aku memang belum pantas jadi mahasiswa

akhirnya, setelah beberapa hari kulalui di FIB, aku mulai merasa nyaman dengan keadaan kelasku. bahkan aku mulai akur dengan teman-teman yang tadinya kubenci. aku senang, ternyata memang benar hanya perkara waktu saja.

apalagi, aku mulai dekat dengan orang yang aku suka, jadinya tambah semangat deh! ^^

sudah 2 hari berturut-turut aku ditraktir makan di Wapo Airlangga depan kampus B. pertama, hari Selasa kemarin, aku, Gian, dan Rezar pulang latihan Ju-jitsu. setelahnya kami makan di Wapo. waktu itu yang bayarin Rezar. masing-masing berhasil menghabiskan satu piring nasi goreng porsi Wapo yang banyaknya bukan main dan bergelas-gelas minuman yang seharusnya bisa jadi konsumsi untuk 7 orang ^^; pulangnya aku ambruk karena kekenyangan sampai tidak bisa ikut OSPEK Asrama yang diadakan sejak tanggal 7 September kemarin.

kedua, kemarin. sebenarnya kami satu kelas berencana makan di Wapo. tapi ada komplain dari yang indekost. maklum,uang terbatas, begitu juga aku. akhirnya satu kelas berencana ikut buka bersama gratisan di Auditorium FIB. tapi Rezar ngajak makan di luar lagi. kali ini ditambah 2 personil lagi: Haru-chan dan Kemal. yang jadi bos Gian karena dia sedang bahagia XD. aku hanya pesan sandwich, karena aku masih harus OSPEK Asrama. kami berlima menceritakan tentang rahasia masing-masing dan berjanji tidak akan membocorkannya. aku senang mendengar cerita mereka. ternyata mereka lucu dan unik ^^

aku senang sekali, tapi tak bisa bulat utuh. biasa, habis tawa pastilah ada tangis.

waktu aku pulang dari Wapo hari Selasa (aku ketinggalan sholat Ashar,Maghrib, dan Tarawih) Papa sms. Papa sakit dan ga turun-turun. aku panik dan nangis. tapi untunglah Papa tidak apa-apa. tapi sebagai gantinya, aku akan pulang ke Mojokerto hari Minggu. aku tak bisa membiarkan Papa begitu saja, aku harus melihat kondisi Papa.

lalu tadi malam, aku pulang jam 8 lagi. aku mandi dan langsung ikut OSPEK Asrama. Lina terlihat capek. aku khawatir dia sakit. dan benar, waktu minta tanda tangan dia hampir jatuh. mungkin darah rendah. aku dan teman-temanku mendudukkannya di kursi. aku ingat dia pernah mengeluh mengenai sanksi. jika tidak ikut Malam Keakraban, atau jumlah tanda tangan penghuni asrama kurang, maka akan dikenai sanksi membayar koran selama 2 bulan. Lina jelas keberatan. sedang asyik merenung, tiba-tiba ada Kak Nabila, ketua asrama. aku menyampaikan keluhan Lina tadi. tapi tanggapan kak Nabila tidak seperti yang kuharapkan. dia hanya bilang, bukan hanya angkatan 2009 saja yang mengalami kendala seperti itu, tapi hampir semua angkatan pasti pernah kena sanksi. aku diam saja, agak jengkel karena keluhan itu jadi mentah. tapi aku sadar, memang begitulah seharusnya. lalu, pas kami minta tanda tangan di kamar 6, kamar mbak Xaxa, kak Nabila menekankan bahwa mengenai uang koran itu bukanlah hukuman. wah, kayaknya ada miskomunikasi nih... mungkin kak Nabila mengira yang aku maksudkan itu "iuran koran" dan beberapa iuran lainnya. tapi yang kumaksudkan adalah sanksi yang tadi itu. kak Nabila juga menyampaikan tentang "keluhan" dari mbak-mbak kami yang bilang ada beberapa dari angkatan 2009 yang tidak punya sopan santun. kak Nabila menanyakan pertanggungjawabanku sebagai SC 2009 (SC atau Student Center adalah semacam mediator dan penegak aturan asrama. waktu ada forum, aku secara sukarela mencalonkan diri dan diterima). aku hanya bisa diam saja. baru kusadari malam itu bahwa tugas SC tidak semudah yang kubayangkan. tapi aku harus tetap konsekuen dan memperbaiki kesalahanku itu. aku memang kurang care, dan itu harus kuubah. maka, aku berinisiatif mengadakan forum angkatan 2009 di ruang tamu. kemudian aku berpikir, rasanya tidak sopan juga kalau kita kumpul-kumpul tanpa ada izin atau semacamnyalah. makanya tadi pagi, sehabis mandi, aku ke kamar kak Nabila untuk minta izin. tapi kak Nabila masih tidur. aku titip pesan ke Mbak Ifa. tapi begitu aku mau keluar, kak Nabila bangun dan bertanya ada apa dengan kesan sepertinya dia terganggu dengan kehadiranku. aku jadi serba salah. ya aku sampaikan saja langsung maksudku. huff... memang tidak mudah semua ini.

di fakultas, habis kuliah Etika aku ikut rapat panitia Buka Bersama seluruh angkatan Sastra Jepang. aku bagian Sie Perizinan. tugasnya insya Allah tidak begitu berat, hanay harus pandai melobi. kami baru bergerak setelah permohonan izin turun, jadi agak santailah untuk saat ini. rapat bubar. aku dan keempat teman baruku berencana mengadakan benkyokai sendiri. yah, semacam belajar bersama. aku ingin membantu teman yang kurang bisa, apalagi Putri-sensei akalu menagjar agak cepat. seandainya aku masih baru belajar bahasa Jepang, mungkin aku tidak akan mengerti apa-apa. makanya lebih baik belajar bersama kan? tapi yang ada hanya aku, Gian, dan Rezar. Haru-chan dan Kemal sudah pergi entah kemana u_u yaa... jadinya hanya bertiga saja. kami belajar di SC Sastra Jepang. Rezar kurang mengerti tentang "kore" dan "kono". aku mengerti maksudny, tapi tidak bisa menjelaskannya dengan gamblang. lalu Wawan senpai datang. aku bilang padanya, "senpai, tolong ini diajarin. dia (Rezar) ga ngerti kapan pake 'kore' kapan pake'kono'. aku ngerti maksudnya, tapi aku ga bisa jelasinnya pake bahasa Indonesia." nah, itu dia letak kesalahanku. seharusnya ya aku tidak usah bilang begitu. cukup bilang saja, "aku ga bisa jelasin". beres kan? lalu Wawan senpai bertanya dengan serius, "kamu ga bisa pake bahasa Indonesia?" aku diam saja, mati kata. lalu dia berceramah, intinya: percuma saja belajar bahasa Jepang tapi ga bisa pake bahasa Indonesia. tidak usah takut ga bisa bahasa Jepang, kita kan bukan budak Jepang. kata-kata itu benar-benar menusuk di hatiku. belum lagi dia bilang, "kahima (ketua Himpunan Mahasiswa) kok gitu." aku langsung pulang dan menuju ke warnet ini. aku hampir menangis. tapi aku sadar karena kata-katanya. aku merenungi beberapa hal. aku memang terobsesi ingin menjadi Kahima. bahkan sempat beberapa kali berdebat dengan Rezar tentang siapa yang lebih pantas jadi Kahima, aku atau dia. tapi aku seperti ini, pemikiranku masih cetek, masa mau jadi Kahima? hal ini mengganggu ketenangan pikiranku....

aku mengakui, cara belajarku masih seperti siswa biasa. nih buktinya. tadinya aku ke warnet ingin mencari referensi mengenai PPKN. tapi aku hanya mencari sebentar lalu bosan. malah main di Facebook dan blog. childish kan? ah....

well, my heart is sent to disorder now... I don't know what exactly I feel....

Allah, mengapa aku makin jauh denganMu?

0 komentar:

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates