muda berpotongan rambut mirip cowok. dia mengajak kami mengobrol. wanita yang bernama Anita itu mengaku sebagai pengajar di sebuah SLB yang terletak di Oro-Oro, Jolotundo. aku mencoba menjelaskan pada sensei-gata mengenai hal itu. lalu Maki-sensei menyatakan keinginannya untuk pergi ke sekolah itu, sekedar untuk melihat-lihat. lalu, mbak Anita meminta nomorku. aku beri, aku pun juga menyimpan nomornya. mbak Anita juga memberitahu kalau sekolah itu sedang libur. jadi, kalau ingin berkunjung, datang saja tanggal 12 Juli 2010. aku mengiyakan.

karena terlalu asyik mengobrol, kami kebablasan. akhirnya kami turun di perempatan sekitar pasar. aku tak tahu persisnya di mana, jalan apa, dan sebagainya. tapi aku tahu angkot T2 akan melewati jalan itu. kami bertiga menunggu di depan sebuah poli gigi. aku merasa tak enak pada sensei-gata, karena kondisi saat itu sungguh tak nyaman. mana T2nya telat lagi. aku berusaha meminta maaf dalam bahasa Jepang. tapi mereka hanya mengatakan "iie..." sebagai tanda maklum. meskipun begitu, aku tetap merasa tak enak.

setelah lama menunggu, datanglah T2 yang dinanti-nanti. kami segera. di dalam angkot itu penuh. sekali lagi aku meminta maaf. di perjalanan, aku mengajak mereka mengobrol, untuk mencairkan sedikit suasana. aku menjelaskan kalau aku sering ke kampus C untuk latihan Jujitsu. mereka berdua hampir serempak berkata, "sugoi...." mendengar itu, aku segera menjawab, "iiee.... sonna koto ja nai..."

sampai di belakang kampus C, kami berjalan menuju asrama. ketika melewati GOR, aku menjelaskan kalau di situ sering diadakan pertandingan basket. aku juga cerita kalau SMAku dulu sering menghadiri pertandingan di UNAIR. lalu ketika melewati SC, aku menunjuk ruang Jujitsu, ruang matras, sembari menjelaskan bahwa aku latihan di sana. mereka berdua menunjukkan curiousity  yang cukup besar. aku berkata, "sensei, jujitsu o mi ni ikimasenka?" mereka langsung tersenyum sambil mengiyakan. aku pun memikirkan akan menyusun rencana agar mereka bisa menonton latihan kami.

kami berjalan melewati rektorat. aku melihat rumah-rumah megah yang terletak di luar kampus, lalu menjelaskan di sana banyak terdapat rumah megah dan indah. Nozomi-sensei bertanya apakah ada yang tinggal di sana. aku mengiyakan, kemudian menambahkan kalau kami tak pernah melihat anak kecil di sana. jadinya sepi.

sampai di depan asrama, aku mengatakan, "koko made, sensei-gata o okurimasu" aku sih bermaksud merendah, tapi aku tak tahu kata yang tepat untuk mengungkapkannya. mereka mengucapkan terima kasih. sekali lagi aku memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang mereka dapatkan selama pergi dengan kami tadi. lalu, akhirnya kami berpisah.

aku pulang ke kost sambil tersenyum. sungguh menyenangkan sekali hari itu...

Ngisi Personal Goal Setting

liburan SNMPTN (16-17 Juni 2010) gak ngapa-ngapain. bener kata Didin, "agenda hari ini: tidur sampe muntah" dan itu benar terjadi! oke, memang gak sampe muntah, tapi perutku sakit entah kenapa. tapi alhamdulillah sih gak sampai parah.

nah, kemarin, setidaknya aku ada agenda yang cukup berarti untuk dikerjakan: mengisi PGS bersama buddy-ku, Tama-chan. ada beberapa lembar lagi yang harus diisi dan aku terlalu blank untuk mengerjakan sendiri. makanya aku minta bantuan Tama. kami janji ketemu di Perpustakaan kampus B, jam 10 pagi. aku datang cukup tepat waktu, tapi tidak dengan Tama. ketika aku sampai sana, dia belum datang. tanpa basa-basi lagi, aku menaruh tas di loker dan naik ke lantai tiga untuk memburu buku bagus. dan dapatlah aku buku Musashi karangan Eiji Yoshikawa yang tebal itu. fuh, untung bahasa Indonesia! bisa aku baca deh. hehehe....

pas aku turun untuk mendaftarkan buku itu ke bagian Peminjaman, Tama-chan muncul. pas momennya! *kayak iklan apaan ajah* kami duduk di sofa empuk dan mulai mengerjakan.

aku sudah menjawab beberapa sesi dari sekian pertanyaan yang harus dijawab. lalu sampailah pada sesi "the other side of you" atau apalah itu istilahnya. di situ kita disuruh membayangkan seandainya kita tengah merayakan ulang tahun ke-60 kita. lalu ada seorang reporter yang ingin mewawancarai keluargamu, teman, kolega... pokoknya orang terdekat kita deh. nah, kita disuruh mengisi kita mengharapkan mereka bakal bicara apa tentang kita. nah ini dia yang aku bingung.... bingung karena blank kali yah? aku sudah tidak bisa dan malas berpikir. Tama-chan menjelaskan dan membantuku mengisinya. lalu dia bilang, "untuk yang family, kalau gak cukup isi di bawah aja yah. tulis pendapat suami dan anak-anakmu"

gubrak!

punya pacar aja belum, eh.... disuruh ngebayangin punya suami sama anak lagi!

tapi ya akhirnya aku lakukan juga. untuk pendapat suami, aku tulis "she is like a porcelain doll. so we must handle her with care" dan untuk anak-anakku "she is talkative, but she is a sweet mother" jiaaaahhh..... narsis banget sih aku!

setelah itu lanjut dengan kuesioner. sumpah, kemarin itu kacau sekali. ya tulisanku, jawabanku.... haduh... pokoknya aku lagi dalam kondisi terburukku. malas mikir, bad mood, dan lain sebagainya. akut dah!

semua kuesioner selesai dijawab. Tama-chan menyimpulkan aku sebagai orang yang peka terhadap seni, keindahan, seni, dan sebangsanya. yah, pokoknya berhubungan sama love and happiness deh... yeaa... whatever lah. mungkin benar seperti itu, mungkin juga tidak benar.

setelah menjawab kuesioner, aku disuruh menulis visi. haish.... apa pula ini. aku paling benci dengan segala macam tetek-bengek tentang visi-misi dan segala sesuatu yang bersifat "omdo" a.k.a "omong doang". seperti kata iklan rokok gitu donk.. itu tuh... yang "talk less do more"!

dengan segala ke-blank-an dan kebuntuan yang aku punya saat itu, aku menulis visi: "create a beautiful world with love and peace" hueeeekkk..... gombal banget yah aku? siapapun yang membaca lembar PGSku itu pasti bakal muntah dan berhasrat untuk membunuhku *imajinatif mode: on*

nah, terakhir adalah menulis rencana pribadi kita beberapa tahun ke depan dan step-step kita di AIESEC. brrr... ini pembunuhan. aku kan orangnya easy-going, tak terlalu memikirkan masa depan, dan semacamnya. aku ini termasuk penganut aliran "let-it-flow-isme". beneran deh... menyusun rencana yang sistematis dan harus diwujudkan itu rasanya tak mudah bagiku. oke, aku memang pernah melakukannya ketika menulis List of Dreams.  tapi, itu semua hanyalah keinginan-keinginan yang aku harapkan bisa terjadi. katakanlah semacam mantera atau pemancing. tapi ini.... rencana yang harus logis kan? yang pada akhirnya bisa memberikan dampak positif dan memacu kita untuk mewujudkannya? haduh... ada deadlinenya pula! llihat saja, 3 tahun kemudian.... 5 tahun kemudian... apa-apaan itu??? aku tak tahu bagaimana aku 3 atau 5 apalagi 10 tahun kemudian. setahun kemudian saja aku tak bisa membayangkan aku jadi sepeti apa!

tapi, sekali lagi, aku menulisnya juga. 3 tahun kemudian: lulus S1, bertunangan. nah, ngaco kan? calonnya aja belum ada gambaran siapa, eh kok aku dengan PD-nya menulis "bertunangan"! gila, korslet beneran deh aku kayaknya.

kalau kalian sudah benar-benar berhasrat untuk menimpukku, tahan dulu. masih ada hal gila lain. 5 tahun kemudian, aku menulis: lulus dari S2, menikah dengan tunanganku. nah! ayo deh, silakan timpuk! aku pikir, mungkin otakku ini benar-benar perlu ditimpuk supaya sadar. Tama-chan setengah menertawaiku, "oke.... kita lihat 3 tahun ke depan yah...." aku langsung merajuk. aku tahu itu tak logis, tapi aku berharap beneran terjadi. tak ada salahnya kan berharap? gak dosa ini....

aku tak mau menceritakan hal lain tentang PGSku. aku takut nanti kalian bakal benar menimpuk bahkan membunuhku. inti dari cerita ini: PGSku konyol!!

tapi, biar bagaimana juga.... aku berharap semua itu bisa terjadi. *malu-malu kucing*

hahaha...... yasui banget sih aku hari ini?

Kisah tentang Pulang yang Lain

Sabtu (11 Juni 2010) pagi, aku mengikuti LC gathering kedua AIESEC. sebenarnya banyak sekali yang harus kuhadiri, tapi aku memilih ikut gathering karena Enrile sudah menawarkan diri untuk menjemput dan mengantarku. kan gak enak kalau kutolak..... dalam hati aku berdoa agar Tama dkk membatalkan tempatnya di Taman Bungkul (ya iyalah... masa mau roll dance di depan khalayak umum gitu!). doaku terkabul kiranya. pagi itu turun hujan, walau tak deras, dan menyebabkan Taman Bungkul jadi tak nyaman untuk disinggahi. akhirnya tempat dipindah ke kafe De Sava, Petra Toga Mas, tempat kami dulu interview.

tengah hari acara itu selesai. anak-anak mengusulkan bounding ke House of Sampoerna. terus terang, aku lagi bad mood hari itu, ditambah helm yang kupakai harus segera dikembalikan ke Mbak Aris, aku memutuskan untuk tidak ikut dengan mereka. aku diantar mas Andes pulang ke kost. waktu mau mengembalikan helm, ternyata mbak Aris gak ada. akhirnya aku titip Imaroh. setelah itu, aku tidur dengan perasaan sumpek dan lelah.

sekitar jam 3 sore aku bangun. aku mandi, siap-siap, lalu jalan ke depan pintu keluar kampus B. waktu aku lagi nunggu angkot, Rezar datang. dia baru selesai kegiatan klub Kurosagi (klub shogi-igo nya Sastra Jepang UNAIR). kami mengobrol sambil menunggu angkot. akhirnya T2 datang. aku pamit pada Rezar dan temannya, lalu berangkat ke Gubeng.

di Gubeng banyak orang menunggu kereta. masa mereka penumpang Surokerto? waaah.... alamat gak bakal dapat tempat duduk nih... tapi dugaanku salah. sebagian besar justru penumpang Rapih Dhoho, yang jadwalnya beberapa menit lebih dulu dari Surokerto. akhirnya aku dapat tempat duduk. fuh.... syukurlah...

di depanku, ada sekelompok bapak-bapak. aku tadinya tak seberapa hirau. aku mendengarkan mp3ku seperti biasa. lalu, di Wonokromo, beberapa anak perempuan duduk di dekatku, mengisi tempat kosong di sekitarku. sekali lagi, aku acuh. aku tak begitu peduli pada lingkungan sekitarku, karena aku tak mau terganggu oleh kehadiran orang-orang yang tak kuinginkan.

beberapa stasiun kami lewati. sampai di Sepanjang, banyak pedagang asongan masuk ke kereta dan menjajakan jualan mereka. memang biasa seperti ini kalau kereta berhenti di Sepanjang atau Tarik. lalu, salah seorang dari bapak yang duduk di depanku memanggil tukang jual tahu dan membeli cukup banyak tahu. lalu tahu itu dibagi-bagikannya. aku diam sejenak dan memperhatikan mereka. sepertinya mereka semua berteman akrab, kecuali satu orang bapak bertopi. ketika bapak pembeli tahu itu memberikan tahu kepada bapak tua bertopi, dia merasa sungkan. tapi pembeli tahu dan teman-temannya memaksa bapak bertopi untuk menerimanya saja.dan ketika ada tukang minuman lewat, mereka membeli beberapa gelas minuman dingin dan membagikannya secara adil. "bagi-bagi rezeki karena dapat pekerjaan", begitulah alasan mereka. aku memperhatikan mereka dengan salut. tak menyangka ternyata ada sekelompok orang sederhana yang solid, loyal, dan royal, bahkan terhadap orang lain yang tak mereka kenal.

ternyata, bukan mereka saja yang seperti itu. gadis-gadis di sampingku juga membeli beberapa tahu dan memberikannya padaku. aku jadi malu, karena sedari tadi aku bersikap acuh tak acuh. tapi mereka tetap peduli padaku. mereka mengajakku mengobrol. ternyata, mereka adalah adik kelasku di SMPN 4 Mojokerto. aku tak menyangka. memang aku tak begitu peduli pada junior-juniorku, karena aku muak melihat kelakuan mereka yang rata-rata manja. tapi, gadis-gadis ini, mereka adalah pekerja. mereka bekerja di pabrik Khong Guan, entah pada posisi apa. aku prihatin. mereka masih begitu muda, dan memilih bekerja dari pada kuliah. oke, memang itu bukan pilihan yang buruk, tapi menurutku mereka akan bisa melakukan banyak hal jika mereka kuliah. yah.... pilihan masing-masing orang juga berbeda. itulah yang menyebabkan dunia ini menjadi kaya akan warna.

seusai maghrib kami sampai di Mojokerto. aku berpisah dengan orang-orang sederhana yang mengagumkan itu. aku berharap, masih ada banyak orang seperti mereka, karena orang-orang itulah yang akan menyelamatkan bangsa dan dunia ini dari kemiskinan kasih sayang....


aku benar-benar merasa pulang....

Douyoubi waa......

wuih.... capek juga yah utak-atik blog ini. tapi gak pa-pa. hasilnya sekarang jadi lebih bagus. lah kok jadi muji diri sendiri sih??? biarin ah, daripada gak ada yang memuji xp

dua minggu lagi UAS. seperti biasa, tak ada persiapan khusus. tapi kali ini aku agak cemas karena sudah dua kali nilai kuis Shokyuu-ku jatuh. kuis bab 29-30, nilainya 69. kuis terakhir, yaitu bab 31-32, malah jatuh lagi jadi 68. ya amploooopp... abunai! memang sih beberapa anak juga dapat jelek. tapi kalau aku yang dapat jelek, ceritanya jadi lain. anak-anak sampai gak percaya. tadi pagi aja, Ziza, tiba-tiba bilang, "waktu aku ngoreksi punyamu, aku loh sampai mikir 'loh, ini beneran Cha tah...'" aish! lampu merah mulai berkedip-kedip kalau sudah seperti ini ceritanya.....

hmm.... akhir-akhir ini aku kurang konsentrasi. aku sering kecapekan. apa karena banyak kegiatan? banyak pikiran juga bisa sih... atau mungkin karena sedang beradaptasi dengan rumah dan kost baru? semuanya bisa jadi faktor. yah, mudah-mudahan sih aku bisa pulih konsentrasi lagi.kalau tidak, IP dan beasiswaku yang terancam. hwaaaaa..... >_<

nah, minggu ini aku (lagi-lagi) cukup sibuk. terutama Sabtu besok. paginya, jam 7, latihan badminton. jam b AIESEC LC Gathering, jam 10 Jujitsu. dan kalau mau didramatisir, jam 11 pergi ke TP dengan rombongan Didin dkk dalam rangka mengajak Maki-sensei dan Nozomi-sensei. hoa! tadinya aku bermaksud untuk ikut gath-nya AIESEC aja sih.... lalu yang lain terpaksa diabaikan. tapi aku curiga pada smsnya Tama yang memberitahuku tentang gathering itu : "I'm a healthy AIESECer! dress code: cool sporty" hee? jangan-jangan bakalan ada senam dan sebangsanya? karena curiga, pagi tadi aku sms Tama, memaksa dia memberitahu tentang agenda besok. dia bilang bakal ada diskusi gitu, kalau gak salah tentang "your dream process in AIESEC 2015" kalau yang itu sih mau ikut. tapi ketika Tama bilang (setelah aku merengek-rengek minta diberitahu) bakal ada roll dance, senam, games, dan sebagainya, aku langsung enggan ikut. iya kalau indoor. lah, ini bakal di Taman Bungkul! udah, aku gak mau! tapi.... untuk bolos juga berat rasanya. selain aku gak enak sama yang lain, aku juga kan masih newbie di AIESEC ini. mana bakalan ada diskusi pula! terus bagaimanaaaa????

aku bingung harus bagaimana. belum lagi makalah Nihon-shi dan tugas-tugas tengah menanti untuk digarap. dan jangan lupakan berbagai macam kuliah pengganti di minggu depan. duoooohhh..... pusing!! ngeblog aja kayaknya lebih enak deh. hehe.....

ah, jadi pingin pulang ke Mojokerto. pengen makan masakannya Mama lagi....

Saat Pulang....

seharusnya dari kemarin aku menjadi panitia turnamen Airlangga Cup, seperti yang sudah kujanjikan pada Perisai Diri. tapi aku harus pulang ke Mojokerto. harus.

maka aku pulang kemarin sore, naik Surokerto jam setengah 5. saat mau ke gubeng, aku tak mendapat angkot. akhirnya aku naik becak. sampai di sana, aku berlari-lari menuju loket. aku pikir aku telat. tapi ternyata keretanya belum datang. syukurlah...

setelah memberli Air Mata Kucing kesukaanku, aku menuju jalur 2, tempat Surokerto akan berjalan. ketika kereta datang, aku naik. yah, semua seperti biasa. gerbongku cuku penuh, aku harus duduk agak berdempetan dengan beberapa orang lelaki. yah, mau gimana lagi.... lalu aku menyetel mp3 untuk menghibur diri sendiri. tak lama kereta mulai berjalan perlahan. aku masih bisa mendengar bunyi bel "ting tong" yang biasa berdentang ketika kereta datang dan berangkat, suara orang bercakap-cakap, suara pintu otomatis menutup perlahan, dan peluit para pegawai stasiun....

tiba-tiba peluit-peluit itu berbunyi ramai. seakan bersahutan... tidak, bukan bersahutan. mereka panik, mencoba memberi isyarat pada masinis untuk memberhentikan kereta. semua penumpang berdiri. aku melepas satu ehadsetku dan ikut berdiri juga. ada apa ini? aku penasaran. semua orang penasaran. lalu terdengar suara dari seseorang, "lungguh! ayo lungguh!" seperti diperintah, aku duduk kembali.

semua melihat ke gerbong sebelah. sepertinya sumber keributan berasal dari sana. aku mendengar orang-orang membicarakan peristiwa itu. tapi karena ribut, yang bisa kudengar hanya beberapa patah kata, "ooohh... iku lhoo... arek cilik....","yo salahe wong tuone dhewe...", "sikile iku loh...", "pas pintune nutup, areke mlebu..." hanya itu yang bisa kutangkap dengan indera pendengarku. dan aku bisa menangkap dengan indera penglihatanku: mimik sinis non-prihatin di wajah sebagian besar orang-orang di gerbongku. dadaku sesak. aku merasa marah. tidakkah mereka memahami arti sebuah kecelakaan? bahwa kecelakaan bukan semata faktor si pelaku atau korban, tapi masih banyak faktor lain yang juga menentukan? bahwa seorang manusia hanyalah bidak bagi manusia lain? mungkin orang tuanya salah karena lengah mengawasi sang anak, tapi itu bukan berarti bisa dijadikan sebuah alasan untuk menertawakan kejadian itu kan????

aku menutup telinga dengan headset lagi. aku terus memikirkan kejadian itu. lalu aku disadarkan, aku juga tak berbuat apa-apa. aku merasa malu. aku seorang mahasiswi. aku anggota AIESEC, melamar untuk bisa bergabung dalam Children Project. tapi saat ada kejadian seperti ini, aku hanya bisa diam?! sungguh, aku merasa aku adalah makhluk paling menyedihkan di dunia ini....

di stasiun Wonokromo, Surokerto berhenti agak lama. aku mendengar semayup suara adzan maghrib. ah, aku ingin cepat pulang! aku melepas headset dan mencoba menikmati suara adzan maghrib yang sudah lama sekali tak aku nikmati. tapi, suara tangis anak kecil itu ikut menyusup ke telingaku. ah, diakah yang mengalami musibah itu? aku ingin ke gerbong sebelah, melihat anak itu. tapi aku malu. aku sudah terlanjur tidak bertindak sigap di saat seperti ini.

beberapa stasiun kemudian, pembicaraan mengenai kecelakaan itu memudar. perasaanku yang tadi tegang, mulai mengendur. aku melihat keluar. ah, Kedinding. itu berarti tak lama aku sampai Mojokerto. batere 'Link'erBell hampir habis. aku tak memakainya lagi untuk mendengarkan musik. aku memperhatikan aktivitas orang-orang di gerbongku. ada yang mengobrol, berdiri sambil melihat ke luar, membaca buku, dan sebagainya. ada seseorang yang kukenal, yaitu Gibran. dia satu SMA denganku. tapi berhubung tak pernah sekelas dan tak pernah kenalan secara resmi, kami tak begitu dekat. aku juga enggan menyapanya, takut dibilang SKSD.

ternyata, bukan dia saja yang kukenal. ada seorang lagi. dia pendek, berbaju biru, dengan tampang yang terus terang membuatku ilfeel. dia tersenyum padaku dan duduk di sebelahku yang sempit itu. maksain banget sih... dia David, salah seorang pelatih Pramuka di SMPku dulu. aku ingat, beberapa tahun yang lalu, saat di pesta teman Papa, kami berkenalan. aku memang mengenalinya sebagai pelatih Pramukaku, tapi tak kusangka dia mengenaliku juga. waktu itu aku dan dia bermain catur, dan dia selalu mengalahkanku. memang aku tak pandai main catur, tapi aku merasa dia "gak gentle" sebagai seorang lelaki. lalu dia bercerita banyak tentang dirinya sendiri. suaranya pelan di tengah keramaian waktu itu, dan aku hanya bisa menangkap dia tengah membanggakan dirinya di kalangan teman-temannya. aku muak. dia mengajakku keluar, tapi aku berusaha berkelit. dia mendesak. sampai akhirnya aku menyanggupi untuk keluar dengannya minggu depannya lagi. tapi waktu itu, alih-alih ke Midas, tempat kami janjian dulu, aku malah ke rumah Nisak dan bermain dengannya.

oke, balik ke masa kini. dia memaksa duduk di sebelahku. menanyakan kabarku dan bla bla bla bla. suara pelan, seperti dulu. tampang dan potongan rambutnya juga tak banyak berubah. aku hanya menjawab seadanya, bahkan ketus. aku ingin sekali  mendengarkan mp3, jadi aku tak perlu menghiraukannya. tapi 'Link'erBell sekarat. aku duduk di sebelahnya dengan wajah tegang. duh, pingin cepat sampai! akhirnya aku mengambil sikap: berdiri di dekat pintu dan berpura-pura mencari udara segar. kebetulan kaca di pintu itu pecah, jadi angin bisa masuk. beberapa saat kemudian, dia juga berdiri dan pergi entah ke mana. mungkin dia menyadari aku tak mengharapkan kehadirannya. bagus. aku kembali duduk di tempatku semula dan berusaha menenangkan diri. tapi..... sekali lagi perasaan bersalah datang. sungguh aku sudah berbuat tidak sopan! aku tak berperasaan! manusia macam apa aku ini? hanya karena dia tak menarik dan membuatku muak, aku menolak bicara dengannya mentah-mentah seperti itu? sungguh aku merasa menjadi orang paling zalim di dunia ini.... oke, mungkin kalian menganggap ini lebay, tapi aku tak peduli. aku menyadari sikapku itu salah. berbuat kasar seperti itu pada orang lain yang mungkin pernah membuat kita illfeel sekalipun adalah salah satu tindakan zalim. walaupun keagamaanku kurang, tapi aku percaya bahwa zalim itu bisa dalam bentuk apapun, termasuk hal-hal sepele seperti ini. setan takkan pernah kekurangan akal memanfaatkan setiap kesempatan untuk membisiki manusia agar tergelincir. dan aku salah satu yang terbodoh sehingga mau mengikuti ajakannya. aku bodoh!

kereta memasuki kota Mojokerto. semua orang berdiri dan menyandang tas mereka. aku masih duduk dengan wajah dan perasaan tegang. David kembali, mengambil tasnya dan duduk di seberangku, bukan di sebelahku. aku masih diam, tak tahu harus bagaimana.

sesampainya di stasiun, Papa sudah menunggu. aku menyalami Papa dan berusaha menyingkirkan segala ingatan tentang kejadian buruk di kereta.

namun tetap saja aku merasa bersalah. aku berharap rumah bisa membuatku lebih baik....
 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates