Kisah tentang Pulang yang Lain

Sabtu (11 Juni 2010) pagi, aku mengikuti LC gathering kedua AIESEC. sebenarnya banyak sekali yang harus kuhadiri, tapi aku memilih ikut gathering karena Enrile sudah menawarkan diri untuk menjemput dan mengantarku. kan gak enak kalau kutolak..... dalam hati aku berdoa agar Tama dkk membatalkan tempatnya di Taman Bungkul (ya iyalah... masa mau roll dance di depan khalayak umum gitu!). doaku terkabul kiranya. pagi itu turun hujan, walau tak deras, dan menyebabkan Taman Bungkul jadi tak nyaman untuk disinggahi. akhirnya tempat dipindah ke kafe De Sava, Petra Toga Mas, tempat kami dulu interview.

tengah hari acara itu selesai. anak-anak mengusulkan bounding ke House of Sampoerna. terus terang, aku lagi bad mood hari itu, ditambah helm yang kupakai harus segera dikembalikan ke Mbak Aris, aku memutuskan untuk tidak ikut dengan mereka. aku diantar mas Andes pulang ke kost. waktu mau mengembalikan helm, ternyata mbak Aris gak ada. akhirnya aku titip Imaroh. setelah itu, aku tidur dengan perasaan sumpek dan lelah.

sekitar jam 3 sore aku bangun. aku mandi, siap-siap, lalu jalan ke depan pintu keluar kampus B. waktu aku lagi nunggu angkot, Rezar datang. dia baru selesai kegiatan klub Kurosagi (klub shogi-igo nya Sastra Jepang UNAIR). kami mengobrol sambil menunggu angkot. akhirnya T2 datang. aku pamit pada Rezar dan temannya, lalu berangkat ke Gubeng.

di Gubeng banyak orang menunggu kereta. masa mereka penumpang Surokerto? waaah.... alamat gak bakal dapat tempat duduk nih... tapi dugaanku salah. sebagian besar justru penumpang Rapih Dhoho, yang jadwalnya beberapa menit lebih dulu dari Surokerto. akhirnya aku dapat tempat duduk. fuh.... syukurlah...

di depanku, ada sekelompok bapak-bapak. aku tadinya tak seberapa hirau. aku mendengarkan mp3ku seperti biasa. lalu, di Wonokromo, beberapa anak perempuan duduk di dekatku, mengisi tempat kosong di sekitarku. sekali lagi, aku acuh. aku tak begitu peduli pada lingkungan sekitarku, karena aku tak mau terganggu oleh kehadiran orang-orang yang tak kuinginkan.

beberapa stasiun kami lewati. sampai di Sepanjang, banyak pedagang asongan masuk ke kereta dan menjajakan jualan mereka. memang biasa seperti ini kalau kereta berhenti di Sepanjang atau Tarik. lalu, salah seorang dari bapak yang duduk di depanku memanggil tukang jual tahu dan membeli cukup banyak tahu. lalu tahu itu dibagi-bagikannya. aku diam sejenak dan memperhatikan mereka. sepertinya mereka semua berteman akrab, kecuali satu orang bapak bertopi. ketika bapak pembeli tahu itu memberikan tahu kepada bapak tua bertopi, dia merasa sungkan. tapi pembeli tahu dan teman-temannya memaksa bapak bertopi untuk menerimanya saja.dan ketika ada tukang minuman lewat, mereka membeli beberapa gelas minuman dingin dan membagikannya secara adil. "bagi-bagi rezeki karena dapat pekerjaan", begitulah alasan mereka. aku memperhatikan mereka dengan salut. tak menyangka ternyata ada sekelompok orang sederhana yang solid, loyal, dan royal, bahkan terhadap orang lain yang tak mereka kenal.

ternyata, bukan mereka saja yang seperti itu. gadis-gadis di sampingku juga membeli beberapa tahu dan memberikannya padaku. aku jadi malu, karena sedari tadi aku bersikap acuh tak acuh. tapi mereka tetap peduli padaku. mereka mengajakku mengobrol. ternyata, mereka adalah adik kelasku di SMPN 4 Mojokerto. aku tak menyangka. memang aku tak begitu peduli pada junior-juniorku, karena aku muak melihat kelakuan mereka yang rata-rata manja. tapi, gadis-gadis ini, mereka adalah pekerja. mereka bekerja di pabrik Khong Guan, entah pada posisi apa. aku prihatin. mereka masih begitu muda, dan memilih bekerja dari pada kuliah. oke, memang itu bukan pilihan yang buruk, tapi menurutku mereka akan bisa melakukan banyak hal jika mereka kuliah. yah.... pilihan masing-masing orang juga berbeda. itulah yang menyebabkan dunia ini menjadi kaya akan warna.

seusai maghrib kami sampai di Mojokerto. aku berpisah dengan orang-orang sederhana yang mengagumkan itu. aku berharap, masih ada banyak orang seperti mereka, karena orang-orang itulah yang akan menyelamatkan bangsa dan dunia ini dari kemiskinan kasih sayang....


aku benar-benar merasa pulang....

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates